Senin, 28 November 2016, 17:38 WIB
Aa Gym Kerahkan 10 Ribu Orang Jadi Tim Bersih-Bersih Aksi 2 Desember
Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Bilal Ramadhan
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustaz Abdullah Gymastiar (Aa Gym) mengaku bahagia pengurus Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) dan Polri mencari solusi bersama dalam masalah yang tengah dihadapi dengan semangat bersaudara. Hal semacam ini kelak harus lebih didahulukan.
Hal itu disampaikan Aa Gym usai mendampingi Kapolri, pimpinan Majelis Ulama Indonesia, dan pengurus GNPF melangsungkan konferensi pers terkait rencana Aksi Bela Islam III di Kantor MUI, Senin (28/11).
Aa Gym mengaku sangat bahagia karena yang paling penting dari semua kejadian ini adalah kualitas Indonesia meningkat dalam menghadapi masalah. Ada tiga semangat yang ia tangkap dari semua ini yakni semangat bersaudara, semangat solusi, dan semangat sukses bersama.
Apa yang terjadi hari ini semua terjadi karena pertolongan Allah. Sebab semua merasa bersaudara, fokus pada solusi, dan semua ingin sukses bersama. ''Ini yang paling dirindukan. Semoga ini jadi kebiasaan di negeri kita kalau ada masalah itu pakai tiga semangat itu,'' kata Aa Gym.
Daarut Tauhid akan ikut dalam Aksi 2 Desember nanti dan tetap berada di barisan bersih-bersih. Aa Gym menyebut kemungkinan akan ada 10 ribu orang yang tergabung Tim Khidmat Kebersihan dan insya Allah akan hadir dengan perlengkapan inti yakni sapu lidi, pengki, sarung tangan, dan kresek.
''Itu bukan hal istimewa tapi sudah selaiknya umat Islam bebersih,'' ungkap pemimpin Pondok Pesantren Daarut Tauhid itu.
Soal Rujuk Nasional yang disarankan Ketua MUI agar dilaksanakan pasca Aksi 2 Desember, Aa Gym mengatakan Indonesia agak kurang komunikasi dengan tulus jujur. Ia setuju dengan apapun yang bisa membuat bangsa ini jadi lebih baik, lebih bersaudara, dan lebih bijak mengambil solusi, itu penting karena masalah akan terus ada.
"Kalau tidak selesaikan dengan berkualitas kita tidak bisa wariskan yang terbaik bagi generasi setelah kita,'' kata Aa Gym.
Untuk umat Islam yang akan ikut pada Aksi Bela Islam III pada 2 Desember mendatang, Aa Gym mengajak untuk benar-benar meluruskan niat. Aksi.ini harus jadi baik dari awal sampai akhir agar jadi amal shalih. Warisan terpenting dari ini semua adalah Indonesia bisa jadi negeri yang lebih baik.
sumber: http://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/16/11/28/ohcljg330-aa-gym-kerahkan-10-ribu-orang-jadi-tim-bersihbersih-aksi-2-desember
====
Senin, 28 November 2016, 18:01 WIB
Kapolri Izinkan Perusahaan Bus Angkut Peserta Aksi 212
Rep: Mabruroh/ Red: Bayu Hermawan
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian akan mengeluarkan instruksi ke Polda-Polda se-Indonesia, agar tidak melarang perusahaan transpostasi untuk mengangkut peserta aksi damai pada 2 Desember mendatang. Kapolri mengatakan, siapa pun boleh ikut dalam aksi di Jakarta, selama tidak melakukan tindakan-tindakan anarkistis.
"Besok saya akan melakukan video conference dan tentunya meminta seluruh jajaran agar PO (perusahaan otobus), perusahaan transportasi dapat mengangkut saudara-saudara kita," ujar Tito, Senin (28/11).
Tito melanjutkan, tidak ada larangan warga luar Jakarta ikut aksi pada 2 Desember mendatang. Asalkan, warga yang ingin ikut aksi di Jakarta, harus mengawali dengan niat yang tulus. Dengan harapan aksi unjuk rasa yang akan dilakukan pada (2/12) nanti dapat berjalan dengan super damai dan tidak menodai niat tulus tersebut dengan tindakan-tindakan anarkistis.
"Saya minta dengan niat yang tulus, karena (unras) dikemas dalam bentuk doa dan zikir, jangan sampai menodai niat tulus tersebut. I'tikad, komitmen dan janji dari penyelenggara dan tidak anarkistis agar betul-betul tercipta suasana yang super damai," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) Habib Rizieq Sihab mengatakan, para peserta unras dari berbagai daerah tidak dapat pergi ke Jakarta. Alasannya karena para PO transportasi mendapatkan surat perintah dari Dishub dan Polri untuk melarang angkutannya mengantar para peserta unras ke Jakarta.
"Kami tidak ingin ada lagi imbauan dari polisi di seluruh Indonesia yang menghalangi seluruh umat yang ingin ikut hadir. Termasuk perusahaan transportasi yang tidak melayani," ujar Rizieq di Gedung MUI, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (28/11).
"Besok saya akan melakukan video conference dan tentunya meminta seluruh jajaran agar PO (perusahaan otobus), perusahaan transportasi dapat mengangkut saudara-saudara kita," ujar Tito, Senin (28/11).
Tito melanjutkan, tidak ada larangan warga luar Jakarta ikut aksi pada 2 Desember mendatang. Asalkan, warga yang ingin ikut aksi di Jakarta, harus mengawali dengan niat yang tulus. Dengan harapan aksi unjuk rasa yang akan dilakukan pada (2/12) nanti dapat berjalan dengan super damai dan tidak menodai niat tulus tersebut dengan tindakan-tindakan anarkistis.
"Saya minta dengan niat yang tulus, karena (unras) dikemas dalam bentuk doa dan zikir, jangan sampai menodai niat tulus tersebut. I'tikad, komitmen dan janji dari penyelenggara dan tidak anarkistis agar betul-betul tercipta suasana yang super damai," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) Habib Rizieq Sihab mengatakan, para peserta unras dari berbagai daerah tidak dapat pergi ke Jakarta. Alasannya karena para PO transportasi mendapatkan surat perintah dari Dishub dan Polri untuk melarang angkutannya mengantar para peserta unras ke Jakarta.
"Kami tidak ingin ada lagi imbauan dari polisi di seluruh Indonesia yang menghalangi seluruh umat yang ingin ikut hadir. Termasuk perusahaan transportasi yang tidak melayani," ujar Rizieq di Gedung MUI, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (28/11).
sumber: http://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/16/11/28/ohcmmp354-kapolri-izinkan-perusahaan-bus-angkut-peserta-aksi-212
======
Ketua MUI Ma'ruf Amin: Demo 212 Disusul Rembug Nasional
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Majelis Ulama Indonesia, Ma'ruf Amin, menyampaikan rencana rembug nasional, yang akan diadakan setelah unjuk rasa Bela Islam III. Ini merupakan salah satu hal yang disepakati dalam pertemuan Polri dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI), pada Senin siang.
"Mudah-mudahan sesudah itu (Aksi Bela Islam III), ada tindak lanjut. Kami mengusulkan dialog nasional untuk merajut kembali persatuan dan kesatuan bangsa," ujar Ma'ruf dalam jumpa pers di gedung MUI, Menteng, Jakarta, Senin, 24 November 2016.
Selain rencana rembug nasional, Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian dan para petinggi GNPF MUI bersepakat memindahkan lokasi aksi ke kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat.
Kegiatan yang awalnya akan diadakan di Bundaran Hotel Indonesia, Jalan Sudirman, dan Jalan MH Thamrin itu sempat ditentang kepolisian, karena berpotensi mengganggu lalu lintas. Awalnya, para pengunjuk rasa mengungkapkan niatnya untuk menggelar ibadah salat Jumat di kawasan Bundaran Hotel Indonesia hingga ke jalan M Thamrin dan Sudirman,
Imam Besar Front Pembela Islam, Rizieq Shihab, menyebut aksi yang rencananya digelar pada 2 Desember itu sebagai bentuk kegiatan keagamaan alias ibadah. "GNPF dan polisi sepakat pada Aksi Bela Islam III akan digelar doa bersama dan dzikir. Ada tausyiah dari para ulama," ujar Rizieq yang juga terlibat sebagai salah satu penggagas aksi.
Sesuai kesepakatan, aksi itu digelar pada pukul 08.00-13.00 WIB. Ma'ruf Amin, menurut Rizieq, akan bertindak sebagai khatib saat doa bersama dilakukan. "Kami ajak jajaran Polri dan TNI ikut berdoa bersama. Jadi tak hanya menjaga keamanan, tapi ikut aksi bela Islam juga."
YOHANES PASKALIS
"Mudah-mudahan sesudah itu (Aksi Bela Islam III), ada tindak lanjut. Kami mengusulkan dialog nasional untuk merajut kembali persatuan dan kesatuan bangsa," ujar Ma'ruf dalam jumpa pers di gedung MUI, Menteng, Jakarta, Senin, 24 November 2016.
Selain rencana rembug nasional, Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian dan para petinggi GNPF MUI bersepakat memindahkan lokasi aksi ke kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat.
Kegiatan yang awalnya akan diadakan di Bundaran Hotel Indonesia, Jalan Sudirman, dan Jalan MH Thamrin itu sempat ditentang kepolisian, karena berpotensi mengganggu lalu lintas. Awalnya, para pengunjuk rasa mengungkapkan niatnya untuk menggelar ibadah salat Jumat di kawasan Bundaran Hotel Indonesia hingga ke jalan M Thamrin dan Sudirman,
Imam Besar Front Pembela Islam, Rizieq Shihab, menyebut aksi yang rencananya digelar pada 2 Desember itu sebagai bentuk kegiatan keagamaan alias ibadah. "GNPF dan polisi sepakat pada Aksi Bela Islam III akan digelar doa bersama dan dzikir. Ada tausyiah dari para ulama," ujar Rizieq yang juga terlibat sebagai salah satu penggagas aksi.
Sesuai kesepakatan, aksi itu digelar pada pukul 08.00-13.00 WIB. Ma'ruf Amin, menurut Rizieq, akan bertindak sebagai khatib saat doa bersama dilakukan. "Kami ajak jajaran Polri dan TNI ikut berdoa bersama. Jadi tak hanya menjaga keamanan, tapi ikut aksi bela Islam juga."
YOHANES PASKALIS
sumber: https://nasional.tempo.co/read/news/2016/11/28/078823810/ketua-mui-maruf-amin-demo-212-disusul-rembug-nasional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar