Rabu, 09 November 2016

Ucapan selamat para pemimpin dunia mengalir untuk Donald Trump

BBC

Rabu, 9 November 2016 18:29 WIB

Trump
Kemenangan Donald Trump disambut berbagai pemimpin dunia.
Berbagai pemimpin dunia langsung menyampaikan ucapan selamat kepada Donald Trump setelah pengusaha dari Partai Republik memenangkan pemilihan presiden Amerika Serikat.
Trump akan menggantikan Barack Obama yang telah menjadi presiden Amerika Serikat selama dua periode.
Di antara mereka yang langsung memberikan selamat adalah Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Kami sebelumnya mendengar pernyataan Trump tentang memulihkan hubungan dengan Rusia, tetapi kami paham hal ini sulit dilakukan karena kondisi hubungan yang memburuk. Ini bukan salah kami, tetapi Rusia siap dan ingin memulihkan hubungan ini," kata Putin dalam pidato pada Rabu (09/11).
Putin
Putin sebelumnya mendapat pujian dari Donald Trump ketika ia masih berkampanye.
"Kami siap kembali ke hubungan yang stabil," tambahnya.
Selama kampanye, Donald Trump memuji Putin sebagai pemimpin yang kuat, sedangkan kubu Demoktrat menuduh pemerintah Rusia melakukan trik-trik kotor, termasuk membocorkan surat-surat elektronik hasil retasan, sebagai upaya memengaruhi hasil pemilihan.
Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan ia menanti-nantikan untuk bekerja sama dengan Trump guna mempertahankan hubungan khusus antara Inggris dan Amerika yang sudah terjalin selama ini.
Dari Asia, Presiden Filipina Rodrigo Duterte, yang selama ini mencerca pemerintahan Presiden Barack Obama, memberikan ucapan selamat yang hangat.
Ketika hasil penghitungan suara menunjukkan Trump unggul, Presiden Joko Widodo menyakini bahwa siapapun pemimpin baru Amerika Serikat tidak akan berpengaruh terhadap hubungan baik Indonesia dan Amerika Serikat.
"Hubungan kita tetap akan baik, terutama hubungan dagang dan investasi. Kita tahu Amerika termasuk investor lima besar di Indonesia. Saya kira tidak akan ada perubahan," kata presiden Jokowi sebelum hasil pemilu AS diumumkan.
Amerika Serikat masuk dalam lima besar investor di Indonesia.
Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop mengatakan negaranya akan bekerja sama dengan siapapun yang akan menjadi presiden AS "dan pada tahap ini yaitu Donald Trump."
Seorang juru bicara dari kantor perdana menteri Malaysia mengatakan bahwa Perdana Menteri Najib Razak adalah rekan bermain golf Trump dan menyimpan foto keduanya dengan tanda tangan "Untuk PM favorit saya".
Sumber: BBC Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar