Ketua Umum HMI Sebut Pelapor SBY Aktif di PDIP
|
Sri Bintang Pamungkas. (VIVA.co.id/ Eka Permadi.) |
VIVA.co.id - Mantan aktivis Reformasi 1998, Sri Bintang Pamungkas, menegaskan bahwa kasus penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama bukan hanya dugaan. Sri Bintang menilai apa yang diucapkan Ahok itu jelas sebuah penistaan.
"Tujuannya jelas, ayatnya jelas, motivasinya jelas. Pemenangan pilkada," kata Sri Bintang di Tugu Proklamasi, Jakarta, Jumat, 11 November 2016.
Sri Bintang tak percaya Jokowi ingin melakukan pemeriksaan pada kasus penistaan agama ini dengan transparan. Dia berpendapat, klaim itu hanya sandiwara saja.
"Tirani ini jangan cuma dilawan, tapi harus dijatuhkan. Masa Jokowi tidak bisa jatuh, Soekarno dan Soeharto saja jatuh," ujarnya.
Sri Bintang melihat supermasi hukum saat ini benar-benar tajam ke bawah dan tumpul ke atas. Dia juga menilai Kapolri Jenderal Tito Karnavian pengetahuan hukumnya masih sangat kurang.
Malam ini, Sekretariat Bersama Aktivis untuk Indonesia menggelar acara 'Malam Keprihatinan Anak Negeri' di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat.
Acara bertajuk 'Selamatkan Demokrasi Lawan Tirani' ini diikuti beberapa lapisan aktivis yakni mahasiswa, aktivis 98, aktivis 78/79, eksponen 66, aktivis sosial, aktivis pergerakan, aktivis buruh, dan aktivis lingkungan. (ase)
http://politik.news.viva.co.id/news/read/846837-sri-bintang-tirani-jangan-cuma-dilawan-tapi-dijatuhkan-politik==========
PB HMI Desak Kapolri Copot Kapolda Metro Jaya
Mochamad Iriawan yang justru dinilai melakukan provokasi.
Jumat, 11 November 2016 | 22:06 WIB
Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Kapolda Metro Jaya, Injen M Iriawan. (Bayu Nugraha) |
VIVA.co.id - Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam, Mulyadi P. Tamsir, meminta Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk memecat Kapoda Metro Jaya Irjen Pol Mochamad Iriawan. Mulyadi menilai Iriawan terbukti melakukan provokasi massa aksi bela lslam untuk mengejar, menangkap, dan memukul kader-kader HMI.
"(Tindakan Iriawan) yang juga adalah bentuk pendeskreditan HMI," kata Mulyadi di Gedung DPR, Jakarta, Jumat, 11 November 2016.
Kuasa hukum HMI, M. Syukur Mandar, mengatakan video yang beredar dari Kapolda tersebut sudah dilaporkan ke Propam. Ia menggunakan bukti berupa video dan foto untuk pelaporan tersebut.
"Kami mohon pimpinan DPR berikan pengawasan sesuai ketentuan yang berlaku," kata Syukur pada kesempatan yang sama.
Sebelumnya, PB HMI melaporkan Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan ke Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian (Div Propam Polri) di Markas Besar Polri, Jakarta, Jumat, 11 November 2016.
"Melaporkan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Iriawan atas pernyataannya yang provokatif, menghasut dan mencemarkan nama baik organisasi Himpunan Mahasiswa Islam sebagaimana teman-teman semua tahu, video yang beredar," kata Mulyadi saat di Gedung Div Propam Polri, Jakarta.
Mulyadi menyebut, dalam video tersebut, Iriawan mengatakan kejar HMI, pukuli dia, dia provokatornya terkait dengan aksi 4 November yang menuntut penegakan hukum atas kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok. (ase)
======
PB HMI: Pemerintahan Jokowi Anti Demokrasi
Mulyadi menilai pemerintah sedang mencari kambing hitam.
Jumat, 11 November 2016 | 20:12 WIB
VIVA.co.id - Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam Mulyadi P. Tamsir menilai penangkapan terhadap kader HMI di kantor sekretariat organisasi tersebut merupakan bukti nyata pemerintah akan menjadikan institusinya sebagai kambing hitam. Menurutnya, rezim Jokowi tengah mencari aktor politik seperti yang mereka majinasikan.
"Tuduhan terhadap HMI sebagai penyebab terjadinya insiden pada akhir demonstrasi damai tersebut, merupakan tuduhan keji dan tidak berdasar," kata Mulyadi di Gedung DPR, Jakarta, Jumat, 11 November 2016.
Menurutnya, penangkapan Sekjen PB HMI yang dilakukan oleh aparat Polda Metro Jaya merupakan upaya pengalihan isu dari gerakan bela Islam atau Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Majelis Ulama Indonesia.
"Penangkapan terhadap kader HMI adalah bentuk kriminalisasi terhadap aktivis mahasiswa merupakan bukti nyata bahwa pemerintahan Jokowi anti kritik dan anti demokrasi," kata Mulyadi.
Ia menambahkan upaya-upaya yang dilakukan kepolisian terhadap aktivis HMI merupakan salah satu bentuk teror terhadap gerakan bela Islam atau Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI yang menuntut Ahok alias Basuki Tjahaja Purnama yang menistakan Alquran, ditangkap.
"Kami menyerukan kepada seluruh keluarga besar HMI untuk mensinergikan gerakan dengan seluruh umat lainnya untuk tetap fokus mendukung dan menjadi bagian Gerakan Bela lslam atau GNPF MUI. Dan kepada kader HMI seluruh Indonesia untuk tetap melakukan demonstrasi menolak kriminalisasi aktivis HMI dan mendukung Gerakan Bela Islam," kata Mulyadi.
Ia juga mendesak Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk memecat Kapoda Metro Jaya Irjen Pol Mochamad Iriawan yang terbukti melakukan provokasi massa aksi bela lslam untuk mengejar, menangkap, dan memukul kader-kader HMI, yang juga adalah bentuk pendeskreditan HMI. (ase)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar