Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menjanjikan bonus Rp5 miliar bagi peraih medali emas Olimpiade Rio de Jeneiro Brasil, Tantowi Ahmad/Liliyana Natsir akan cair paling lambat akhir September 2016.
"Mudah-mudahan akhir September bonus Rp5 miliar buat Owi dan Butet (Tantowi Ahmad dan Liliyana Natsir) bonus Rp2 miliar untuk Eko dan Sri sudah bisa kita cairkan bersama dengan calon pahlawan paralimpik. Kita doakan bisa," kata Menpora Imam Nahrawi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan pemberian bonus untuk atlet berprestasi di Olimpiade telah disampaikan secara simbolik.
Namun ia menekankan tradisi yang selama ini berjalan pemberian bonus diserahkan pascaparalimpik (Olimpiade bagi atlet penyandang disabilitas) usai.
"Pemberian bonus kemarin sudah kami sampaikan secara simbolik, tapi tradisi kami pemberian bonus itu diserahkan pascaparalimpic. Biasanya setelah olimpiade ada paralimpik khusus atlet difabel itu September," katanya.
Bonus tersebut diakuinya sangat memotivasi para atlet untuk berprestasi lebih baik lagi ke depan.
"Ini kejutan sebetulnya. Pertama saya sampaikan satu medali emas Rp5 miliar. Sesungguhnya untuk kejutan sama Owi/Butet dan benar saya sampaikan apa adanya mereka senangnya setengah mati. Dan memotivasi atlet dan mulai sekarang kita bermimpi jadi olimpian dan kita dorong seluruh olahraga Indonesia masuk Olimpiade," katanya.
Sebelumnya pemerintah menjanjikan Rp5 miliar bagi peraih medali emas. Dengan demikian, ganda campuran bulu tangkis, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, masing-masing akan mengantongi bonus Rp5 miliar.
Atlet angkat besi, Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni, yang terlebih dahulu menyumbangkan medali perak juga akan mendapatkan bonus masing-masing Rp2 miliar.
"Mudah-mudahan akhir September bonus Rp5 miliar buat Owi dan Butet (Tantowi Ahmad dan Liliyana Natsir) bonus Rp2 miliar untuk Eko dan Sri sudah bisa kita cairkan bersama dengan calon pahlawan paralimpik. Kita doakan bisa," kata Menpora Imam Nahrawi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan pemberian bonus untuk atlet berprestasi di Olimpiade telah disampaikan secara simbolik.
Namun ia menekankan tradisi yang selama ini berjalan pemberian bonus diserahkan pascaparalimpik (Olimpiade bagi atlet penyandang disabilitas) usai.
"Pemberian bonus kemarin sudah kami sampaikan secara simbolik, tapi tradisi kami pemberian bonus itu diserahkan pascaparalimpic. Biasanya setelah olimpiade ada paralimpik khusus atlet difabel itu September," katanya.
Bonus tersebut diakuinya sangat memotivasi para atlet untuk berprestasi lebih baik lagi ke depan.
"Ini kejutan sebetulnya. Pertama saya sampaikan satu medali emas Rp5 miliar. Sesungguhnya untuk kejutan sama Owi/Butet dan benar saya sampaikan apa adanya mereka senangnya setengah mati. Dan memotivasi atlet dan mulai sekarang kita bermimpi jadi olimpian dan kita dorong seluruh olahraga Indonesia masuk Olimpiade," katanya.
Sebelumnya pemerintah menjanjikan Rp5 miliar bagi peraih medali emas. Dengan demikian, ganda campuran bulu tangkis, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, masing-masing akan mengantongi bonus Rp5 miliar.
Atlet angkat besi, Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni, yang terlebih dahulu menyumbangkan medali perak juga akan mendapatkan bonus masing-masing Rp2 miliar.
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar