Rabu, 30 Mei 2018

Siapa 'pahlawan' asal Mali lain?

Lima hal tentang penyelamatan bocah oleh 'Spiderman'

  • 30 Mei 2018
Rekaman video penyelamatan yang kemudian beredar luas.
Keluarga seorang bocah kecil yang diselamatkan secara dramatis setelah bergelantungan di balkon lantai empat sebuah gedung di Paris mengungkapkan terima kasih kepada migran asal Mali yang menyelamatkannya.
"Dia sungguh seorang pahlawan," kata nenek anak itu tentang Mamoudou Gassama, yang memanjat empat lantai dalam waktu kurang dari satu menit untuk menyelamatkan bocah itu dari bahaya.
Saat kejadian, ayah anak usia empat tahun itu meninggalkannya sendirian di dalam apartemen untuk berbelanja, dan kini menghadapi tuduhan tidak merawat dan menjaga keselamatan anaknya.
Presiden Prancis Emmanuel Macron juga secara pribadi telah mengucapkan terima kasih kepada Gassama dan memberinya medali untuk keberanian.
Gassama akan mendapatkan kewarganegaraan Prancis setelah beberapa lama terkatung-katung di sana setelah meninggalkan negerinya. Ia juga ditawari posisi di Dinas Pemadam Kebakaran.
Image captionPresiden Emmanuel Macron menjamu Gassama di Istana Elysse dan menganugerahinya medali kehormatan dan menjanjikan naturalisasi secepatnya.

Kenapa bocah itu berada di balkon apartemen?

Bocah itu baru berada di Paris sejak sekitar tiga minggu untuk tinggal bersama ayahnya yang bekerja di ibu kota Prancis itu. Sebelumnya ia tinggal di Reunion, sebuah pulau milik Prancis di Samudra Hindia, bersama ibu dan neneknya. Ibunya dan anak kedua pasangan itu baru akan bergabung di Paris bulan Juni mendatang.
Sang ayah tinggal di lantai enam gedung yang terletak di Paris utara itu, kata petugas gedung kepada BFMTV Prancis.
Setelah berbelanja, sang ayah bahkan tidak langsung pulang namun menyempatkan diri terlebih dahulu untuk bermain Pokemon Go, kata jaksa.
Bocah itu sebetulnya sudah jatuh dua lantai sebelum entah bagaimana berhasil meraih pagar balkon lantai empat, menurut versi kejadian ini.
Ketika ditanya oleh seorang warga di lantai empat flat itu dia dilaporkan menunjuk ke atas.
Ibunya mengatakan kepada Antenne Réunion bahwa ayah anak itu tidak terbiasa merawat anak sendirian dan sudah pernah meninggalkan anak itu sendirian sebelumnya.
"Saya tidak bisa memahami apa yang dilakukan suami saya. Orang bisa saja mengatakan hal itu bisa terjadi pada siapa pun dan sudah pernah terjadi pada orang lain. Yang jelas, anak saya sangat beruntung," katanya.

Apakah tetangga itu tak berbuat apa-apa?

Banyak yang menyorot pada apa yang dilakukan seorang pria di balkon apartemen lantai empat yang berdekatan, yang cukup dekat untuk menyelamatkan bocah itu sebelum Gassama tiba.
Namun tetangga itu mengatakan kepada surat kabar Le Parisien bahwa dia memegangi kedua tangan bocah itu tetapi tidak bisa menariknya karena ada pemisah antara kedua balkon.
"Saya tidak mau ambil risiko melepaskan tangannya. Saya pikir lebih baik melakukan upaya selangkah demi selangkah," katanya.
Dia mengatakan bocah itu mengenakan baju Spiderman. Jari kakinya berdarah dan kukunya robek.
Petugas pemadam kebakaran pun masuk ke apartemennya dan harus memanjat pembatas balkon untuk mencapai bocah itu dan Gassama, katanya.

Di mana bocah itu sekarang?

Dia kini dirawat oleh pihak berwenang Prancis, lapor media.
Sang ayah dilaporkan merasa terpukul luar biasa, sebagaimana dilaporkan BFMTV.
Dalam ketentuan Prancis, orang yang tidak memenuhi kewajiban hukum sebagai orang tua dapat dihukum dua tahun penjara dan denda €30.000 (Rp sekitar Rp500 juta).
Image captionMammadou Gassama juga dianugerahi piagam keberanian dan dedikasi dari kepolisian Paris.
Ibunya juga akan ditanyai oleh Dinas Sosial di Réunion, kata media Antenne Réunion.
Berbicara kepada stasiun TV Prancis, RMC , nenek anak itu menggambarkan bagaimana perasaannya melihat video cucunya bergelantungan di balkon.
"Ya Tuhan, saya sangat terguncang. Cucuku, cucuku, selamatkan dia!" dia berkata.
"Syukurlah dia (Gassama) pintar memanjat. Karena begitu banyak orang di bawah sebenarnya dan (Gassama) tidak sekedar berpangku tangan. Dia berlari memanjat ke lantai empat. Itu sungguh luar biasa. Dia sangat berani," kata sang nenek.

Siapa Mamoudou Gassama?

Pria berusia 22 tahun itu meninggalkan Mali di Afrika Barat saat masih remaja, pada tahun 2013, lapor surat kabar Le Monde.
Dia melakukan perjalanan melintasi gurun Sahara melalui Burkina Faso, Niger dan Libia lalu menyeberangi Laut Tengah dan berhasil mencapai Italia pada tahun 2014 dalam upaya keduanya setelah sebelumnya dicegat di laut oleh polisi.
Dia mengatakan kepada Presiden Emmanuel Macron bahwa dia datang Prancis karena tidak mengenal seorang pun di Italia dan saudaranya telah tinggal di Prancis selama bertahun-tahun.
Di Paris dia bekerja sebagai buruh bangunan dengan pembayaran upah uang tunai karena tidak tinggal secara legal, dan tinggal di sebuah pemondokan di pinggiran barat Montreuil. Dia belum pernah mengajukan permohonan suaka, lapor Le Monde.
Image captionGassama menemui Lassana Bathily, seorang migran lain asal Mali, yang juga dipuji karena aksi heroiknya.
Siapa 'pahlawan' asal Mali lain?
Pada hari Senin (28/05) kemarin, Gassama bertemu migran lain dari Mali yang juga diberi kewarganegaraan Prancis atas tindakannya yang berani, Lassana Bathily.
Ia membantu para pengunjung sebuah supermarket Yahudi di Paris barat untuk bersembunyi ketika seorang pendukung ISIS menduduki toko itu pada tahun 2015.
Lassana Bathily, yang telah menulis sebuah buku tentang pengalamannya, mengatakan bahwa Gassama "masih diliputi emosi" setelah penyelamatan yang berani itu.
"Dia bertanya kepada saya tentang pengalaman saya dan apa yang saya alami saat terjadinya serangan itu, dan meminta sejumlah saran," kata Bathily kepada BFMTV.
"Kami melakukan semua itu tanpa berpikir panjang, tetapi setelah itu semua orang kemudian tertarik pada kami."
"Dia bereaksi sebagai manusia biasa. Dia tidak membayangkan bahwa hal itu akan menjadi peristiwa media."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar