Mahathir: Anwar Ibrahim 'akan diampuni' dan dana 1MBD akan diusahakan pemulihannya
Yang Dipertuan Agung, sultan yang berkuasa di Malaysia telah setuju untuk mengampuni Anwar Ibrahim, kata PM Malaysia yang baru, Mahathir Mohamad.
Kasus Anwar Ibrahim, yang pernah dianggap sebagai calon pemimpin masa depan, mencengkeram politik nasional Malaysia selama dua dekade. Ia dipenjara atas tuduhan korupsi dan sodomi setelah berselisih dengan pemerintah PM Najib Razak yang baru turun. Namun ia pertama kali dipentalkan dari politik nasional justru oleh Mahathir Mohamad.
- Torehkan sejarah di usia 92 tahun, Mahathir Mohamad hadapi tantangan sebagai PM baru Malaysia
- Pemilu Malaysia: Apa makna kemenangan Mahathir dan oposisi?
- Pemilu Malaysia: Mahathir Mohamad akan menjadi PM tertua di dunia
Dulu Anwar Ibrahim adalah wakil perdana menteri semasa kekuasaan awal Mahathir sebagai perdana menteri, sebelum dipecat dan dipenjarakan untuk pertama kalinya.
Dalam pemilu, Rabu (09/05), Mahathir menang dengan salah satu janji kampanyenya adalah membebaskan Anwar. Mahathir mengindikasikan pula bahwa dalam beberapa tahun mendatang dia akan menyerahkan kekuasaan kepada Anwar.
Pada konferensi pers hari Jumat - sehari setelah kemenangannya yang bersejarah - Mahathir mengatakan bahwa Yang Dipertuan Agung "telah mengindikasikan dia bersedia mengampuni Datuk Seri Anwar segera," katanya.
"Ini akan menjadi pengampunan penuh yang tentu saja berarti bahwa dia tidak hanya diampuni, tetapi juga harus segera dibebaskan. Setelah itu dia akan bebas untuk kembali berpartisipasi penuh dalam politik."
Kemenangan Mahathir yang memimpin koalisi oposisi Pakatan Harapan, mengakhiri lebih dari enam dekade pemerintahan koalisi Barisan Nasional (BN) yang didominasi partai puak Melayu UMNO.
Sebelumnya, Mahathir dan Anwar berkuasa sebagai bagian dari BN: Mahathir sebagai perdana menteri dan Anwar sebagai wakil perdana menteri. Kisah hubungan mereka penuh dengan tikungan dan belokan yang luar biasa.
Pada tahun 1998 Anwar dipecat setelah berselisih dengan pimpinan BN dan kemudian memimpin protes besar terhadap pemerintah Mahathir. Dia dipenjara setahun kemudian karena penyalahgunaan kekuasaan.
Kemudian pada tahun 2000 dia dihukum karena sodomi, dan mendapat tambahan hukuman sembilan tahun.
Meskipun sodomi adalah ilegal di Malaysia, jarang ada orang yang dijatuhi hukuman untuk itu, jadi kasus ini dipandang merupakan upaya pemerintah untuk menumpas ancaman politik.
Pada tahun 2004, hukuman terhadap Anwar dibatalkan dan dia kembali memimpin oposisi untuk mendapatkan perolehan suara yang belum pernah terjadi sebelumnya di Pemilu 2008 dan 2013 - meskipun bukan kemenangan.
- Pemilu Malaysia: Bisakah Mahathir Mohamad berkuasa lagi?
- Pemilu Malaysia: Merasa tak berguna, kaum muda Malaysia tak gunakan kekuatan mereka
- Pemilu Malaysia: Kemunculan Mahathir Mohamad dan tiga hal unik lainnya
Tapi pembatalan itu sendiri dibatalkan lagi setahun kemudian - saat dia bersiap untuk bertarung dalam pemilihan umum yang sepertinya akan dimenangkannya - dan dia pun dikirim kembali ke penjara.
Dalam perubahan gelombang politik yang mengejutkan awal tahun ini, mantan musuh bebuyutannya, Mahathir Mohamad, mengumumkan bahwa dia akan mencalonkan diri lagi untuk jabatan puncak Malaysia.
Dia mengatakan muak dengan skandal korupsi yang diduga mendera PM Najib Razak, salah satu mantan sekutu Mahathir lainnya.
Anwar adalah sosok yang tetap populer di kalangan pendukung oposisi, dan syarat mereka untuk memberikan kepemimpinan koalisi oposisi kepada Mahathir adalah dia setuju untuk mengusahakan pengampunan terhadap Anwar.
Mahathir setuju, dan lebih lanjut mengatakan dia akan menyerahkan pos perdana menteri ke Anwar dalam dua tahun.
Masih belum jelas kapan pengampunan akan dikeluarkan, dan Mahathir memperingatkan para pendukung bahwa proses Anwar menjadi anggota parlemen lagi untuk nantinya mengambil alih kepemimpinan, "mungkin butuh waktu lama".
Memulihkan dana IMBD
Mahathir Mohamad, mengatakan dia yakin sebagian besar uang yang hilang dalam skandal korupsi raksasa itu bisa dikembalikan.
Kehebohan mengenai dana investasi negara 1Malaysian Berhad (1MDB) menyudutkan PM terdahulu, Najib Razak, dan berperan besar dalam kekalahannya yang mengejutkan.
"Kami percaya bahwa kita bisa mendapatkan kembali sebagian besar uang 1MDB," kata Dr Mahathir.
Mantan orang kuat Malaysia ini kembali berkuasa pada usia 92 tahun setelah jeda 15 tahun.
Dia turun gunung dari masa pensiunnya untuk menantang Najib, mantan sekutu dan anak didiknya, karena skandal 1MDB yang heboh dua tahun lalu.
Najib dituduh mengantongi sekitar $700 juta (sekitar Rp1 triliun) dari dana lembaga yang didirikannya sendiri itu. Namun selama ini Najib dengan keras menyangkal segala tuduhan tersebut, dan aparat Malaysia pun menyatakannya ia tak terkait.
Namun kasus ini masih diselidiki oleh sejumlah negara. Bebarapa waktu lalu, sebuah kapal mewah disita di Bali, untuk kasus ini
"Jelas bahwa dia gagal memerintah dan membela kekuatan
yang telah kami pegang selama 60 tahun,"
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, MALAYSIA - Presiden United Melayu National Organization (UMNO) dan ketua Barisan Nasional (BN) Najib Abdul Razak terancam posisinya setelah koalisi yang dipimpinnya kehilangan kekuasaan dalam pemilihan umum Malaysia ke-14.
Menurut Berita Harian, Ketua Pemuda Umno Shaiful Hazizy Zainal Abidin mendesak mantan perdana menteri untuk melepaskan jabatannya di Umno.
"Kedah UMNO Pemuda sebelumnya konsisten dalam membela presiden, tetapi demi kepentingan kontinuitas partai di masa depan, kami menuntut Najib menjadi murah hati dan mengosongkan posisinya dengan memberikan kepada pemimpin yang lebih muda dan lebih cakap," kata Shaiful seperti dilansir Malaysiakini, Jumat (11/5/2018).
Shaiful menambahkan Najib telah gagal untuk memimpin kekuasaan yang telah berumur 60 tahun.
"Jelas bahwa dia gagal memerintah dan membela kekuatan yang telah kami pegang selama 60 tahun," katanya.
Ketua Pemuda Umno itu mendesak peralihan kekuasaan di partainya itu untuk dipercepat.
"Kami tidak bisa lagi menanggung kewajiban pribadinya (Najib). Partai harus bangkit dan melakukan transformasi menyeluruh," tambahnya.
Dalam Pemilu Malaysia pada 9 Mei 2018, BN hanya berhasil memenangkan 79 kursi, sementara Pakatan Harapan dan sekutunya menggenggam 122 kursi, termasuk Warisan dan independen yang didukung PKR. PAS memperoleh 18 kursi.
Mahathir Mohamad dilantik menjadi Perdana Menteri Malaysia untuk kedua kalinya pada usia 92 tahun, pada Kamis (10/5/2018). Mahathir disumpah sebagai PM ketujuh oleh Yang di-Pertuan Agong, Sultan Muhammad V di Istana Negara di Kuala Lumpur.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ketua Pemuda UMNO Desak Najib Mundur Dari Posisinya Sebagai Presiden Partai, http://www.tribunnews.com/internasional/2018/05/11/ketua-pemuda-umno-desak-najib-mundur-dari-posisinya-sebagai-presiden-partai.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Mahathir Mohamad dalam konferensi pers di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (10/5). |
Mantan pemimpin Malaysia, Mahathir Mohamad, dilantik Kamis (10/5) sebagai perdana menteri ke-7 negara itu setelah kemenangan mengejutkan dalam pemilihan sehari sebelumnya, sebuah prestasi yang membuatnya menjadi pemimpin terpilih tertua di dunia.
Mantan perdana menteri berusia 92 tahun yang dikenal karena pemerintahannya yang otoriter, dan koalisi partai oposisi, Aliansi Harapan, menggulingkan koalisi Barisan Nasional Perdana Menteri Najib Razak, yang memerintah Malaysia sejak kemerdekaan negara itu pada tahun 1957.
Upacara pelantikan di istana negara di Kuala Lumpur itu mengakhiri keraguan yang berlangsung sehari sementara desas-desus beredar koalisi Barisan Nasional akan berusaha untuk mempertahankan cengkeraman kekuasaannya.
Mahathir, mengenakan jubah hitam tradisional, sarung dan topi Islami, secara resmi dilantik oleh Raja Sultan Muhammad dalam upacara tradisional Melayu Muslim yang berusia berabad- abad.
Ratusan warga Malaysia berderet di tepi jalan menuju Istana sebelum upacara, melambai-lambaikan bendera partai dan bersorak-sorai.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Heather Nauert menyampaikan ucapan selamat kepada rakyat Malaysia karena telah memberikan suara, dengan mengatakan mereka "ikut dalam proses pemilihan dalam jumlah besar secara damai dan dengan antusiasme tinggi." [sp/ds]
sumber: https://www.voaindonesia.com/a/mahathir-mohamad-dilantik-sebagai-pm-malaysia-setelah-kemenangan-mengejutkan/4388753.html
Mahathir Mohamad Menangkan Pemilu Malaysia
Mahathir Mohamad memberikan konferensi pers di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu malam (9/5) |
Mantan perdana menteri Malaysia yang berusia 92 tahun, Mahathir Mohamad, kembali mencengangkan dunia dengan kembali dari masa pensiun untuk memenangkan pemilu parlemen hari Rabu (9/5).
Mahathir dan koalisi partai oposisi yang disebut Aliansi Harapan telah menggulingkan koalisi Front Nasional, partai yang telah berkuasa di Malaysia sejak negara itu merdeka tahun 1957.
Aliansi Harapan diperkirakan akan meraih 115 kursi, sementara Front Nasional meraih 79 kursi di parlemen.
Sejumlah pakar sebelumnya memperkirakan Front Nasional akan kehilangan suara tetapi masih tetap menguasai parlemen setelah merancang ulang peta pemilihan umum.
Perdana Menteri Najib Razak telah dikecam luas karena memberlakukan pajak penjualan, yang terutama menimbulkan dampak pada penduduk miskin di pedesaan, dan skandal korupsi dimana miliaran dolar diduga dicuri dari dana investasi milik negara “1 Malaysian Development Berhad” yang diawasinya.
Najib membantah melakukan kesalahan. Mahathir mengatakan tidak akan “balas dendam” terhadap lawan-lawan politiknya, tetapi berjanji untuk memulihkan hukum dan ketertiban.
Mahathir memerintah Malaysia antara tahun 1981 – 2003. Ia dipuji karena berhasil membangun perekonomian Malaysia. Tetapi banyak warga Malaysia yang masih mengecamnya atas apa yang menurut mereka perlakuan kejan terhadap lawan-lawan politik dan membungkam kebebasan berpendapat. [em/ds]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar