Sabtu, 12 Mei 2018

Surabaya Berduka;Korban Tewas 13, Luka-luka 43 orang

Polri Diminta Waspada Terkait Adanya Puluhan Terduga Teroris Daerah 'Kepung' Jakarta

https: img-k.okeinfo.net content 2018 05 14 338 1897881 polri-diminta-waspada-terkait-adanya-puluhan-terduga-teroris-daerah-kepung-jakarta-aVMreYZAyc.jpg
Pengamanan (Foto: Okezone)
JAKARTA - Indonesian Police Watch (IPW) meminta jajaran kepolisian mewaspadai adanya‎ informasi 57 orang yang diduga sebagai jaringan teroris akan mengepung Jakarta. ‎Puluhan teroris terebut berasal dari enam daerah di Indonesia.

Presidium IPW, Neta S. Pane mengatakan, berdasarkan data yang diperoleh pihaknya, jaringan teroris tersebut sudah berada di Jakarta sejak Jumat, 11 Mei 2018‎. Puluhan terduga teroris itu terdiri dari enam kelompok
"Dari Kelompok Tegal ada tiga orang. Dari Kelompok Pekanbaru pimpinan Boy ada 10 orang. Mereka jalan darat dan sempat mampir di Lampung sebelum menyeberang ke Banten," jelas Neta kepada Okezone, Sabtu (12/5/2018).
Polisi
Kemudian, sambung Neta, kelompok Karawang pimpinan Abu Sayyaf ada enam orang dengan mengendarai sepeda motor. Kelompok Cirebon terbagi dua, pimpinan Heru Komarudin ada tujuh orang dan datang dengan menyewa mobil rental yang kemudian langsung membuka posko di Depok.
"Sedangkan kelompok kedua, Kelompok Suki tidak terlacak karena menghilang," tambahnya.
Neta menambahkan, kelompok Indramayu pimpinan Sutomo ada tujuh orang. Kelompok Tasikmalaya juga terbagi dua. Pimpinan Rido ada 10 orang dan tiba di Jakarta dengan tiga mobil. Sedangkan pimpinan Ade Cawe ada lima orang dan datang dengan tiga sepeda motor.
"Namun kelompok Ade Cawe ini sudah berhasil diciduk polisi. Satu tewas ditembak polisi dan tiga ditangkap, termasuk Ade Cawe. Sedangkan satu lagi berhasil kabur," terangnya.
IPW pun berharap polisi melakukan pagar betis atau pengamanan ekstra ketata agar kelompok teroris ini bisa segera diciduk sebelum beraksi menebar teror di Jakarta.
Diketahui sebelumnya, kelompok narapidana teroris (napiter) di Blok C Rutan Cabang Salemba yang berada di area Mako Brimob ricuh hingga mengakibatkan tewasnya lima anggota Polri dan satu ‎napiter.
Razia
Polri menyebut kericuhan tersebut ditenggarai permasalahan titipan makanan dari keluarga seorang napiter. Akibat kericuhan tersebut, napiter sempat menyandera seorang anggota Polri sebelum pada akhirnya dibebaskan selama sekira 36 jam.
Pasca-kerusuhan di Rumah Tahanan (Rutan) cabang Salemba, yang berada di area Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, sebanyak 145 napi teroris dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
(kha)
Sumber:
Arie Dwi Satrio, Jurnalis · Senin 14 Mei 2018 01:41 WIB
https://news.okezone.com/read/2018/05/14/338/1897881/polri-diminta-waspada-terkait-adanya-puluhan-terduga-teroris-daerah-kepung-jakarta

Kapolri: Pelaku Pengeboman Tahu Cara Hindari Intelijen

Kapolri Jenderal Tito Karnavian
Kapolri Jenderal Tito Karnavian
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Kapolri menegaskan akan terus berusaha mempersempit ruang gerak jaringan terorisme.
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan, pelaku pengeboman tiga gereja di Surabaya adalah orang-orang terlatih yang mengerti dan mengetahui cara menghindari intelijen. Kapolri menegaskan, pihaknya akan terus berusaha maksimal mempersempit ruang gerak jaringan terorisme.
"Mereka orang-orang terlatih, mengerti cara menghindari intelijen kita," kata Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian di Surabaya, Ahad (14/5).
Tito mengaku timnya sudah mendapatkan buku manual mereka yang berisi tentang cara menghindari komunikasi, bertahan hidup, hingga meng-counter interogasi. Kelompok teroris itu kata Tito, memiliki buku manual khusus yang terus mereka pelajari.
"Mereka berlatih bagaimana cara menghindari deteksi kita," katanya.
Tito menegaskan, Polri akan terus berupaya maksimal memberantas jaringan terorisme. "Kelompok ini tidak terlalu besar, hanya sel-sel kecil, mereka tidak mungkin mengalahkan negara, mengalahkan POLRI, TNI," katanya.
Oleh karena itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu padu melawan terorisme. "Mohon dukungan semua pihak agar kita bisa melakukan tindakan," katanya.
Sebelumnya Kapolri mengatakan, pelaku pemgeboman di tiga gereja di Surabaya merupakan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan Jamaah Ansharut Tauhid atau (JAT). Kelompok tersebut merupakan pendukung utama ISIS yang ada di Indonesia.
"JAT ini didirikan dan dipimpin oleh Aman Abdurrahman yang sekarang ditahan di Mako Brimob. Kemudian kelompok yang satu keluarga ini terkait dengan sel JAD yang ada di Surabaya. Ini adalah ketuanya Dita ini," ujar Tito di RS Bhayangkara Surabaya, Jalan Ahmad Yani, Ahad (13/5) sore.
Tito juga mengungkapkan motif yang diduga melatarbelakangi penyerangan tersebut. Pertama, karena di tingkat internasional ISIS sudah ditekan baik oleh Amereika Serikat maupun Rusia. Sehingga mereka dalam keadaan terpojok.
Kemudian motif yang kedua adalah terkait kejadian lokal yang juga menjadi masalah bagi mereka. Itu tak lain karena pimpinan-pimpinan mereka sudah dilakukan penangkapan. Seperti Aman Abdurahman yang masih ditahan di Rutan Mako Brimob.
"Yang bersangkutan selain terkait dengan pelatihan militer di Aceh, juga terkait dengan peristiwa bom Thamrin. Dia salah satu dalang kasus bom Thamrin," kata Tito.
Setelah Aman ditahan, lanjut Tito, kemudian digantikan sosok lain. Dimana yang ditunjuk adalah ketua JAD Jawa Timur bernama Zainal Anshori. Dia kemudian di tangkap lagi dalam kaitan membiayai penyelundupan senjata dari Philipina.
"Karena ditangkap pimpinannya ini kemudian kelompok-kelompok ini mulai bereaksi untuk melakukan pembalasan. Salah satunya dengan membuat kerusuhan di Mako Brimob. Jadi tidak sekedar hanya masalah makanan tapi memang sudah ada kemarahan," kata Tito.
Teror bom melanda wilayah Surabaya pada Ahad (13/5) pagi. Ledakan bom pertama kali terjadi di Gereja Santa Maria di Jalan Ngagel, sekitar pukul 06.30 WIB. Ledakan bom kedua terjadi di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Diponegoro, sekitar pukul 07.15 WIB. Terakhir, aksi teror bom terjadi di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) di Jalan Arjuna pada pukul 07.53 WIB.
Sumber : Antara
Senin 14 Mei 2018 03:00 WIB

Red: Bayu Hermawan

http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/hukum/18/05/14/p8ol3x354-kapolri-pelaku-pengeboman-tahu-cara-hindari-intelijen




Korban Tewas Bom Surabaya Bertambah Jadi 13 Orang

Syaiful Islam, Jurnalis · Minggu 13 Mei 2018 20:58 WIB

https: img-z.okeinfo.net content 2018 05 13 519 1897818 korban-tewas-bom-surabaya-bertambah-jadi-13-orang-43-luka-luka-cxaQ7su5oO.jpg
Ledakan bom di Gereja Surabaya (Foto: Ist)
SURABAYA - Korban ledakan bom yang terjadi di Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim) bertambah menjadi 13 orang yang tewas hingga malam hari. Sedangkan korban yang menderita luka-luka berjumlah 43 orang.
Para korban yang tewas berada di RSU Dr Soetomo 1 korban, RS Bedah ada 1 korban, lalu 3 korban berada di GKI Jalan Diponegoro dan 3 korban berada di Gereja Pantekosta Jalan Arjuno.Serta 3 korban berada Gereja Santa Maria Jalan Ngagel Madya. Selanjutnya, 2 korban di RS Bhayangkara Surabaya. Sementara korban luka-luka dirawat di sembilan rumah sakit berbeda.
 
Rinciannya, 3 korban dirawat di RSU Dr Soetomo, RS Wiliambot 2 korban, RS Bhayangkara 6 korban, RS Siloam 5 korban, RSAL 1 korban dan RS Bedah 14 korban, RKZ 7 korban dan RS Premier sebanyak 5 korban.
"Data sementara sampai malam jumlah korban meninggal sebanyak 13 orang. Sedangkan yang luka-luka berjumlah 43 orang," terang Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera, Minggu (13/5/2018) malam.
 
Menurut Barung, sampai saat ini belum ada rekomendasi dari tim identifikasi untuk proses evakuasi dari tim yang melakukan olah TKP. Seperti para korban yang berada di tiga gereja lokasi ledakan bom.
"Besok, dua korban yang meninggal duaniakan diserahkan pada keluarga. Itu yang saat ini jenazahnya berada di RS Soetomo dan RS Bedah," tandas Barung.
Sumber:https://news.okezone.com/read/2018/05/13/519/1897818/korban-tewas-bom-surabaya-bertambah-jadi-13-orang

PBB: Teror Perbuatan Orang yang Bekerja Atas Nama Setan

image_title
  • Photo :
    • Eris Riswandi/via REUTERS
    Ledakan bom di suatu gereja di Surabaya Minggu pagi 13 Mei 2018

VIVA - Peristiwa serangan teroris di sejumlah tempat di Surabaya pada Minggu pagi, 13 Mei 2018, menuai kecaman dari berbagai macam pihak. Salah satunya yakni Partai Bulan Bintang (PBB) yang merupakan partai Islam di Indonesia.
Sekjen PBB Ferry Noor Afriansyah mengutuk keras tindakan pengeboman yang dilakukan oleh kelompok tertentu dan mengucapakan belasungkawa yang mendalam atas banyaknya korban jiwa yang timbul dalam peristiwa tersebut. Ferry juga menegaskan, aksi tersebut tidak sesuai dengan ajaran Islam.
"Teror bukan perbuatan Islam tetapi teror perbuatan orang-orang yang sudah kehilangan akal yang bekerja atas nama setan," kata Ferry kepada wartawan, Minggu 13 Mei 2018.
Menurut Ferry, aksi teror tersebut dilakukan oleh kelompok teroris atau juga kelompok komunis yang tidak suka kepada keberagaman dan toleransi umat beragama di Indonesia. Ia berharap semua pihak dapat tenang dan sabar menghadapi peristiwa ini.
"Hadapi dengan hati tenang. Tetap tingkatkan kewaspadaan karena aksi ini terus mereka lakukan karena mereka senang dengan ketidaknyamanan dan kedamaian di Indonesia," ujarnya.
PBB, menurut Ferry, berharap agar pemerintah tak menyerah menghadapi teroris. Sebab beberapa waktu ini marak serangan yang mengatasnamakan teroris.
"Beberapa hari lalu kejadian di Mako Brimob, kami juga mengucapkan belasungkawa yang dalam kepada keluarga Polri yang gugur dan semoga kedepan pemerintah sigap menghadapi semua kekerasan dan kebiadaban pihak-pihak yang mengatas namakan teroris," ujarnya. (ren)
Sumber:  https://www.viva.co.id/berita/politik/1035730-pbb-teror-perbuatan-orang-yang-bekerja-atas-nama-setan

Tokoh Lintas Agama Kutuk Keras Teror Bom Surabaya
Ahad 13 May 2018 21:51 WIB

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Andri Saubani
Tokoh Lintas Agama menyampaikan pernyataan sikap atas bom tiga geraja di Surabaya, di Gedung PBNU, Jakarta, Ahad (13/5).
Tokoh Lintas Agama menyampaikan pernyataan sikap
atas bom tiga geraja di Surabaya, di Gedung PBNU, Jakarta, Ahad (13/5).
Foto: Republika/Rahmat Fajar
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Tokoh lintas agama mengutuk keras peristiwa ledakan bom di tiga gereja di Surabaya, Ahad (13/5). Pernyataan sikap tersebut disampaikan secara bergantian dari Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI), Konferensi Waligereja Indonesia, Perwakilan Umat Buddha Indonesia, Parisada Hindu Dharma, Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia, Muslimat NU, Lembaga Persahabatan Ormas Islam dan PBNU, di Gedung PBNU, Jakarta, Ahad (13/5).
Sekretaris Jenderal PBNU, Helmy Faisal Zaini yang membuka pernyataan sikap mengatakan, bom di tiga gereja di Surabaya tersebut menunjukkan adanya gerakan terpola, terstruktur dan berjejaring. Mereka sengaja melakukannya untuk membuat kekacauan dan mengubah haluan negara.
Indonesia, kata Helmy, berdiri atas dasar konsensus bersama dari semua golongan, agama, dan etnis. "Maka negara tidak boleh kalah oleh ulah segelintir orang yang mengatasnamakan jihad tapi justru merusak dan menodai makna jihad yang sesungguhnya yaitu menegakkan amar ma'ruf nahi mungkar dengan bukan menebar teror, membunuh dan membuat kekerasan," ujar Helmy.
Berikut isi pernyataan sikap tokoh lintas agama terkait peristiwa bom tiga gereja di Surabaya, yaitu mengutuk keras berbagai tindakan terorisme atas latar belakang apa pun. Perbuatan tersebut bukan ajaran agama mana pun.
Mereka juga mendesak dan mendukung langkah pemerintah dan aparat dalam mengusut kasus tersebut. Gerakan terorisme dinilai semakin merajalela. Karena itu perlu penanganan ekstra dari berbagai pihak.
Masyarakat juga diimbau agar menahan diri dan tak terprovokasi. Tokoh lintas agama juga mengajak masyarakat melaporkan peristiwa sekecil apa pun yang mengarah kepada radikalisme dan terorisme ke aparat.
Masyarakat juga diminta menghentikan spekulasi yang dapat memperkeruh peristiwa ini. Masyarakat harus memberikan menyerahkan penanganan sepenuhnya kepada aparat.
Selain itu, tokoh lintas agama mengajak semua tokoh politik dan masyarakat mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Tokoh politik dan masyarakat agar menghindari statmen yang tendensius.
Dalam kesempatan tersebut, tokoh lintas agama menyampaikan bela sungkawa kepada korban. Kejadian ini perlu dipandang sebagai takdir dan perlu menerimanya dengan sikap kedewasaan.

Polda Metro Jaya Tetapkan Siaga Satu


Polisi mengamankan lokasi parkir sepeda motor tempat ledakan bom terjadi di Gereja Pantekosta, Surabaya, Ahad (13/5)
Polisi mengamankan lokasi parkir sepeda motor tempat ledakan bom terjadi di Gereja Pantekosta, Surabaya, Ahad (13/5)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyusul meledaknya bom tiga gereja di Surabaya pada Ahad (13/5), Polda Metro Jaya menetapkan status Siaga 1. Penetapan status siaga 1 tersebut tertuang dalam surat telegram rahasia dengan NOMOR: STR / 817 /V/PAM.3.3./2018 tertanggal 13 Mei 2018.
Ketika dikonfirmasi Republika.co.id, Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Idham Aziz telah mengonfirmasi status tersebut. "Iya," ujarnya singkat melalui pesan teks yang diterima Republika.co.id, Ahad. Surat TR tersebut pun dicap oleh Polda Metro Jaya dan ditandatangani oleh Idham Azis.
Adapun poin dalam penetapan siaga satu tersebut, tertulis:
"Sehubungan dengan referensi tersebut di atas maka guma menciptakan sitkamtinmas yang aman kondusif dan terkendali terkait ledakan bom tiga lokasi gereja di Surabaya maka diperintahkan,13 Mei 2018 pukul 8.00 status kesiap siagaan seluruh jajaran Polda Metro Jaya dinyatakan dalam statis Siaga Satu."
Pantauan Republika.co.id, pengetatan akses menuju kantor polisi tampak diperketat. Tidak seperti biasanya, kini sejumlah polisi bersenjata yang berjaga di Mapolda Metro Jaya pun memeriksa bagasi dan barang bawaan kendaraan yang masuk.
Begitu pula di Markas Besar Polri, saat Republika.co.id berusaha memasuki Divisi Hubungan Masyarakat Polri, pemeriksaan terhadap barang bawaan jurnalis lebih diperketat. Akses masuk pun tidak sembarangan diizinkan sebelum menjalani pemeriksaan.
"Perintahnya begitu mas, diperketat, maaf," ujar petugas kepolisian yang memerika bawaan orang yang menuju ke Mabes Polri.
Ahad pagi 13 Mei 2018 terjadi ledakan bom di Surabaya, Jawa Timur. Berdasarkan keterangan terakhir dari Kepolisian, ledakan terdapat di tiga gereja di Surabaya. Sembilan orang dinyatakan tewas dan 40 lainnya luka-luka
Sumber:
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/18/05/13/p8nhof414-polda-metro-jaya-tetapkan-siaga-satu











Korban Tewas Bom Gereja Surabaya Menjadi 9 Orang, 40 Lainnya Luka



Tim Gegana Sisir Gereja di Surabaya











Liputan6.com, Jakarta - Korban tewas ledakan bom di tiga Gereja di Surabaya, Jawa Timur, bertambah. Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Frans Barung Mangera mengatakan, seorang korban meninggal dunia dalam penanganan medis.
"Baru satu (lagi) meninggal di Rumah Sakit Dokter Sutomo," kata Barung, Minggu (13/5/2018).Dengan begitu, jumlah korban tewas menjadi sembilan orang. Sementara korban luka-luka yang dirawat di rumah sakit kini berjumlah 40 orang.Para korban mendapat perawatan di dua rumah sakit, yakni, RS Bhayangkara dan RS Dokter Sutomo. Menurut Barung, beberapa anggota Polri juga menjadi korban ledakan bom gereja."Kami mohon doanya," ia berujar.
Sumber: https://www.liputan6.com/news/read/3523494/korban-tewas-bom-gereja-surabaya-menjadi-9-orang-40-lainnya-luka?utm_source=Digital+Marketing&utm_medium=Partnership&utm_campaign=Opera

Surabaya Berduka, Sudah Ada Sembilan Korban Jiwa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Relawan Jokowi mengutuk keras peristiwa bom di Surabaya. Tindakan pengeboman gereja ini sangat tidak bisa ditolerir karena sangat keji.

"Baru terjadi kerusuhan di Mako Brimob dengan korban lima aparat penegak hukum, hari ini terjadi lagi tindak terorisme. Kami menentang keras peledakan bom di Surabaya, siapapun pelakunya, apapun  motif dan alasannya, tidak bisa ditolerir," kata Relawan Jokowi yang tergabung dalam wadah Silaturahmi Nasional Relawan Jokowi, Umar Ibnu Fajar di sela kunjungan ziarah relawan ke Makam Mbah Priok, Jakarta, Ahad (13/5).
Melalui siaran persnya yang diterima Republika.co.id, Umar meminta seluruh masyarakat Indonesia agar tidak mudah percaya dengan orang yang mengaku berjuang  namun perbuatannya sangat keji.  "Sebagai sesama anak bangsa ini peristiwa memilukan bagaimana agama dirusak dan dipakai untuk membunuh orang lain," ujar Fajar.
Umar meminta parat penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus yang terjadi di Gereja Santa Maria Tak Bercela (SMTB) di Ngagel, GKI di Jalan Diponegoro dan GPPS Sawahan di Jalan Arjuna.
Sementara, terkait dengan kegiatan relawan hari ini, ziarah ini merupakan ziarah penutupan sebelum memasuki Bulan Puasa. Sebelumnya, relawan melakukan ziarah   ke Makam Sultan Maulana Hasanuddin di Serang-Banten dan Makam Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati di Cirebon.
Rombongan ziarah yang diikuti ribuan relawan dan dipimpin Bayutami Samy Amalia diselenggarakan dalam rangka menyambut Bulan Suci Ramadhan 2018 yang tinggal beberapa hari lagi. Di mana kegiatan yang dimulai pukul 08.00 WIB tersebut diawali dengan doa dan dzikir bersama dan dilanjutkan dengan pemberian sumbangan ke pengelola Makam Mbah Priok, tausyiah dan ditutup dengan sholat zuhur berjamaah.
"Ini adalah ziarah penutup setelah sebelumnya kami ziarah ke Banten dan Cirebon. Dalam suasana duka bangsa ini,  tak lupa kami mendoakan secara khusus bangsa ini dan para anggota Polri yang gugur menjadi kebiadaban teroris. Kami juga mengutuk perbuatan keji teroris di beberapa gereja di Surabaya pagi ini," kata Bayutami.

Sumber:
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/18/05/13/p8nfrn430-bom-di-surabaya-dinilai-sangat-keji

Keanehan Pelaku Bom Surabaya Sebelum Menyerang 3 Gereja

Keanehan Pelaku Bom Surabaya Sebelum Menyerang 3 Gereja - JPNN.COM
jpnn.comSURABAYA - Satu keluarga pelaku Bom Surabaya ternyata meninggalkan gelagat aneh sebelum beraksi menyerang tiga gereja dengan bom bunuh diri, Minggu (13/5) pagi kemarin.
Keanehan itu diketahui dari seorang satpam di perumahan tempat pelaku tinggal, di Jalan Wonorejo Asri XI no 22, Surabaya Timur.
Sebelum melakukan bom bunuh diri itu, ternyata satu keluarga tersebut (Dita Oepriarto dan istrinya, Puji Kuswati serta empat anaknya) masih menyempatkan diri menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid dekat kediaman mereka.
Menurut sang satpam yang tak mau disebutkan namanya ini, kali terakhir dia melihat keluarga tersebut adalah saat usai melaksanakan shalat subuh berjamaah.
"Saat itu, dari masjid, mereka langsung pulang ke rumahnya. Namun, di depan rumah, mereka terlihat saling berpelukan satu sama lain. Iya pelukan aja, di depan rumah. Semua pelukan,” kata satpam tersebut.
Meski hanya selintas, tapi dia yakin saat saling berpelukan itu, keluarga tersebut sama-sama menangis. “Saya pas lewat situ (depan rumah pelaku). Mereka pelukan semua sambil nangis-nangis,” lanjutnya.

Dia sendiri tak tahu persis apa yang membuat keluarga itu saling berpelukan dan menangis haru. Dia baru sadar setelah dirinya melihat pemberitaan bahwa keluarga Dita-Puji disebut menjadi pelaku bom Surabaya
Sumber:  https://www.jpnn.com/news/keanehan-pelaku-bom-surabaya-sebelum-menyerang-3-gereja?page=2
Senin, 14 Mei 2018 – 19:06 WIB




  • https: img.okeinfo.net content 2018 05 13 519 1897847 bom-meledak-di-rusunawa-sidoarjo-polisi-duga-ada-kaitan-dengan-bomber-gereja-surabaya-GZBILkCAEb.jpeg
    Warga berkerumun di Rusunawa belakang Polsek Taman Sepanjang Sidoarjo pasca-ledakan bom (Arifin/Okezone)
  • image_title
    • Salah satu saksi ledakan bom gereja di Surabaya
  • VIVA – Salah seorang saksi mata ledakan bom di gereja, di kawasan Ngagel, Surabaya, Jawa Timur, Fani, mengungkapkan insiden yang terjadi sekira pukul 07.10 WIB pagi tadi itu terdengar sangat keras.
    Ledakan yang berlangsung satu kali itu bahkan membuat rumahnya yang berada dekat dengan gereja bergetar kuat. "Ledakan satu kali, kencang. Sampai kamar saya bergetar," kata Fani kepada tvOne, Minggu, 13 Mei 2018. Sesaat setelah kejadian, Fani langsung keluar rumah dan melihat keadaan sekitar. "Saya sempat keluar, tapi di jalanan kok sepi, suaranya dari mana. Tapi orang-orang pada lihatnya ke arah gereja semua. Ada asap membumbung tinggi," kata dia lagi.
  • Fani saat itu merasa rumahnya seperti rusak, tapi tidak rupanya. Kaca-kaca hanya bergemeretakan "Kirain mau roboh, ternyata enggak.""Di luar, dekat perempatan rumah, saya lihat ada seperti tulang rusuk, daging terlempar. Tapi saya enggak tahu itu tulang rusuk atau bukan." (ren
  • Bom Meledak di Rusunawa Sidoarjo, Polisi Duga Ada Kaitan dengan Bomber Gereja Surabaya
  • Nurul Arifin, Jurnalis · Minggu 13 Mei 2018 23:18 WIB
    “Saat ini pengecekan identitas pemilik unit diduga ada kaitannya dengan salah satu bom di gereja,” kata Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen M Iqbal saat dikonfirmasi, Minggu (13/5/2018) malam.
    Saat ini polisi sedang mengecek sumber ledakan. Di lokasi sudah dipasang garis polisi dan tim penjinak bahan peledak (jihandak) juga sudah diterjunkan ke tempat kejadian perkara (TKP).
    Menurut Iqbal saat ledakan terjadi warga sekitar sempat panik dan sekarang polisi sudah menguasa lokasi. “Ledakan tidak meluas.”(sal)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar