Perlu 22 petugas bank dan waktu tiga hari
untuk menghitung uang yang terbagi dalam 26 mata uang yang berbeda.
Polisi mengatakan dari sekitar 400 tas tangan mahal yang disita,
banyak di antaranya buatan perusahaan barang mewah Prancis, Hermes.
Amar Singh mengatakan tas-tas ini akan difoto dan dikirim
ke kantor Hermes di Prancis untuk mendapatkan kisaran nilainya.
Polisi Malaysia mengatakan uang kontan yang disita dari rumah-rumah milik mantan Perdana Menteri Najib Razak di Kuala Lumpur berjumlah US$29 juta atau sekitar Rp409 miliar.
Perlu 22 petugas bank dan waktu tiga hari
"Kami menemukan uang dalam 26 mata uang yang berbeda, jumlahnya 114 juta ringgit (sekitar Rp409 miliar)," kata pejabat polisi Amar Singh.
Uang kontan ini ditemukan di 35 tas di sebuah apartemen. Masih di lokasi yang sama, ditemukan 37 tas berisi jam tangan dan perhiasan. Polisi juga menemukan 284 kotak berisi tas-tas tangan mahal.
Di apartemen lain di kompleks yang sama, polisi menyita sekitar 150 tas tangan.
Secara keseluruhan polisi menggerebek 12 lokasi pekan lalu, termasuk beberapa rumah atau apartemen milik Najib.
Untuk membawa tas-tas uang ini, polisi mengerahkan lima truk.
Perlu 22 petugas bank dan waktu tiga hari untuk menghitung uang yang terbagi dalam 26 mata uang yang berbeda.
Polisi mengatakan dari sekitar 400 tas tangan mahal yang disita, banyak di antaranya buatan perusahaan barang mewah Prancis, Hermes.
Amar Singh mengatakan tas-tas ini akan difoto dan dikirim ke kantor Hermes di Prancis untuk mendapatkan kisaran nilainya.
Penyelidikan terhadap Najib adalah bagian dari upaya pemerintah membongkar dugaan kasus korupsi di lembaga investasi negara, 1MDB, yang dimulai hanya beberapa hari setelah kekalahan mengejutkan koalisi pimpinan Najib di pemilihan umum 9 Mei.
Diklaim dana partai
Partai pimpinan Najib, UMNO, menegaskan bahwa uang dan perhiasan yang disita dari rumah Najib adalah dana partai dan dikatakan Najib akan mengembalikan dana tersebut.
"Pendanaan partai dibolehkan undang-undang Malaysia," demikian pernyataan UMNO.
"UMNO akan meminta kembali dana ini (dari Najib) dan akan meminta polisi untuk menyerahkan dana itu setelah semua proses penyelidikan hukum selesai."
Terkait dengan penyelidikan 1MDB, Najib dilarang meninggalkan Malaysia.
Salah satu pertanyaan adalah bagaimana ada aliran dana dari 1MDB ke rekening pribadi Najib senilai US$681 juta atau sekitar Rp9,6 triliun.
Banyak kalangan meyakini pada akhirnya Najib akan didakwa melakukan korupsi, namun sejak awal, baik Najib maupun 1MDB menegaskan tidak ada hukum yang dilanggar.
Perdana Menteri Mahathir Mohamad sudah membentuk satuan tugas yang secara khusus menyelidiki dugaan korupsi yang membelit 1MDB.
Kekesalahan publik di Malaysia atas korupsi diyakini ikut mengantarkan kemenangan oposisi Pakatan Harapan pimpinan Mahathir di pemilu.
Dalam perkembangan terkait, pengusaha flamboyan yang dekat dengan Najib, Jho Low, resmi diselidiki dalam kasus 1MDB ini.
Sebelumnya, Jho Low diselidiki oleh aparat hukum di Amerika Serikat dengan dugaan melakukan pencucian uang senilai ratusan juta dolar.
Kementerian Kehakiman mengatakan uang tersebut di antaranya dipakai untuk membiayai produksi film, membeli pesawat jet pribadi, dan membantu melunasi utang judi di Las Vegas.
Media di Malaysia memberitakan keberadaan Jho Low tak diketahui.
sumber:http://www.bbc.com/indonesia/dunia-44253025
Anwar Ibrahim tidak akan campuri penyelidikan mantan PM Najib Razak terkait kasus 1MDB
Tokoh reformasi Malaysia, Anwar Ibrahim, usai bertemu mantan Presiden BJ Habibie di Jakarta, Minggu (20/05) menyatakan pihaknya menyerahkan sepenuhnya persoalan mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razal kepada proses hukum.
"Jangan tekan, jangan menghukum sebelum kita melakukan siasatan yang rapi dan mengikuti jalur hukum," kata Anwar Ibrahim dalam jumpa pers bersama BJ Habibie di rumahnya di kawasan Patra Kuningan, Jakarta, Minggu (20/05) sore.
Hal itu ditegaskan Anwar Ibrahim menjawab pertanyaan wartawan mengenai sikapnya tentang penyelidikan kepolisian Malaysia yang melakukan penggeledahan di kediaman mantan Perdana Menteri, Najib Raza, terkait penyelidikan skandal 1MDB.
- Eksklusif: Anwar Ibrahim akan tuntut pemulihan nama baik dalam kasus sodomi
- Rumah mantan PM Najib Razak digeledah, polisi Malaysia 'sita puluhan koper uang tunai dan perhiasan'
- Politisi Malaysia Anwar Ibrahim bebas dari penjara
"Saya sudah bicara dengan Tun Mahathir Mohamad (Perdana Menteri Malaysia yang baru terpilih), tiga hari yang lalu, (supaya) ikuti jalur hukum," kata Anwar, yang baru dibebaskan dari hukuman penjara dalam kasus sodomi.
Anwar Ibrahim juga menekankan agar upaya penyelidikan kepolisian Malaysia terhadap Najib Razal terkait penyelidikan skandal 1MDB tidak dicampuri urusan politik seperti yang dialaminya dahulu.
"Jangan ulangi apa yang mereka lakukan terhadap saya," tandas Ibrahim.
Dia juga menjamin bahwa proses penyelidikan terhadap Najib Razak bebas dari intervensi politik. "Kita jamin hakim itu bebas," tegasnya.
Sejauh ini pihak berwenang Malaysia belum mengumumkan perkara yang dihadapi Najib Razak terkait dengan penggeledahan, namun sejumlah laporan menyebutkan tindakan polisi itu berhubungan dengan penyelidikan terkait skandal korupsi di badan investasi negara Malaysia, 1MDB.
Najib Razak menerima dana US$681 juta di rekening pribadinya menjelang pemilihan umum Malaysia pada tahun 2013 lalu.
Kamis (17/05) lalu, kepolisian Malaysia menggeledah beberapa unit kondominium di Kuala Lumpur, terkait dengan penggeledahan di kediaman pribadi mantan Perdana Menteri Najib Razak.
Di kediaman Najib Razak, kepolisian Malaysia 'menyita 72 tas koper berisi uang tunai, perhiasan, dan 284 kardus berisi tas mewah', di antaranya merek Birkin.
Sebelumnya perdana menteri Malaysia yang baru, Mahathir Mohamad, membela tindakan kepolisian yang menggeledeh rumah dan apartemen pribadi Najib di Kuala Lumpur secara maraton mulai dari Rabu malam hingga Kamis (17/05).
Mahathir mengatakan penggeledahan rumah pribadi mantan penguasa yang baru saja kalah dalam pemilu Rabu lalu (09/05) merupakan prosedur operasional standar dan semestinya kepolisian memiliki alasan.
"Saya pun tak dapat maklumat (pemberitahuan mengenai penggeledahan). Ini kerja kepolisian. Saya percaya serbuan (penggeledahan) dilakukan karena polisi mempunyai cukup alasan untuk melaksanakannya," kata Mahathir.
Permohonan pengampunan
Sebelum akhirnya dibebaskan, Anwar Ibrahim, yang berusia 70 tahun, dijatuhi hukuman penjara lima tahun di bawah rezim Najib Razak pada Maret 2014 dalam kasus sodomi kedua.
Sejak kasus ini bergulir, Anwar dan kelompok oposisi menyebutnya sebagai rekayasa politik dari pemerintahan Najib Razak untuk menghadang sepak terjangnya.
Ia mulai menjalani hukuman penjara pada 10 Februari 2015 setelah permohonan kasasinya ditolak dalam kasus sodomi terhadap mantan asistennya, Mohd Saiful Bukhari Azlan.
Kasus yang sama juga pernah digunakan oleh PM Mahathir Mohamad pada tahun 2000 untuk membungkam politikus yang semula digadang-gadang untuk meneruskan kekuasaannya saat Mahathir masih berkuasa.
Pembebasan Anwar dimungkinkan berkat mekanisme permohonan pengampunan kepada Yang Dipertuan Agong Sultan Muhammad V menyusul kemenangan koalisi oposisi Pakatan Harapan dalam pemilu Rabu lalu (09/05) di bawah komando Mahathir Mohamad.
Mahathir sebelumnya juga sudah menegaskan ia akan menduduki jabatan perdana menteri selama dua tahun, kemudian akan menyerahkan estafet kepemimpinan ke Anwar.
"Dalam tahap awal, mungkin berlangsung selama satu atau dua tahun, sayalah perdana menterinya," kata Mahathir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar