Rabu , 08 Februari 2017, 20:49 WIB
Panglima TNI: Selamat Berjuang Insan Pers
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Angga Indrawan
REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengingatkan pentingnya posisi pers bagi bangsa dan negara. Ia menekankan, bersatu atau hancurnya bangsa Indonesia tergantung dari pers.
"Sekarang, bukan TNI, bersatu atau hancurnya bangsa ini bergantung pers," kata Gatot di Gala Dinner Hari Pers Nasional 2017, Rabu (8/2) malam.
Ia merasa tingkat stress para insan pers masih jauh lebih tinggi, bahkan jika dibandingkan dengan tentara sekalipun. Hal itu dikarenakan tentara tidak setiap hari perang, tapi wartawan akan jalani perang dan stres setiap harinya.
Gatot turut menayangkan satu slide tentang kehancuran Suriah, tentang perpecahan yang terjadi hampir di semua aspek. Karenanya, ia menitipkan masa depan bangsa, agar sama-sama menjaga perdamaian di Indonesia.
"Mari kita jaga bangsa Indonesia agar tidak hancur, selamat berjuang para pahlawanku insan pers," ujar Gatot.
"Sekarang, bukan TNI, bersatu atau hancurnya bangsa ini bergantung pers," kata Gatot di Gala Dinner Hari Pers Nasional 2017, Rabu (8/2) malam.
Ia merasa tingkat stress para insan pers masih jauh lebih tinggi, bahkan jika dibandingkan dengan tentara sekalipun. Hal itu dikarenakan tentara tidak setiap hari perang, tapi wartawan akan jalani perang dan stres setiap harinya.
Gatot turut menayangkan satu slide tentang kehancuran Suriah, tentang perpecahan yang terjadi hampir di semua aspek. Karenanya, ia menitipkan masa depan bangsa, agar sama-sama menjaga perdamaian di Indonesia.
"Mari kita jaga bangsa Indonesia agar tidak hancur, selamat berjuang para pahlawanku insan pers," ujar Gatot.
Rabu , 08 February 2017, 23:59 WIB
Konvensi Nasional Media Bahas Tren Teknologi Digital
Red: Angga Indrawan
REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Konvensi Nasional Media yang digelar untuk memeriahkan Hari Pers Nasional (HPN) ke-69 di Ambon, Maluku, Rabu, membahas tren industri pers dalam era teknologi digital sebagai pasar untuk menarik pembaca. Pembahasan tersebut dibagi dalam tiga sesi diskusi, yakni "Integritas Media Nasional dalam Lanskap Komunikasi Global: Peluang dan Tantangan".
Diskusi menghadirkan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, CEO MNC Grup Hary Tanoesoedibjo, Budiono Darsono dan CEO Baidu Digital Indonesia Bao Jianlei. Kemudian, "Demokrasi Digital, Nilai Kewargaan dan Ketahanan Budaya" dengan pembicara Menko Kemaritiman Luhut B Panjaitan, sutradara Garin Nugroho, akademisi Yudi Latif dan seniman Sudjiwo Tedjo.
Sedangkan sesi ketiga mengangkat tema "Hoax, Fake News dan Blokir" menghadirkan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar, anggota DPR Meutya Hafid, wartawan Arswendo Atmowiloto dan pegiat sosial media Nukman Luthfie sebagai narasumber.
Sedikitnya 400 orang yang berasal dari berbagai kalangan, seperti pers, masyarakat sipil, instansi pemerintah dan beberapa duta besar negara sahabat turut hadir dalam kesempatan tersebut. Menkominfo Rudiantara mengatakan, dewasa ini teknologi digital terus berkembang dari waktu ke waktu, seiring meningkatnya kebutuhan, permintaan pasar dan masyarakat.
Berbagai aplikasi dan digital multimedia dengan mengandalkan sistem jaringan internet untuk menggakses berbagai informasi pun semakin banyak tersedia. "Teknologi berkembang terus-menerus, ia juga memberikan efisiensi waktu. Preferensi pasar kita melihat dari sisi marketing, yaitu kebutuhan dan daya beli," katanya.
Dengan tuntutan target pasar, kata Rudiantara, pers di Indonesia pun semakin banyak yang menggunakan sistem digital atau daring untuk memublikasikan pemberitaan mereka. Hal itu tentu juga berpengaruh terhadap media massa yang masih menggunakan sistem cetak.
Diskusi menghadirkan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, CEO MNC Grup Hary Tanoesoedibjo, Budiono Darsono dan CEO Baidu Digital Indonesia Bao Jianlei. Kemudian, "Demokrasi Digital, Nilai Kewargaan dan Ketahanan Budaya" dengan pembicara Menko Kemaritiman Luhut B Panjaitan, sutradara Garin Nugroho, akademisi Yudi Latif dan seniman Sudjiwo Tedjo.
Sedangkan sesi ketiga mengangkat tema "Hoax, Fake News dan Blokir" menghadirkan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar, anggota DPR Meutya Hafid, wartawan Arswendo Atmowiloto dan pegiat sosial media Nukman Luthfie sebagai narasumber.
Sedikitnya 400 orang yang berasal dari berbagai kalangan, seperti pers, masyarakat sipil, instansi pemerintah dan beberapa duta besar negara sahabat turut hadir dalam kesempatan tersebut. Menkominfo Rudiantara mengatakan, dewasa ini teknologi digital terus berkembang dari waktu ke waktu, seiring meningkatnya kebutuhan, permintaan pasar dan masyarakat.
Berbagai aplikasi dan digital multimedia dengan mengandalkan sistem jaringan internet untuk menggakses berbagai informasi pun semakin banyak tersedia. "Teknologi berkembang terus-menerus, ia juga memberikan efisiensi waktu. Preferensi pasar kita melihat dari sisi marketing, yaitu kebutuhan dan daya beli," katanya.
Dengan tuntutan target pasar, kata Rudiantara, pers di Indonesia pun semakin banyak yang menggunakan sistem digital atau daring untuk memublikasikan pemberitaan mereka. Hal itu tentu juga berpengaruh terhadap media massa yang masih menggunakan sistem cetak.
Sumber : Antara http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/17/02/08/ol2boj365-konvensi-nasional-media-bahas-tren-teknologi-digital
======
Penampilan di Depan Publik Perlu Diperhatikan Dengan Serius.
Tentukan Pilihan Assesories Anda Yang Serasi dan Gaya
Dengan Pilihan Yang Tepat.
Minat chat yaa !
inbox fb
atau BBM 5D34A253
wa 081363563800..
happy shopping..
tq dear
Gucci Delightfull 2166yz
F U R L A Narini seri 679 .
*Harga sale 250 rb* rid
Bag 31×22 cm..
Mini bag 26×18cm.
Pouch 20×12 cm....
Lihat Selengkapnya*Harga sale 250 rb* rid
Bag 31×22 cm..
Mini bag 26×18cm.
Pouch 20×12 cm....
Minat chat yaa inbox fb atau BBM 5D34A253 n wa 081363563800.. happy shopping..tq dear
Tidak ada komentar:
Posting Komentar