Jumat, 17 Februari 2017

Hanya Lima Detik, Kim Jong-nam Meninggal; Aisyah Agen Rahasia Korut ?

Jumat , 17 February 2017, 13:15 WIB

Benarkah Aisyah Agen Rahasia Korut?

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Teguh Firmansyah
AP/Shin In-seop/JoongAng Ilbo
Saudara seayah pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Jong-nam.
Saudara seayah pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Jong-nam.
REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pembunuhan saudara tiri pemimpin Korut Kim Jong-un, Kim Jong-nam masih terselimuti misteri. Apakah para tersangka yang di antaranya seorang warga Indonesia adalah agen rahasia Korut? Apakah mereka sengaja dikirim oleh Kim Jong-un untuk menghabisi Kim Jong-nam? 

Kepolisian Malaysia merasa masih terlalu dini untuk menyimpulkan keterlibatan agen asing tersebut. Direktur Cabang Khusus Bukit Aman Datuk Seri Mohamad Fuzi Harun menjelaskan, pihaknya masih melakukan penyelidikan.

Ia mengakui kasus tersebut cukup rumit. Harun juga menolak berkomentar lebih lanjut mengenai tiga tersangka yang telah ditangkap.  Hingga saat ini polisi telah menahan seorang perempuan warga negara Vietnam atas nama Doan Thi Huong (29 tahun), perempuan warga negara Indonesia atas nama Siti Aisyah (25 tahun) dan seorang laki-laki warga negara Malaysia berusia 26 tahun. Diyakini lelaki tersebut merupakan kekasih Siti Aisyah.

Inspektur Jenderal Polisi Tan Sri Noor Rashid Ibrahim mengatakan penangkapan tersangka lain sangat diharapkan. Seperti laporkan Strait Times, Jumat (17/2), Saat ini, petugas sedang mencari empat tersangka lainnya untuk membantu melengkapi penyelidikan.
King Jong-nam yang menggunakan paspor bernama Kim Chol itu dibunuh di terminal 2 Bandara Internasional Kuala Lumpur pada pukul 08.00 waktu setempat. Tiba-tiba dua perempuan menutup wajah Kim dengan menggunakan kain yang diyakini sudah diberi racun.

Ia sempat meminta bantuan ke loket layanan pelanggan di terminal 2 dan dilarikan ke Rumah Sakit Putrajaya. Namun ia akhirnya meninggal dalam perjalanan. Sementara kedua pelaku langsung melarikan diri dengan mengendarai taksi.
======
WNI Diduga Bunuh Kim Jong-nam, KBRI Kirim Nota Diplomatik  

JUM'AT, 17 FEBRUARI 2017 | 08:59 WIB
WNI Diduga Bunuh Kim Jong-nam, KBRI Kirim Nota Diplomatik  
Rekaman CCTV menunjukkan seorang wanita (kiri), di Bandara Internasional Kuala Lumpur, Sepang, Malaysia, 13 Februari 2017. Menurut polisi, wanita ini ditangkap karena diduga menyerang Kim Jong Nam, saudara tiri dari pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. AP/Star TV
TEMPO.COJakarta - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, Malaysia, telah mengirimkan nota diplomatik kepada Kementerian Luar Negeri Malaysia terkait dengan dugaan keterlibatan warga negara Indonesia bernama Siti Aisyah dalam pembunuhan Kim Jong-nam. "Kami sudah mengirim nota diplomatik untuk bisa menemui WNI yang diduga terlibat pembunuhan tersebut," kata Kuasa Usaha Ad-Interim KBRI Kuala Lumpur Andreno Erwin kepada Tempo, Jumat, 17 Februari 2017.

Baca: Racun Ditubuh Kim Jong-nam Lebih Mematikan Daripada Sianida

Menurut Andreno, hingga saat ini, Kementerian Luar Negeri Malaysia belum memberi tanggapan atas nota diplomatik tersebut. "Mungkin, karena kasus ini melibatkan profil tinggi, pejabat Malaysia memerlukan waktu lebih banyak untuk merespons permintaan kami," ucapnya. Biasanya, ujar Andreno, permohonan akses ke konsuleran direspons hanya dalam waktu satu-dua hari kerja.

Baca: Korea Utara Benarkan Kim Jong-nam yang Tewas di Malaysia

Andreno menuturkan, sambil menunggu jawaban dari pemerintah Malaysia, KBRI akan menyiapkan pengacara sebagai pendamping hukum bagi Siti Aisyah.

Sebelumnya diberitakan, pemerintah Malaysia menangkap dua perempuan di Bandara Kuala Lumpur yang diduga terlibat pembunuhan Kim Jong-nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.

Baca: Aisyah, Terduga Pembunuh Kim Jong-nam, Warga Jakarta Barat

Perempuan pertama yang ditangkap adalah Doan Thi Huong, 28 tahun, berkewarganegaraan Vietnam. Sedangkan perempuan kedua bernama Siti Aisyah, 25 tahun, yang memegang paspor Indonesia. Mereka diidentifikasi berdasarkan rekaman CCTV di Bandara Kuala Lumpur.

MASRUR (KUALA LUMPUR
========

Wapres JK: Siti Aisyah Diajak Ikut Reality Show, Ternyata...  

JUM'AT, 17 FEBRUARI 2017 | 19:42 WIB
Wapres JK: Siti Aisyah Diajak Ikut Reality Show, Ternyata...  
Penumpang berbaris di konter check-in Bandara Internasional Kuala Lumpur di mana Kim Jong Nam dilaporkan dibunuh. Polisi Malaysia menangkap seorang wanita kedua yang diduga WNI bernama Siti Aisyah. AP/Margie Mason
TEMPO.COJakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menganggap Kim Jong-nam bukan satu-satunya korban pada Senin, 13 Februari 2017. Menurut JK, Siti Aisyah, terduga pembunuh Kim Jong-nam, juga merupakan korban.

"Aisyah ini korban juga. Ia korban dari semacam rekayasa atau penipuan," ujar JK saat memberikan keterangan pers di Istana Kepresidenan, Jumat, 17 Februari 2017.

Berita terkait:
Agen Asing Diduga Manfaatkan Siti Aisyah Bunuh Kim Jong-namKeluarga Tak Percaya Siti Aisyah Bunuh Kim Jong-namKim Jong-nam Pernah Memohon kepada Adiknya Agar Tak Dibunuh

Berdasarkan laporan yang diterima, menurut JK, Siti Aisyah pura-pura diajak untuk mengikuti sebuah acara menyerupai reality show. Nyatanya, ajakan itu adalah untuk membunuh Kim Jong-nam, abang tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.

"Reality show yang orang bisa lihat di media. Dia pikir begitu, yang kadang-kadang pakai kamera tersembunyi atau jarak jauh. Jadi, Siti Aisyah itu korban dari korban. Ini berlapis korbannya," ujar JK.

Sejauh ini, Siti Aisyah dilaporkan sebagai korban juga. Kedutaan Besar Indonesia di Malaysia, kata JK, pasti sudah bergerak untuk membela dia. Namun, jika belakangan ketahuan bahwa Siti Aisyah membunuh Kim Jong-nam dengan sengaja dan sadar, akan lain soal. "Kita lihat perkembangannya," ujar JK.

Dimintai tanggapan soal dugaan Siti Aisyah adalah agen dari Korea Utara, JK meragukannya. Apalagi Aisyah tidak kabur dari Malaysia. "Kalau dia agen, pasti sudah tidak ketahuan ke mana rimbanya," ujarnya mengakhiri.

Aisyah ditangkap berdasarkan rekaman CCTV Bandara Internasional Kuala Lumpur pada Rabu, 15 Februari 2017. Ia ditangkap bersama wanita pemegang paspor Vietnam bernama Doan Thi Huong.

Kepala Dinas Rahasia Korea Selatan Lee Byung-ho mengatakan kedua wanita itu menyerang Kim Jong-nam yang sedang berjalan di terminal keberangkatan untuk terbang ke Makau, tempat ia mengasingkan diri. 

ISTMAN M.P.
==========

Hanya Lima Detik, Pembunuhan Hingga Kematian Kim Jong-nam

JUM'AT, 17 FEBRUARI 2017 | 10:48 WIB
Hanya Lima Detik,  Pembunuhan Hingga Kematian Kim Jong-nam
Kim Jong-nam. REUTERS
TEMPO.CO, Kuala Lumpur— Pembunuhan Kim Jong-nam, abang tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, bagai menyaksikan salah satu film mata-mata Inggris James Bond.

Seperti dilansir The New York Post, Jumat 17 Februari 2017, berdasarkan rekaman kamera pengawas di lokasi kejadian, hanya butuh waktu lima detik sejak serangan dilakukan hingga Jong-nam, pria berusia 45 tahun itu menghembuskan napas terakhir.

Baca: Racun Ditubuh Kim Jong-nam Lebih Mematikan Daripada Sianida

Beberapa saat sebelum eksekusi terjadi, Jong-nam tengah berdiri di meja check-in bandara internasional Kuala Lumpur untuk kembali ke rumahnya di  Macau.

Tanpa ia sadari, dua perempuan, salah satunya memakai kaos bertuliskan “LOL” — tengah berdiri di belakangnya menanti kesempatan untuk menyerang.

Saat serangan dilancarkan, Jong-nam tak sempat bereaksi.

Salah satu perempuan tiba-tiba berdiri di depan Jong-nam, menarik perhatiannya. Saat ia lengah, perempuan lain mengenakan sarung tangan gelap menyemprotkan cairan dari belakang tubuhnya ke wajah Jong-nam. Keduanya langsung menghilang di antara kerumunan massa di bandara.

Merasa pening, Jong-nam berjalan menuju kamar mandi bandara tetapi kemudian merasa sangat kesakitan dan kembali ke meja check in.  Salah seorang staf maskapai AirAsia mengantarnya ke klinik setelah kondisinya memburuk. Matanya terlihat memejam. Ia sangat kesakitan. Saat diantar menuju rumah sakit Putrajaya, Jong-nam dinyatakan meninggal dunia.

Racun yang disemprotkan ke Kim Jong-nam, diduga ricin atau tetrodotoxin. Kedua racun ini lebih mematikan daripada arsenik.

Doan Thi Huong, 28, ditangkap pada Rabu lalu saat tiba di bandara Malaysia. Polisi mengidentifikasinya berdasar rekaman kamera pengawas  saat ia berdiri di dekat antrean taksi pada hari nahas.

Polisi juga menangkap, Siti Aisyah, 25, warga Indonesia, pada Kamis lalu bersama kekasihnya Muhammad Farid Bin Jalaluddin, 26, warga Malaysia.

Seorang sumber kepolisian kepada Telegraph menyebut ada enam tersangka yang diduga terlibat dalam pembunuhan Jon-nam.

Namun mereka berenam tidak saling mengenal sebelum aksi dilakukan. Diduga dua perempuan dan empat pria ini direkrut oleh agen asing, kemungkinan besar dari Korea Utara.

THE NEW YORK POST | MIRROR | SITA PLANASARI AQUADIN
=====

Siti Aisyah diakui berasal dari Pabuaran Serang

 | 1.681 Views
Siti Aisyah diakui berasal dari Pabuaran Serang
Siti Aisyah (kanan) dan Doan Thi Huong (kiri) menjadi tersangka utama pembunuhan Kim Jong-nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un (Star-Online)
Serang (ANTARA News) - Siti Aisyah yang ditangkap pihak kepolisian Malaysia karena diduga menjadi pelaku pembunuhan Kim Jong-nam di Bandara Internasional Kuala Lumpur, diakui pengurus RT setempat berasal dari warga RT 11 RW 03 Kampung Rancasumur, Desa Sindangsari Kecamatan, Pabuaran, Kabupaten Serang, Banten.

"Iya warga sini. Ini rumah ibunya. Hanya saja dia pergi ke Jakarta sudah lama. Katanya sih kerja di pabrik garmen," kata Risam Ketua RT 11 RW 03 Rancasumur, Sindangsari Pabuaran Serang tempat tinggal orang tua Siti Aisyah, saat ditemui Antara di Serang, Jumat.

Risam mengatakan, Siti Aisyah adalah anak bungsu dari tiga bersaudara anak pasangan Benah (ibu Siti Aisyah) dan Asria. Kakak Siti Aisyah Nasrudin dan Wahidin keduanya sudah berkeluarga dan tinggal di kampung sebelah tempat orang tua Siti Aisyah.

"Saya tidak tahu persis anaknya karena jarang pulang sejak bekerja di Jakarta. Ibunya memang sering ikut ke Jakarta. Lalu katanya sudah pindah kerja ke Batam," kata Risam didampingi Ketua RW 03 Rancasumur Sindangsari, Sukria.

Nampak sejumlah warga dan beberapa awak media terlihat berkumpul di rumah orang tua Siti Aisyah yang bercat kuning tersebut. Namun demikian, rumah tersebut pintunya tertutup rapat dan orang tua Siti Aisyah menurut pengurus RT setempat tidak mau diwawacarai.

Risam mengatakan, orang tua Siti Aisyah mengakui bahwa wanita yang ditangkap oleh pihak kepolisian Malaysia tersebut adalah anaknya. Namun demikian, orang tua Siti Aisyah juga sebelumnya tidak percaya atas informasi tersebut karena ia mengakui bahwa anaknya bekerja di Batam setelah pindah dari Jakarta.

"Kamis malam bapaknya ikut tahlilan di rumah saya. Ia kaget terima telepon dari besannya di Jakarta, bahwa anaknya ditangkap polisi di Malaysia. Memang saya melihat sendiri bapaknya itu langsung buru-buru pulang," kata Risam.
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2017
======

Agen Asing Diduga Manfaatkan Siti Aisyah Bunuh Kim Jong-nam

JUM'AT, 17 FEBRUARI 2017 | 09:02 WIB
Agen Asing Diduga Manfaatkan Siti Aisyah Bunuh Kim Jong-nam
Siti Aisyah tersangka pembunuhan Kim Jong-Nam. news.com.au
TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Dua tersangka pembunuhan Kim Jong-nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, kemungkinan telah dimanfaatkan agen-agen dinas rahasia asing untuk melakukan pembunuhan dengan racun mematikan itu.

Mengutip sumber-sumber berwajib Malaysia, laman Utusan, Jumat, 17 Februari 2017, menyatakan WNI berusia 25 tahun bernama Siti Aisyah dan perempuan 29 tahun berpaspor Vietnam, Doan Thi Huong, diduga dimanfaatkan agen dinas rahasia Korea Utara.

Baca: Pembunuhan Kim Jong-nam, WNI Asal Serang Ditangkap

"Mereka mungkin telah dimanfaatkan untuk terlibat secara langsung dengan pembunuhan agar identitas agen dinas rahasia itu tidak terungkap. Ini adalah taktik intelijen yang biasa disebut cut out," kata sumber itu di Kuala Lumpur.

Siti Aisyah, menurut sumber itu pula, diketahui masuk Malaysia secara tidak sah.

Menurut dia, Siti Aisyah, yang menjadi salah seorang tersangka utama pembunuhan, ditahan setelah kekasihnya, Muhammad Farid Jalaluddin, 26 tahun, yang merupakan warga Malaysia ditangkap polisi di Ampang, Selangor.

Siti Aisyah terakhir kali masuk Malaysia pada 16 November tahun lalu melalui Terminal Feri Antarabangsa Stulang Laut, Johor Bahru.

"Ia kemudian keluar negara bagian ini ke satu lokasi yang tidak diketahui menggunakan pesawat maskapai murah pada 21 Januari lalu. Tidak ada catatan awal masuk wanita itu ke negara bagian ini selepas itu," ujar sumber tadi.

Sedangkan Thi Huong memasuki Malaysia pada 4 Februari lalu pukul 12 tengah malam.

Kepala Kepolisian Malaysia Tan Sri Khalid Abu Bakar menyebutkan Siti Aisyah ditahan pada pukul 2 pagi tadi lokasi yang tidak diungkapkan, sedangkan Muhammad Farid ditangkap tadi malam terkait dengan pembunuhan Kim Jong-nam.

"Ketika ditahan, wanita itu sedang sendirian. Dari pemeriksaan awal, didapati paspor miliknya dikeluarkan di Serang, Indonesia. Teman lelakinya kini sedang ditanyai untuk mengetahui keterlibatannya dengan pembunuhan Jong-nam," tutur sumber itu.

Dengan demikian, sudah tiga orang tersangka utama pembunuhan tingkat tinggi itu yang ditangkap pihak berwajib Malaysia.

UTUSAN MALAYSIA | ANTARA | SITA PLANASARI AQUADINI
========

Kim Jong-nam dibunuh, China merasa dikhianati Korea Utara

 | 1.897 Views
Kim Jong-nam dibunuh, China merasa dikhianati Korea Utara
Kim Jong Nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, yang dibunuh dengan racun mematikan di bandara Malaysia (Reuters)
Beijing (ANTARA News) - Diam-diam China syok dan cemas jika benar pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah memerintahkan pembunuhan kakak tirinya Kim Jong-nam.

Jika benar Kim Jong-un yang memerintahkan pembunuhan itu, maka China akan merasa dihina Korea Utara karena selama bertahun-tahun Jong-nam ada dalam perlindungan China.

"Lingkaran dalam pemerintah China sangat terguncang oleh hal ini," kata Wang Weimin, profesor Sekolah Huungan Internasional pada Universitas Fudan di Shanghai.

"Pembunuhan Kim Jong Nam membuat China semakin sadar mengenai betapa sulit diduga dan kejamnya rezim Korea Utara yang sekarang ini, di samping sikap Kim Jong Un yang membangkang terhadap China."

Kim Jong Nam tinggal selama sepuluh tahun di Beijing dan Macao, bersama para istri dan anak-anaknya di kedua tempat itu.

Para pakar China menyebutkan bahwa Jong-nam dijaga selama 24 jam penuh oleh aparat keamanan China, selain dukungan finansial kapan pun pria itu membutuhkannya.

Kendati menjadi putra tertua Kim Jong Il, dia tidak tampak memiliki ambisi politik. Wang mengatakan China tahu Jong-nam tak akan bisa menjadi pemimpin, namun tetap memperlakukannya sebagai tamu karena dia berjasa intelijen berharga kepada China di masa lalu.

Pembunuhan di Malaysia itu terjadi pada momen yang tidak tepat bagi China, hanya beberapa hari setelah Korea Utara menggelar uji coba peluru kendali dan pada masa ketika pemerintahan Presiden AS Donald Trump meminta China berbuat lebih banyak lagi kepada negara bermasalah itu.

Ketika uji coba rudal Korea Utara itu, China bergegas meminta AS tidak memperkeruh suasana, sebaliknya segera memulai dialog dengan Pyongyang.

Lalu, terjadi pembunuhan yang membuat China punya pikiran bahwa rezim diktatoral kejam nan plin-plan itu tidak bisa lagi dipercaya.

China membebaskan media massa untuk mengekspos luas pembunuhan Jong-nam yang disebut cermin meluasnya kekesalan para pejabat dan rakyat biasa China kepada Korea Utara.

Bahkan kabarnya China akan bersama-sama masyarakat internasional akan mengutuk pembunuhan itu jika memang diperintahkan Kim Jong-un.

Hubungan China-Korea Utara memburuk belakangan ini di mana Presiden China Xi Jinping dan  Kim Jong Un tidak pernah bertemu dan kerap saling menyepelekan, kata para pakar.

China belakangan ini sudah geregetan dengan Korea Utara dengan terakhir menolak pengapalan batu baru dari Korea Utara, sehari setelah uji rudal balistik oleh Korea Utara.

Dalam konteks pembunuhan  Kim Jong Nam, aksi kriminal ini bisa menjadi sinyal dari ketidaksenangan rezim Kim Jong-un terhadap sikap China yang mendukung sanksi PBB dan sebagai cermin dari hasrat Korea Utara menjauh dari China.

Namun sejumlah pakar malah yakin Kim Jong Nam dibunuh mafia Asia Tenggara dan jika pun Korea Utara terlibat maka itu lebih merupakan dinamika internal rezim Korea Utara dan ketakutannya, ketimbang hasrat untuk memberikan sinyal kepada dunia, demikian Washington Post.

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2017

========

Jumat , 17 Februari 2017, 19:28 WIB

Keluarga Kim Jong-nam Diberikan Perlindungan Khusus

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Teguh Firmansyah
Kyodo News via AP
Saudara seayah Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Jong-nam.
Saudara seayah Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Jong-nam.
REPUBLIKA.CO.ID, MACAU -- Keluarga Kim Jong-nam di Macau telah dilindungi secara khusus oleh otoritas kepolisian setempat. Seperti dilansir South China Morning Post, Jumat (17/2), pemberitaan pembunuhan putra tertua mantan pemimpin Korut, Kim Jong-il itu membicu kekhawatiran.
Pemimpin keamanan Macau, Wong Sio Chak mengatakan informasi tentang keluarga Jong-nam tidak akan dipublikasikan. Termasuk detail kasus atau langkah pengamanan untuk melindungi keluarga Jong-nam. Ia hanya mengatakan otoritas terus memantau secara dekat.
"Otoritas terus melakukan upaya maksimal secara hukum untuk melindungi keamanan dan hak semua warga Macau," kata dia seperti dikutip the Star. Kim diyakini pindah ke Macau pada awal tahun 2000. Sebelumnya ia sudah sering berkunjung.
Ia tinggal bersama istri keduanya, Lee Hye-kyong dan dua anak mereka. Kim Han-son (21 tahun) adalah putra pertama dan Kim Sol-hui (18 tahun) adalah putrinya. Istri pertama Jong-nam dikabarkan tinggal di Beijing bersama satu putra mereka.
Han-sol dan Sol-hui dibesarkan dalam atmosfir kebebasan. Mereka sekolah di sekolah internasional di Macau. Mereka sekarang belajar di Bosnia dan Prancis. Mereka tumbuh dengan aktif dan dinamis.
Keluarga ini jarang membicarakan latar belakang keluarga pada tetangga atau kenalannya. Mereka hidup dengan normal dan mudah bergaul. Sedikit orang yang tahu mereka terkait dengan keluarga pemimpin Korut.
Jong-nam terkenal sering bepergian dan tidak terlihat selama beberapa pekan. Namun ketika berada di rumah, ia sering mengendarai mobil-mobil mewah. Sejumlah tetangga mengaku tidak terlalu kenal dan jarang bertegur sapa dengan keluarga ini.
"Ia jarang dapat tamu atau terlihat keluar, tapi saya ingat ada satu atau dua orang yang jadi penjaga keamanan mereka," kata seorang tetangga yang menolak dipublikasikan. 
====

TENTUKAN PILIHAN ADA ATAS KOLEKSI DI BAWAH INI
Minat ?
chat yaa inbox fb atau 
BBM 5D34A253 n 
wa 081363563800.. 
happy shopping..
tq dear

transfer hanya an.eka dyana sari MANDIRI 1110005768011

Louis Vuitton Stilleto.
Series 2022-149 .
*Reseller price IDR 220* rid
Colours black , red , blue .
Come in size 36-40...
Lihat Selengkapnya

*225rb Dompet BOVIS set (12)*
Uk (B) 18,5x9,5cm
Uk (K) 10x10cm
Kualitas semi premium
Bahan kulit

*225rb Dompet BOVIS set (12)*
Uk (B) 18,5x9,5cm
Uk (K) 10x10cm
Kualitas semi premium
Bahan kulit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar