Kamis, 16 Februari 2017

King Jom-nam Minta Perlindungan Sebelum Dibunuh ! Siapa Kim Jong-nam?

Kamis , 16 Februari 2017, 12:40 WIB

Wanita Pembunuh Saudara Kim Jong-un Pakai Paspor Indonesia

Red: Nur Aini
AP/Shin In-seop/JoongAng Ilbo
Saudara seayah pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Jong-nam.
Saudara seayah pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Jong-nam.
REPUBLIKA.CO.ID, KUALALUMPUR -- Wanita kedua yang ditangkap sehubungan dengan pembunuhan Kim Jong-nam saudara tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menggunakan paspor Indonesia bertuliskan nama Siti Aishah.
Kepala Satuan Diraja Polisi Malaysia, Inspektur Jenderal Polisi Tan Sri Khalid Abu Bakar sebagaimana dikutip The Star, Kamis (16/2), wanita dengan paspor Indonesia ditangkap Kamis pada pukul 02:00. "Berdasarkan paspor, dia dari Serang di Indonesia. Dia diidentifikasi berdasarkan rekaman CCTV di bandara dan sendirian pada saat penangkapan," katanya. Tanggal lahir di paspor wanita tersebut tercatat 11 Februari 1992.
Jong-nam (45 tahun) dibunuh oleh dua wanita yang memercik wajahnya dengan bahan kimia di Bandara Internasional Kuala Lumpur 2 keberangkatan sekitar 09:00 pada Senin (13/2). Saat itu, dia akan berangkat ke Macau.
Para wanita kemudian masuk ke taksi dan melarikan diri. Salah satu wanita ditangkap di bandara pada Rabu ketika ia mencoba untuk naik ke pesawat. Dia telah diserahkan untuk membantu dalam penyelidikan.
Wanita kedua berusia 29 tahun dalam kepemilikan dokumen perjalanan Vietnam bertuliskan nama "Doan Thi Huong". Polisi mencari empat orang yang berada di perusahaan dari dua wanita di Bandara ketika Jong-nam tewas.
Pada kesempatan terpisah Wakil Kepala Perwakilan KBRI Indonesia di Kuala Lumpur, Andreano Erwin mengatakan pihaknya sedang melakukan cek data paspor yang bersangkutan. "Kami sedang mengecek data paspor yang bersangkutan. Saat ini sedang intens koordinasi dengan kepolisian Malaysia," katanya.
Sumber : Antara
======
Kamis , 16 Februari 2017, 10:39 WIB

King Jom-nam Telah Meminta Perlindungan Sebelum Dibunuh

Rep: Puti Almas/ Red: Teguh Firmansyah
AP/Shin In-seop/JoongAng Ilbo
Saudara seayah pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Jong-nam.
Saudara seayah pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Jong-nam.
REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Kim Jong-nam, saudara seayah dari pemimpin Korea Utara telah meminta agar ia diberikan perlindungan. Hal itu ia katakan sebelum dipaksa pergi ke pengasingan sekitar lima tahun lalu.

Ia meminta agar Kim Jong-un menarik perintah pembunuhan yang akan dilakukan. Melalui sebuah surat, Kim Jong-nam juga mengatakan kepada saudaranya itu untuk mengampuni dirinya.

"Kami tidak punya tempat untuk pergi dan bersembunyi. Kami sadar satu-satu cara melarikan diri adalah dengan bunuh diri," tulis Kim Jong-nam dalam sebuah surat seperti dilansir the Guardian, Kamis (16/2).

Permohonan dari Kim Jong-nam disampaikan oleh pejabat Korea Selatan (Korsel) melalui informasi intelijen negara tersebut. Selama bertahun-tahun, putra dari Kim Hong-il itu tersembunyi dari pandangan publik karena sang ayah yang tidak menikah secara resmi dengan ibunya.

Ia diakui sebagai cucu dari pendiri Korut, Kim Il-sung saat berusia lima tahun. Kim Jong-nam kemudian menetap di Jenewa, Swiss untuk menempuh pendidikan selama sembilan tahun.

Banyak dugaan bahwa Kim Jong-nam tewas karena perintah dari saudaranya, Kim Jong-un. Ia meninggal saat berada di Bandara Kuala Lumpur, Malaysia, setelah mendapat serangan dari dua perempuan yang menutup wajahnya dengan kain berisi cairan kimia.

Pejabat di Korsel mengatakan Kim Jong-un bahkan telah berupaya melakukan pembunuhan sejak 2012 lalu, namun menemui kegagalan. Ia disebut sangat membenci Kim Jong-nam yang dianggap dapat menggulingkan kekuasaannya suatu saat nanti.

"Aku hanya membencinya, jadi aku ingin menyingkirkan dia," ujar salah satu anggota parlemen Korsel, Kim Byung-kee mengutuip keterangan agen rahasia. 
======
Kamis , 16 Februari 2017, 15:18 WIB

KBRI Benarkan Terduga Pembunuh Kim Jong-nam Berstatus WNI

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Nur Aini
Star TV via AP
Rekaman gambar CCTV, Senin, 13 Februari 2017 menunjukkan seorang perempuan (kiri) di Bandara Internasional Kuala Lumpur di Sepang, Malaysia. Dia ditahan Rabu (15/2) terkait tewasnya Kim Jong-nam.
Rekaman gambar CCTV, Senin, 13 Februari 2017 menunjukkan seorang perempuan (kiri) di Bandara Internasional Kuala Lumpur di Sepang, Malaysia. Dia ditahan Rabu (15/2) terkait tewasnya Kim Jong-nam.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Wanita kedua yang ditangkap sehubungan dengan pembunuhan Kim Jong-nam, saudara seayah pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menggunakan paspor Indonesia bertuliskan nama Siti Aishah. Berdasarkan data diri yang disampaikan oleh otoritas keamanan Malaysia, KBRI telah melakukan verifikasi dan berdasarkan data sementara yang ada di KBRI perempuan tersebut memang berstatus WNI.
Sebelumnya, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur meminta informasi dari otoritas kemanan Malaysia terkait adanya pemberitaan tersebut. Kemudian menindaklanjuti hasil verifikasi tersebut, KBRI telah meminta akses kekonsuleran kepada Pemerintah Malaysia untuk dapat memberikan pendampingan dalam rangka memastikan hak-hak hukumnya terpenuhi.
Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhammad Iqbal mengungkapkan saat ini staf KBRI dalam perjalanan menuju Selangor. "KBRI terus melakukan koordinasi dengan aparat keamanan Malaysia terkait kasus ini," katanya melalui siaran tertulisnya kepada Republika.co.id, Kamis (16/2).

Jong-nam (45 tahun) diduga dibunuh oleh dua wanita yang memercik wajahnya dengan bahan kimia di Bandara Internasional Kuala Lumpur 2 keberangkatan sekitar pukul 09:00 waktu setempat pada Senin (13/2). Saat itu, dia akan berangkat ke Macau.

Para wanita kemudian masuk ke taksi dan melarikan diri. Salah satu wanita ditangkap di bandara pada Rabu ketika ia mencoba untuk naik ke pesawat. Dia telah diserahkan untuk membantu dalam penyelidikan.
======
Jumat , 17 Februari 2017, 00:17 WIB

Sejarah Panjang Agen Perempuan Korea Utara

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
AP Photo/Bei Yeon-Hong
Agen perempuan Korea Utara, Kim Hyon-hui saat konferensi pers di Seoul, Korea Selatan pada 1988.
Agen perempuan Korea Utara, Kim Hyon-hui saat konferensi pers di Seoul, Korea Selatan pada 1988.
REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Dua perempuan yang ditangkap terkait pembunuhan saudara seayah pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Jong-nam di Malaysia dicurigai sebagai agen khusus Korea Utara. Hal tersebut tidak mengejutkan mengingat Korea Utara memiliki sejarah panjang pengutusan agen perempuan untuk melakukan beberapa tugas yang paling berbahaya dan mematikan. Berikut beberapa agen perempuan paling terkenal di Korea Utara.

1. Agen Kim Hyon-hui
Pada November 1987, dua agen Korea Utara yang menyamar sebagai seorang ayah dan putrinya meninggalkan bom waktu di dalam sebuah pesawat jet Korea Selatan. Pesawat saat itu tengah transit di Abu Dhabi dalam penerbangan dari Baghdad ke Seoul.

Pesawat kemudian meledak di lepas pantai Myanmar. Insiden itu menewaskan seluruh penumpang dan awak kapal berjumlah 115 orang.

Kedua agen Korea Utara yang bepergian dengan paspor Jepang palsu itu berhasil ditangkap di Bahrain. Agen laki-laki yang berusia 72 tahun tewas setelah menggigit racun sianida di dalam rokoknya. Sedangkan agen Kim Hyon-hui berhasil dicegah sebelum melakukan hal serupa.
Mantan agen Korea Utara Kim Hyon-hui pada 11 Maret 2009. (Kim Kyung-hoon/Pool Photo via AP)

Setelah diekstradisi ke Seoul, Kim yang berusia sekitar 27 tahun mengatakan kepada penyelidik bom itu dimaksudkan untuk mengganggu jalannya Olimpiade Seoul. Olimpiade saat itu baru akan dimulai 10 bulan kemudian.

Kim dijatuhi hukuman mati, namun akhirnya diampuni dengan alasan ia ditipu oleh pemerintah Korea Utara. Dia lalu menulis beberapa buku dan menikah dengan seorang mantan perwira intelijen.

2. Agen Won Jeong-hwa
Won Jeong-hwa ditangkap dan dijatuhi hukuman lima tahun penjara pada 2008. Ia masuk ke Korea Selatan pada 2001 dengan menyamar sebagai pembelot dari Korea Utara.

Pemerintah Korea Selatan mengatakan, Won menggunakan daya tarik seksual untuk mendapatkan informasi sensitif dari perwira militer Korea Selatan. Ia juga diplot untuk membunuh petugas militer lainnya.

Setelah dibebaskan dari penjara, Won mengatakan pemberitaannya telah dibesar-besarkan. Ia mengaku hanya menggunakan daya tarik seksual satu kali sebelum ia benar-benar merasa jatuh cinta pada seorang perwira militer junior.

Won juga mengaku tidak mematuhi perintah pemerintah Korea Utara untuk membunuh dua anggota intelijen Korea Selatan dengan racun. Ia dianggap sebagai informan tingkat rendah Korea Utara meski terbukti ia adalah agen mata-mata yang sangat terlatih.

3. Agen Lee Sun-sil
Pada Oktober 1992, badan intelijen Korea Selatan mengumumkan telah menangkap 62 orang yang hendak mendirikan cabang rahasia Partai Buruh Korea Utara. Otak dari gerakan itu adalah Lee Sun-sil, agen perempuan Korea Utara berusia 75 tahun, yang telah beroperasi di Korea Selatan selama 10 tahun.

Lee dikabarkan berada di peringkat 22 dalam hirarki politik Korut. Ia menolak ditangkap karena telah kembali ke Korea Utara saat gerakan Partai Buruh telah tercium Korea Selatan.

Pemimpin Korea Utara Kim Il Sung, kakek dari pemimpin Korea Utara saat ini, Kim Jong Un bertemu Lee dua kali di salah satu vilanya. Kim memberikan gelar kehormatan kepada Lee dan memberikan sebuah jam tangan emas yang diukir dengan namanya.

Lee meninggal dunia pada 2000 dan dimakamkan di pemakaman pahlawan Pyongyang dengan tanda kehormatan sebagai mantan agen.
Sumber : AP
http://internasional.republika.co.id/berita/internasional/global/17/02/17/olh6pp366-sejarah-panjang-agen-perempuan-korea-utara
=======
Jumat , 17 February 2017, 00:05 WIB

Kim Jong-nam Dikenal Ramah dan Santai

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Ani Nursalikah
Kyodo News via AP
Saudara seayah Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Jong-nam.
Saudara seayah Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Jong-nam.
REPUBLIKA.CO.ID, MAKAU -- Sebelum tewas di Malaysia, Kim Jong-nam, saudara seayah yang terasing dari pemimpin Korea Utara Kim Jong-un hidup tenang di pusat perjudian Asia, Makau. Ia memilih menghindari kontroversi, dan ia tampak sebagai pribadi yang santai.
Salah satu sumber industri kasino veteran, yang telah mengenalnya selama lebih dari satu dekade, mengatakan ia terakhir bertemu Kim di Four Seasons Hotel di Makau bulan lalu. Ketika itu ia sedang makan kue dan minum-minum di lobi kedai kopi. Ia mengenal pria gemuk itu sebagai sosok yang ramah.
"Saya sering melihat dia sendiri. Dia tidak pernah tampak memiliki pengawal. Dia tampaknya tidak gugup sama sekali," kata sumber yang menolak disebutkan namanya mengingat sensitivitas masalah ini, Kamis (16/2).
Teman-temannya di Makau di mana ia menghabiskan banyak waktunya mengenal Kim sebagai seorang yang santai. Kim sering berpakaian santai, kadang-kadang hanya dengan mengenakan celana jins dan sandal, dan membawa tas bahu Louis Vuitton. Menurut rekannya di gym, Kim memiliki tato naga mencolok di punggungnya.
Lima tahun lalu, menurut informasi dari kantor intelijen Korea Selatan, Kim Jong-nam memohon kepada saudara tirinya, Kim Jong-un untuk melindunginya dari pembunuhan.
Beberapa analis mengatakan Kim Jong-un meyakini saudaranya dapat terlibat dalam penggulingan rezimnya, sebuah usaha telah dilakukan semasa hidup Kim Jong-nam pada 2012. Setelah itu ia tidak tinggal lama di sembarang tempat, dan sering bepergian ke berbagai kota di Asia Tenggara dan Cina.
Sumber dari pemerintah Amerika Serikat dan Korea Selatan mengatakan mereka meyakini agen Korea Utara yang terlibat dalam pembunuhan Kim Jong-nam di terminal bandara di Kuala Lumpur, Senin (13/2) lalu.
Akan tetapi sebuah sumber yang memiliki hubungan dengan pejabat di Pyongyang dan Beijing mengatakan kepada Reuters Korea Utara tidak di belakang pembunuhan itu. "Kim Jong-nam tidak ada hubungannya dengan Korea (Utara). Tidak ada alasan untuk Korea (Utara) untuk membunuhnya," kata sumber itu.
Menurut agen mata-mata Korea Selatan, Kim telah hidup di bawah perlindungan pemerintah Cina di wilayah Cina yang dikuasai, dengan setidaknya dikenal salah satu istrinya dan dua anaknya.
Sumber : Reuters
=====
Rabu , 15 February 2017, 18:11 WIB

Siapa Kim Jong-nam?

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Telegraph
Kim Jong-nam (depan, kanan) duduk di samping ayahnya, pemimpin Korea Utara Kim Jong-il bersama keluarganya dalam foto yang diambil pada 1981.
Kim Jong-nam (depan, kanan) duduk di samping ayahnya, pemimpin Korea Utara Kim Jong-il bersama keluarganya dalam foto yang diambil pada 1981.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kim Jong-nam pernah jadi salah satu tokoh kuat di dinasti komunis Korea Utara. Namun karena satu kesalahan, ia jatuh dan terpaksa diasingkan. Ini terjadi sebelum ayahnya, Kim Jong-il meninggal pada 2011.

Kim Jong-nam menghabiskan hidupnya dalam pengasingan dan persembunyian. Ia menghindari saudara seayahnya, Kim Jong-un yang masih menganggapnya ancaman.

Dilansir dari Telegraph, Rabu (15/2), Jong-nam lahir di Pyongyang pada Mei 1971 sebagai putra tertua Jong-il. Namun ia disembunyikan sang ayah dari kakeknya, Kim Il-sung. Il-sung tidak merestui hubungan putranya itu dengan ibu Jong-nam yang seorang aktris kelahiran Korea Selatan.

Jong-nam menjadi mahasiswa Universitas Kim Il-sung dan mengabdi di militer Korut. Pada 1998, ia dipilih menempati posisi senior di Kementerian Keamanan Publik. Ia seperti tumbuh untuk menggantikan sang ayah.
Baca: 'Pembunuhan Saudara Kim Jong-un Bukti Kebrutalan Rezim Korut'

Jong-nam juga bertugas mengembangkan teknologi informasi Korut dan menemani sang ayah ke Shanghai pada Januari 2001. Mereka membawa misi berdiskusi dalam sektor teknologi informasi.

Tapi beberapa bulan kemudian, Jong-nam ditangkap di Bandara Internasional Narita, Tokyo. Ia bersama dua perempuan dan seorang anak laki-laki berusia empat tahun yang diidentifikasi sebagai putranya.
Jong-nam saat itu menggunakan paspor Republik Dominika dan memiliki nama alias Cina, Pang Xiong. Ia ditahan selama tiga hari. Selama interogasi, ia mengaku ingin mengunjungi Disneyland Tokyo.

Sebuah buku berjudul Under the Loving Care of the Fatherly Leader menyebut Jong-nam sering mengunjungi Jepang. Ia juga sering menyambangi sejumlah pemandian air panas di distrik Yoshiwara, Tokyo.
Baca: Sebelum Tewas Kim Jong-nam Sebut Diserang Semprotan Kimia

Jong-il yang malu dengan kelakuan putranya itu akhirnya memilih mengasingkannya di Makau. Dalam wawancara singkat, Jong-nam mengklaim tidak punya rencana dan tidak tertarik menggantikan sang ayah.

Posisi itu kemudian dialihkan pada Jong-un. Menurut kabar, Jong-un yang mewarisi kekuasaan Jong-il setelah kematiannya pada Desember 2011 masih menganggap kakak seayahnya itu sebagai ancaman.
Saudara seayah Kim Jong-nam, Kim Jong-un yang kini menjadi pemimpin Korea Utara. KCNA

Dalam sebuah buku, Jong-nam pernah mengatakan ia berharap rezim Jong-un runtuh. Adiknya itu dirasa terlalu muda dan tidak berpengalaman. Dalam wawancara lain, ia menyatakan tidak sepakat dengan sistem warisan kekuasaan.

Jong-nam diketahui meninggalkan Makau pada 2012 setelah mengkhawatirkan keselamatannya. Ia kemudian menghabiskan waktu di Singapura. Pada Januari 2014, ia dideteksi berada di Malaysia setelah saudaranya memerintahkan eksekusi paman mereka, Jang Song-thaek.
======
Kamis , 16 February 2017, 18:50 WIB

WNI Diduga Terlibat Pembunuhan Kim Jong-nam, Ini Kata Istana

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Teguh Firmansyah
ECUADOR TIMES
Kim Jong Nam, putra tertua mantan pemimpin tertinggi Korut, Kim Jong-il
Kim Jong Nam, putra tertua mantan pemimpin tertinggi Korut, Kim Jong-il
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, pemerintah masih perlu melakukan pendalaman lebih lanjut terkait WNI yang diduga terlibat dalam pembunuhan kakak tiri pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un.
Hal ini disampaikan setelah Kementerian Luar Negeri menyebut perempuan yang terlibat dalam pembunuhan tersebut memegang paspor Indonesia. "Tentunya dalam waktu segera, Menlu pasti akan mendalami persoalan ini. Apakah betul bahwa yang bersangkutan adalah warga Indonesia berpaspor Indonesia karena diduga wanita bersama dengan Vietnam," kata Pramono di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (16/2).

Namun hingga kini, ia memastikan pemerintah belum mengetahui secara pasti keterlibatan WNI perempuan tersebut.  "Tentunya kalau memang pasti itu warga kita, pasti akan melakukan pendalaman lebih lanjut. Tujuannya apa dan kemudian kenapa melakukan itu? Karena ini sudah jadi berita internasional," katanya.

Perempuan kedua yang ditangkap sehubungan dengan pembunuhan Kim Jong-nam, saudara seayah pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menggunakan paspor Indonesia bertuliskan nama Siti Aishah.
Berdasarkan data diri yang disampaikan oleh otoritas keamanan Malaysia, KBRI telah melakukan verifikasi dan berdasarkan data sementara yang ada di KBRI, perempuan tersebut memang berstatus WNI.

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhammad Iqbal mengungkapkan saat ini staf KBRI dalam perjalanan menuju Selangor. "KBRI terus melakukan koordinasi dengan aparat keamanan Malaysia terkait kasus ini," katanya melalui siaran tertulisnya kepada Republika.co.id, Kamis (16/2).
====
Rabu , 15 February 2017, 16:36 WIB

Seorang Perempuan Myanmar Ditahan Terkait Tewasnya Kim Jong-nam

Red: Ani Nursalikah
Kim Jong-Nam
Kim Jong-Nam
REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Seorang perempuan dari Myanmar ditahan di Kuala Lumpur, Malaysia. Dilansir dari Independent, Rabu (15/2), penangkapan itu terkait dengan kematian saudara seayah pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Jong-nam.

Polisi Malaysia mengatakan penangkapan itu menyusul penahanan seorang sopir taksi yang dilaporkan mengantar dua perempuan yang diduga meracuni Kim Jong-nam di bandara.

Gambar CCTV seorang perempuan yang diduga berhubungan dengan kematian Kim beredar di media lokal dan internasional. Belum bisa dipastikan apakah perempuan yang ditahan ini adalah perempuan di CCTV.

Rabu , 15 Februari 2017, 16:16 WIB

Pembunuh Saudara Pemimpin Korut Orang Vietnam

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
ECUADOR TIMES
Kim Jong Nam, putra tertua mantan pemimpin tertinggi Korut, Kim Jong-il
Kim Jong Nam, putra tertua mantan pemimpin tertinggi Korut, Kim Jong-il
REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Kepolisian Malaysia telah menangkap sopir taksi yang membawa dua perempuan dibalik pembunuhan saudara seayah Kim Jong-un, Kim Jong-nam, Rabu (15/2). Menurut laporan, dua perempuan tersebut adalah orang Vietnam.

Seorang pejabat kepolisian Malaysia anonim mengonfirmasi pada Telegraph bahwa dua perempuan tersebut adalah agen rahasia. Identitas sopir taksi yang membawa keduanya masih tidak dipublikasikan. Namun usianya sekitar 30 tahunan.

"Kami sudah memeriksa rekaman CCTV, kami sudah menangkap supir taksi yang membawa dua perempuan itu," kata sumber. Menurutnya, sopir taksi meyakini dua perempuan ini adalah orang Vietnam dan agen asing.

Polisi menduga mereka masih ada di Malaysia. Menurut sumber, pemerintah Korut telah mengirim seorang diplomat senior dan meminta otopsi tidak dilakukan. Polisi Malaysia menolak. Saat ini mereka masih menyelidiki penyebab kematian.

Menurut agen mata-mata, Kim Jong-nam tinggal dengan istri keduanya di Macau, Cina. Ia dilindungi oleh Beijing. Menurut laporan, Kim juga punya seorang istri dan putra di Beijing.

Ia termasuk seorang yang tidak tertarik pada kekuasaan di negaranya. Meski darah Kim Jong-il mengalir dalam darahnya, Jong-nam lebih memilih lebih banyak menghabiskan waktu di luar negeri. Meski sering kali dengan identitas palsu.

Pada surat kabar Jepang, Jong-nam pernah mengatakan tidak setuju pada sistem transfer kekuasaan dinasti. Ia salah satu advokat reformasi Korut. Jong-nam kabarnya dekat dengan pamannya, Song-thaek yang juga mantan orang berkuasa Korut.

Dilansir The Star, Jong-nam pernah jadi target pembunuhan pada Oktober 2012. Seorang jaksa Korsel mengatakan seorang tahanan asal Korut adalah mata-mata. Ia mengaku pernah terlibat dalam skenario tabrak lari di Cina pada 2010 menargetkan Jong-nam.

Pada 2012, surat kabar Moskow melaporkan ia pernah punya masalah keuangan. Argumenty i Fakty mengatakan ia diusir dari hotel mewah di Macau karena hutang sebesar 15 ribu dolar AS.
======

BACA BERITANYA... 

LIHAT KOLEKSINYA !

*320rb aas LOUIS VUITTON Delightfull Tote Shoulder Bag LV41544 (02)*
    Uk. 31×10×33cm
    Bahan waterproof combi soft leather
    Kualitas semi premium...
    Lihat Selengkapnya

    Paris Hilton Set 3in1
    Seri 558slg
    Harga @350rb lii
    Material Embos Leather, Inside Kanvas
    Quality Semi Premium...
    Lihat Selengkapnya

    *240rb aas LACOSTE 68 (07)*
    Uk. 35x13x27 / 20×2×12 cm
    Bahan kulit
    Kualitas semi premium ...
    Lihat Selengkapnya

    Minat chat yaa inbox fb atau BBM 5D34A253 n wa 081363563800.. happy shopping..tq dear
     
    *360rb aas GIVENCHY Antigona Grained Polyster vs Glossy 3in1 Hardware Gold 3007 (04)*
    Uk. 28x22x16cm
    Slimbag Pouch 21x16x9
    Berat 1.3kg
    · 
    Ready Stock Hot Item !!
    Gucci Fashion Tian #E008fqg
    IDR 230.000
    High Quality Casual Wear...
    Lihat Selengkapnya
    · 
    *330rb VICTORIA BECKHAM Hobo Linea Studed 4in1 Togo Leather 3803 (04)*
    Uk. 32x32x13cm
    Anak tas 24x18x7cm
    Dompet 22x12x4cm...
    Lihat Selengkapnya
     ke Athaya Shop
    5 jam

    Baca beritanya lihat koleksi-nya

    Kamis, 16 Februari 2017 | 21:11 Ratu Atut Bakal Kembali Diadili Gubernur Banten nonaktif Ratu Atut Choisiyah, keluar d...
    BALQISFLOWERS.BLOGSPOT.COM|OLEH YANUAR ABDULLAH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar