Kilas Balik
SBY Bongkar SMS Orang yang Tak Terima Soal Pergantian Panglima TNI, Disebut Ulangi Kesalahan
TRIBUNJATIM.COM - Meski sudah tak terlalu aktif di dunia politik, namun catatan panjang kiprah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di politik tak bisa dihilangkan begitu saja.
SBY memimpin Indonesia selama 10 tahun.
SBY menjadi Presiden Republik Indonesia sejak tahun 2004.
Istri Lagi Gendong Bayi Usia 6 Bulan, Suami ini Sengaja Tabrak Keduanya Dengan Motor dan Menyeretnya
Mereka mengalahkan pasangan Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi pada putaran kedua Pilpres 2004.
Kepemimpinan SBY berlanjut pada periode kedua.
Tepatnya pada tahun 2009 hingga 2014.
SBY-Boediono memenangkan Pilpres 2009 sesusai mengalahkan pasangan Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi, danJusuf Kalla-Wiranto.
Selama menjabat sebagai presiden, SBY melakukan perombakan di kabinetnya beberapa kali.
Termasuk melakukanpergantian di jajaran Panglima TNI dan Kapolri.
Terkait hal itu, ada sebuah kisah yang diungkap oleh SBY.
Kisah itu diungkap oleh SBY dalam bukunya "SBY Selalu Ada Pilihan" terbitan Kompas, tahun 2014 lalu.
Saat itu, tepatnya pada Juli 2013, SBY mengusulkan Jenderal TNI Moeldoko yang kala itu menjadi KSAD, untuk menjadi calon Panglima TNI.
Moeldoko diproyeksikan untuk menggantikan Panglima TNI saat itu, Laksamana TNI Agus Suhartono yang memasuki usia pensiun.
Terkait keputusannya itu,SBY mengaku mendapatkan omelan dari sejumlah pihak.
Termasuk juga saat drinya mengusulkan Komisaris Jenderal Polisi Sutarman menjadi calon Kapolri, untuk menggantikan Kapolrisaat itu, Jenderal Timur Pradopo.
"Kalimat-kalimat yang dikirimkan kepada saya sungguh menjengkelkan," ungkap SBY dalam buku itu.
Hasil Ijtima Ulama 3: Haruskan Jokowi Didiskualifikasi dari Pilpres 2019 dan Bahas Kecurangan Pemilu
"Pak SBY Anda mengulangi kesalahan. Yang Anda usulkan menjadi Panglima TNI, dan juga dua Kapolri sebelumnya itu salah. Seharusnya yang menjadi Kapolri adalah X (disebut nama seorang Komisaris Jenderal Polisi)," terang SBY.
SBY Bongkar Sosok yang Ramal Indonesia Bernasib Buruk Sejak 1995, Kerap Pesimis Tapi Endingnya Salah
SBY membongkar sosok yang ramal Indonesia bernasib buruk sejak tahun 1995.
SBY menyebut sosok itu selalu pesimis.
Siapakah dia?
Diketahui, selama menjadi Presiden Republik Indonesia,Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memang pernah mendapatkan berbagi kritik, dan serangan.
Kritikan tersebut dilontarkan sejumlah pihak terkait kinerja dari pemerintahan SBY.
Sejumlah kebijakan SBY yang pernah mendapatkan kritikan di antaranya terkait kenaikan harga BBM, program Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan yang lainnya.
Tidak hanya itu, tidak jarang nada sumbang sejumlah pihak yang memandang nasib bangsa Indonesia, dan pemerintahan SBY.
Mereka kemudian membuat sejumlah analisa terkait berbagai kebijakan SBY tersebut, dan dampaknya terhadap rakyat.
Meski demikian, berdasarkan pengakuan SBY, prediksi semacam itu rupanya juga sudah pernah dijumpainya sejak dirinya belum menjabat sebagai presiden.
SBY menuliskan kisahnya itu dalam bukunya yang berjudul "SBY Selalu Ada Pilihan" terbitan Kompas tahun 2014 lalu.
"Dia punya bawaan yang pesimis dan selalu menyalahkan," tulis SBY.
SBY melanjutkan, saat pertama kali bertemu di Yogyakarta, tokoh tersebut rupanya menyampaikan prediksinya soal nasib bangsa Indonesia ke depannya. SBY bongkar sosok yang ramal nasib Indonesia tersebut.
"Ketika saya pertama kali bertemu di Yogyakarta tahun 1995, dia mengungkapkan bahwa negara kita di pinggir jurang kehancuran," ungkap SBY.
Rupanya ramalan atau prediksi sosok tersebut tak cukup sekali.
Tepatnya, pada tahun 1998.
"Tahun 1998, kalimat seperti itu diulangi lagi, bahkan negara makin gelap dan akan runtuh," lanjut SBY.
Terkait ramalannya yang dilontarkan sosok itu pada tahun 1998,SBY bisa memahami.
Sebab, saat itu Indonesia memang sedang mengalami puncak krisis.
"Tetapi, awal tahun 2000-an yang bersangkutan juga mengatakan hal yang sama, bahkan ditambahkan negara ini salah arah," terang SBY.
SBY menambahkan, hingga buku tersebut ditulis, nyanyian tokoh tersebut masih terdengar "merdu".
Tokoh itu menyebut nasib Indonesia gelap, salah arah, gagal, salah urus, tidak ada harapan, dan sebentar lagi masuk jurang.
"Apa yang terjadi? Negara kita dengan segala tantangan dan permasalahan yang dihadapi masih tetap tegak berdiri," ujar SBY.
SBY selanjutnya menanyakan, lalu siapa yang salah dalam hal ini?
"Nah, siapa yang salah. Negara ini, kita semua, atau sang cendekiawan-politisi itu. Saya juga harus mengatakan: Penglihatan dan prediksi Anda salah. Maaf," pungkas SBY.
Tags
Susilo Bambang Yudhoyono
SBY melakukan perombakan di kabinetnya beberapa ka
pergantian di jajaran Panglima TNI dan Kapolri
SBY Selalu Ada Pilihan
SBY mengusulkan Jenderal TNI Moeldoko
SBY mengaku mendapatkan omelan dari sejumlah pihak
Pak SBY Anda mengulangi kesalahan
SBY
TribunJatim.com
Panglima TNI
Kapolri
SBY Bongkar SMS Orang yang Tak Terima Soal Pergant
Megawati Soekarnoputri
Jusuf Kalla
Prabowo Subianto
Amien Rais
Berita Terkait :#Kilas Balik
SBY Bongkar Sosok yang Ramal Indonesia Bernasib Buruk Sejak 1995, Kerap Pesimis Tapi Endingnya Salah
SBY Bikin Malu Pemuda yang Tagih ‘Janjinya’, Niat Sebenarnya Terbongkar Saat Ditanyakan 4 Hal
SBY Buru-buru Minta Maaf Saat Tahu Ucapan Anak Menteri Perempuannya, Sang Presiden Tak Bisa Lupa
Detik-detik Penculikan Soekarno Sempat Terhenti Gegara Fatmawati, Terjadi di Malam Jelang Proklamasi
Pengakuan SBY yang Sering Disadap, Tak Pernah Telepon Lebih dari 3 Menit hingga Tahu Sosok Pelakunya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar