Senin, 06 Mei 2019

Pengawal Pribadi Jadi Ratu di Thailand. Raja Terkaya Di Dunia

A Royal Household Bureau handout photo shows Thai King Maha Vajiralongkorn Bodindradebayavarangkun (R) gives box of gift to General Suthida Vajiralongkorn na Ayudhya (L) who is now appointed as Queen Suthida during a royal marriage registration ceremony at the Amphorn Sathan Residential Hall inside the Dusit Palace in Bangkok, Thailand, 01 May 2019


Raja Thailand 

Vajiralongkorn menikahi pengawal pribadinya 

dan menjadikannya ratu








Raja Maha Vajiralongkorn dan Ratu SuthidaHak atas fotoREUTERS
Image captionRaja Maha Vajiralongkorn dan Ratu Suthida.

Raja Thailand menikah dengan wakil kepala pengawal pribadinya, dan memberinya gelar ratu, menurut pernyataan kerajaan.
Pengumuman mengejutkan datang sebelum upacara penobatannya yang dimulai pada hari Sabtu (04/05), pada saat itulah dia resmi ditahbiskan menjadi Raja Thailand.
Raja Maha Vajiralongkorn yang berusia 66 tahun, menjadi raja konstitusional setelah kematian ayahnya yang mangkat pada tahun 2016.
Sebelumnya, dia telah menikah dan bercerai tiga kali dan memiliki tujuh anak.
  • A Royal Household Bureau handout photo shows Thai King Maha Vajiralongkorn Bodindradebayavarangkun (R) gives box of gift to General Suthida Vajiralongkorn na Ayudhya (L) who is now appointed as Queen Suthida during a royal marriage registration ceremony at the Amphorn Sathan Residential Hall inside the Dusit Palace in Bangkok, Thailand, 01 May 2019





Hak atas fotoEURPOEAN PHOTOPRESS AGENCY
Image captionSuthida Tidjai is a former flight attendant for Thai Airways

Pernyataan kerajaan mengatakan: Raja Vajiralongkorn "telah memutuskan untuk mempromosikan Jenderal Suthida Vajiralongkorn Na Ayudhya, permaisuri kerajaannya, untuk menjadi Ratu Suthida dan dia akan memegang gelar kerajaan dan status sebagai bagian dari keluarga kerajaan".

Mantan pramugari

Raja Maha Vajiralongkorn telah lama menjalin hubungan dengan Ratu Suthida dan telah terlihat bersamanya di depan umum selama bertahun-tahun, meskipun hubungan mereka belum pernah secara resmi diakui.






Raja Maha Vajiralongkorn dan Ratu SuthidaHak atas fotoREUTERS
Image captionRaja Maha Vajiralongkorn dan Ratu Suthida dalam acara pernikahan yang digelar di Bangkok, Thailand, 1 Mei 2019.

Rekaman dari upacara pernikahan ditayangkan di saluran TV Thailand Rabu (01/05) malam, memperlihatkan anggota keluarga kerajaan dan penasihat istana yang hadir.
Raja terlihat menuangkan air suci di kepala Ratu Suthida. Pasangan itu kemudian menandatangani surat nikah.
Pada 2014, Raja Maha Vajiralongkorn menunjuk Suthida Tidjai, mantan pramugari Thai Airways, sebagai wakil komandan unit pengawalnya. Dia menjadikannya seorang jenderal penuh di ketentaraan pada Desember 2016. Keduanya dilaporkan menjalin hubungan setelah pertama kali bertemu di pesawat.






Persiapan penobatan rajaHak atas fotoLAUREN DECICCA/GETTY IMAGES
Image captionBerbagai persiapan dilakukan untuk menyambut penobatan raja.

Kerajaan sejauh ini tidak mengeluarkan informasi lebih rinci tentang biografi sang ratu. Raja Vajiralongkorn lebih sering menghabiskan waktu di Jerman dan kehidupan pribadinya pun ditutup rapat.
Kehidupan pribadi anggota kerajaan tidak banyak dibicarakan publik secara terbuka karena Thailand memberlakukan dengan ketat lese majeste atau pasal penghinaan terhadap raja dan keluarga kerajaan. Pasal itu memberikan perlindungan kepada keluarga kerajaan Thailand dari penghinaan atau ancaman.






Raja Maha Vajiralongkorn dan Ratu SuthidaHak atas fotoSTR/EPA
Image captionPara tentara memberikan penghormatan pada Kamis (02/05) kepada Raja Maha Vajiralongkorn dan Ratu Suthida sehari setelah pernikahan mereka.

Raja sebelumnya, Bhumibol Adulyadej, memerintah selama 70 tahun, menjadikannya raja yang paling lama memerintah di dunia ketika wafat pada tahun 2016.
Acara penobatan raja dimulai Sabtu dan berlangsung selama tiga hari. Penobatan sebelumnya terjadi tahun 1950 untuk menobatkan Raja Bhumibol Adulyadej, ayah dari Raja Maha Vajiralongkorn.



https://www.bbc.com/indonesia/dunia-48130118


Inilah 5 Raja Terkaya di Dunia, Kekayaan Raja Thailand Kalahkan Raja Salman dari Arab Saudi

Pool TV Thailand/REUTERS)(REUTERS TV
Raja Thailand Maha Vajiralongkorn pada upacara penobatannya di Grand Palace di Bangkok, Thailand, Sabtu (4/5/2019). (Pool TV Thailand/REUTERS)(REUTERS TV)


SERAMBINEWS.COM, BANGKOK - Penobatan Raja Thailand Maha Vajiralongkorn begitu dipenuhi kemewahan, mahkota dan takhta kerajaan yang berhiaskan emas nampak pada acara yang dimulai pada Sabtu (4/5/2019).
Sejak Sabtu (4/5/2019) hingga Senin (6/5/2019) upacara penobatannya masih akan berlangsung.
CNN melaporkan, biaya sekitar 1 miliar Baht atau sekitar Rp 446 miliar disiapkan untuk acara istimewa tersebut.
Meski angkanya fantastis, apakah Raja Thailand masuk jajaran lima pemimpin monarki paling kaya di dunia?
Business Insider pada 2018 merilis laporan soal 10 anggota kerajaan di dunia yang masuk sebagai bangsawan terkaya di dunia.
Mulai dari penguasa Eropa hingga Asia, lima besarnya diduduki oleh raja atau penguasa suatu wilayah.
Siapa saja mereka?
Raja Maroko, Mohammed VI.(AFP)
5. Raja Mohammed VI dari Maroko




Raja Maroko, Mohammed VI.(AFP)
Raja Maroko, Mohammed VI.(AFP) 

Kekayaan sang raja diperkirakan mencapai 5,7 miliar dollar AS atau sekitar Rp 81,2 triliun.
Sebagian besar kekayaan berasal dari kepemilikan keluarga atas Perusahaan Investasi Nasional Maroko, sebuah perusahaan induk swasta yang berinvestasi di Afrika.
Selain itu, dia juga memiliki perusahaan perbankan, telekomunikasi, dan energi terbarukan.
4. Emir Khalifa bin Zayed Al Nahyan dari Abu Dhabi




s
Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan. (AFP/ROSLAN RAHMAN)

Presiden Uni Emirat Arab ini mempunyai kekayaan 15 miliar dollar AS atau sekitar Rp 213,8 triliun.
Emir Abu Dhabi ini mengumpulkan kekayaannya sebagai Keta Otoritas Investasi Abu Dhabi yang mengelula kelebihan cadangan minyak UEA.
3. Raja Salman dari Arab Saudi




s
Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud.(BANDAR AL-JALOUD / Saudi Royal Palace / AFP )

Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud tercatat memiliki kekayaan 17 miliar dollar AS atau sekitar Rp 242,3 triliun.
Sumber kekayaannya juga berasal dari kepemilikan keluarganya atas kelompok media yang mencakup harian Asharq Al-Awsat dan Al Eqtisadiah.
2. Sultan Hassanal Bolkiah dari Brunei Darussalam




s
Sultan Brunei Hassanal Bolkiah. (AFP / BRUNEI)

Sempat disoroti dunia atas keputusannya menegakkan hukum syarih ketat pada beberapa waktu lalu, kekayaan sang sultan diperkirakan mencapai 20 miliar dollar AS atau sekitar Rp 285 triliun.
Sultan Hassanal Bolkiah mendapat untung besar dari industri minyak dan gas.
Dia juga tinggal di istana terbesar di dunia seharga 350 juta dollar AS atau setara Rp 4,9 triliun.
Selain itu, dia disebut memiliki lebih dari 600 unit mobil Rolls-Royce.
1. Raja Maha Vajairalongkorn dari Thailand




s
Raja Thailand Maha Vajiralongkorn.(AFP/LILLIAN SUWANRUMPHA)

Raja yang baru dinobatkan setelah hampir tiga tahun kematian ayahnya ini ternyata berada di urutan teratas sebagai raja terkaya di dunia.
Kekayaannya tercatat mencapai 30 miliar dollar AS atau sekitar Rp 427,6 triliun.
Dia dan keluarganya menghasilkan uang dari investasi yang berasal dari Crown Property Bureau, yang mengelola properti mahkota Kerajaan Thailand.
Dia memiliki Golden Jubilee Diamond 545 karat, berlian terbesar di dunia.(*)
Editor: faisal
Sumber: Kompas.com


Turun Tahta, Kaisar Akihito Tinggalkan Warisan Bagi Dunia


Reporter:
Editor:

Maria Rita Hasugian


TEMPO.COJakarta - Kaisar Akihito, 85 tahun, membuat warga Jepang kaget ketika mengatakan dirinya akan meletakkan mahkota kekaisarannya. Akihito menyampaikan niatnya turun tahta secara terbuka dua tahun lalu.
Tepat hari ini, Selasa, 30 April 2019, Kaisar Akihito menjalani prosesi turun tahta setelah 30 tahun menjadi kaisar Jepang. Akihito telah membuat sejarah baru kekaisaran Jepang dalam 200 tahun terakhir karena memutuskan turun tahta dan menyerahkan kekaisaran kepada putranya, Pangeran Naruhito saat dirinya masih hidup.Kaisar Jepang Akihito didampingi Permaisuri Michiko melambaikan tangan pada warga yang berkumpul di Istana Kekaisaran untuk menandai ulang tahunnya yang ke-84, Tokyo, Jepang, 23 Desember 2017. REUTERS/Issei Kato


Akihito mengikuti jejak Kaisar Kokaku pada era Edo 200 tahun lalu untuk turun tahta saat masih hidup.
Akihito yang menamakan era kekaisarannya sebagai Heisei atau meraih perdamaian menemukan momentum untuk turun tahta, yakni saat Jepang dalam situasi yang tidak terseret dalam berbagai konflik kekerasan yang melibat sekutu-sekutunya.
Akihito juga beralasan usianya sudah uzur dan masalah kesehatan mengingat dia pernah menderita kanker prostat dan bedah jantung.
Dalam prosesi turun tahta, Akihito berpidato untuk mengucapkan berakhirnya kekaisaran era Heisei sekaligus mengucapkan terima kasih kepada seluruh rakyat Jepang yang telah mendukungnya selama sebagai kaisar.
"Hari ini saya merampungkan tugas saya sebagai kaisar.Sejak naik tahta 30 tahun lalu, Saya melaksanakan tanggung jawab saya sebagai kaisar dengan penuh rasa percaya dan hormat pada manusia, dan saya mempertimbangkan diri saya sebagai sangat beruntung telah dapat melakukannya," kata Akihito
Akhito kemudian mengucapkan terima kasih kepada warga Jepang yang telah menerima dan mendukungnya sebagai simbol negara.
"Saya tulus hati berterima kasih kepada rakyat yang menerima dan mendukung saya dalam peran saya sebagai simbol negara," kata Akihito seperti dikutip dari The Japan Times, 30 April 2019.
 Akihito juga memanjatkan doa untuk perdamaian dan kebahagian semua orang yang tinggal di Jepang dan seluruh dunia.
"Saya berdoa, dengan sepenuh hati saya, untuk perdamaian dan kebahagian semua orang di Jepang dan seluruh dunia," ujar Akihito.

Pangeran Naruhito dan putri Masko beserta bayi mereka.

Rakyat Jepang mencintai Akihito dan Michiko karena keduanya dekat dengan mereka terutama di saat tertimpa bencana  gempa dan tsunami 2011 di Tohoku dan Fukushima. Akihito dan Michiko tidak membuat jarak dengan rakyatnya. Mereka jongkok, duduk, dan berbicara dengan rakyatnya yang mengungsi akibat bencana alam.
Kaisar Akihito juga untuk pertama kali berbicara di televisi menyuarakan harapannya agar orang-orang saling membantu untuk mengatasi saat-saat sulit.
Selain itu, Kaisar Akihito dan permaisuri Michiko menunjukkan komitmen mereka untuk rekonsiliasi dengan berkunjung ke Iwo Jima, Hiroshima, Nagasaki, dan Okinawa pada tahun 1994 dan 1995. Keduanya menyampaikan penghormatan kepada korban saat memperingati 50 tahun akhir Perang Dunia II.
Akihito juga kaisar Jepang pertama yang berkunjung ke negara-negara Asia Tenggara yakni Thailand, Malaysia, dan Indonesia tahun 1991. Kemudian dia ke Singapura pada tahun 2006, Filipina tahun 2016, dan Vietnam pada 2017.
Kaisar Akihito juga merajut kembali perdamaian dengan Korea Selatan lewat Piala Dunia yang diselenggarakan FIFA pada tahun 2002 di mana Jepang dan Korea Utara menjadi tuan rumah bersama.
Seandainya Kaisar Akihito memiliki rasa menyesal, maka satu-satunya adalah menjadikan Okinawa sebagai pangkalan militer AS.
Menurut Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masafumi Ishii kepada Tempo 15 April 2019, kedekatan Kaisar Akihito dan permaisuari Michiko dengan rakyatnya merupakan warisan yang selalu dikenang warga Jepang.
Mengutip Washington Post, 29 April 2019, tidak ada kaisar Jepang yang memiliki perjalanan sebanyak yang dilakukan Akihito, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Akihito berkunjung ke 47 perfektur dan sedikitnya dia telah mengunjungi masing-masing perfektur sebanyak 2 kali. Akihito juga telah berkunjung ke 36 negara.
Dalam konteks luar negeri, Kaisar Akihito juga memiliki kepedulian kepada masalah kemanusiaan. Dia mengucapkan keprihatinannya kepada para korban tsunami di Palu, Sulawesi Tengah. Dia juga yang berusaha
Kaisar Akihito juga mendorong Jepang membuka diri bagi dunia dan para pekerja asing. Pemerintahan Perdana Menteri Shinzo Abe telah mulai membuka pintu bagi pekerja asing
Akihito telah mengakhiri tugasnya sebagai kaisar Jepang hampir tanpa cacat. Pangeran Naruhito, putra sulungnya, diharapkan akan melanjutkan warisan ayahnya merajut perdamaian di era Reiwa, era indahnya harmoni.
SUMBER
https://fokus.tempo.co/read/1200817/turun-tahta-kaisar-akihito-tinggalkan-warisan-bagi-dunia/full&view=ok


Tidak ada komentar:

Posting Komentar