Banjir di Limapuluh Kota, Bantuan dari Kampar Terhalang Medan yang Sulit
pada Banjir di Limapuluh Kota, Bantuan dari Kampar Terhalang Medan yang Sulit
KAMPAR – Pemkab Kampar, Riau, mencoba menyalurkan bantuan logistik kepada korban banjir di Pangkalan, Limapuluh Kota. Namun, sejauh ini tim belum bisa menembus lokasi karena medan yang sulit.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Kampar Santoso mengatakan, saat ini timnya masih terjebak di wilayah Tanjung Belit, Limapuluh Kota.
“Sejak kemarin tim sudah berangkat untuk mengirim bantuan logistik, tapi masih kesulitan menjangkau lokasi,” ucap Santoso, Sabtu (4/3).
Pihak Pemkab Kampar yang merupakan daerah yang berbatasan dengan Pemkab Limapuluh Kota membawa bantuan logistik seperti beras, berbagai macam roti, sarden, dan ratusan nasi bungkus.
Dia menjelaskan, logistik yang dibawa tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan korban banjir selama satu minggu.
“Awalnya berangkat melalui jalur darat. Karena jalan putus, kita melanjutkan perjalanan melalui perahu perahu menyusuri Sungai Kampar. Setiba di daerah Limapuluh kota, kita kesulitan di sana karena kondisi sungai sempit dan airnya deras. Banyak kayu bertebaran menambah kesulitan kita menjangkau lokasi karena di sini masih alam liar,” paparnya.
Sementara itu, hari ini Pemprov Riau menyalurkan bantuan logistik berupa tenda, perahu karet, minyak goreng, roti, mi instan, dan berbagai keperluan lainnya. (aci)
=====
pada Banjir di Limapuluh Kota, Bantuan dari Kampar Terhalang Medan yang Sulit
KAMPAR – Pemkab Kampar, Riau, mencoba menyalurkan bantuan logistik kepada korban banjir di Pangkalan, Limapuluh Kota. Namun, sejauh ini tim belum bisa menembus lokasi karena medan yang sulit.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Kampar Santoso mengatakan, saat ini timnya masih terjebak di wilayah Tanjung Belit, Limapuluh Kota.
“Sejak kemarin tim sudah berangkat untuk mengirim bantuan logistik, tapi masih kesulitan menjangkau lokasi,” ucap Santoso, Sabtu (4/3).
Pihak Pemkab Kampar yang merupakan daerah yang berbatasan dengan Pemkab Limapuluh Kota membawa bantuan logistik seperti beras, berbagai macam roti, sarden, dan ratusan nasi bungkus.
Dia menjelaskan, logistik yang dibawa tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan korban banjir selama satu minggu.
“Awalnya berangkat melalui jalur darat. Karena jalan putus, kita melanjutkan perjalanan melalui perahu perahu menyusuri Sungai Kampar. Setiba di daerah Limapuluh kota, kita kesulitan di sana karena kondisi sungai sempit dan airnya deras. Banyak kayu bertebaran menambah kesulitan kita menjangkau lokasi karena di sini masih alam liar,” paparnya.
Sementara itu, hari ini Pemprov Riau menyalurkan bantuan logistik berupa tenda, perahu karet, minyak goreng, roti, mi instan, dan berbagai keperluan lainnya. (aci)
=====
Dua Titik Longsor Masih Hambat Jalur Riau-Sumbar
Minggu, 05 Maret 2017 | 12:35
KAMPAR, RIAUGREEN.COM - Kasat Lantas Polres Kampar AKP Mas’ud Ahmad memastikan bahwa jalur utama Riau-Sumatera Barat (Sumbar) lewat wilayahnya sampai sekarang masih terputus. Banjir di Pangkalan, Sumbar memang sudah kering, namun masih ada dua titik longsor yang belum tuntas pemulihannya.
"Sampai pagi ini jalur Riau-Sumbar via Kampar masih terputus. Belum bisa dilalui. Masih ada dua titik longsor yang belum tuntas pemulihannya," tuturnya dikutip RiauGreen.com dari riauterkinicom, Ahad (5/3/17).
Dijelaskan Mas’ud dua titik longsor yang masih dalam proses pemulihan dan baru dimula kemarin sore, adalah yang berlokasi di Tanjung Belit, Pangkalan. Lokasi tersebut yang kemarin sore ditinjau langung Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menggunakan helikopter.
Ketika ditanya mengenai kapan kemungkinan jalur utama Riau-Sumbar bisa mulai dilalui, Mas’ud belum bisa memastikan. Semua tergantung proses pengerjaan di lokasi. Selain itu, faktor cuaca juga akan sangat berpengaruh.
"Kita berharap saja cuaca bagus. Tidak sampai turun hujan, sebab kalau hujan, penimbunan badan jalan yang putus sulit dilakukan,"demikian penjelasannya.
Sebagai informasi banjir bandang dan longsor di Pangkalan, Sumbar yang terjadi pada Jumat (3/3/17) dini hari lalu memutus utama Riau-Sumbar. Untuk sementara kendaraan di alihkan melalui jalur alternatif melalui Kuantan Singingi-Kiliranjao.***(red/rtc)
======
Minggu, 05 Maret 2017 | 12:35
KAMPAR, RIAUGREEN.COM - Kasat Lantas Polres Kampar AKP Mas’ud Ahmad memastikan bahwa jalur utama Riau-Sumatera Barat (Sumbar) lewat wilayahnya sampai sekarang masih terputus. Banjir di Pangkalan, Sumbar memang sudah kering, namun masih ada dua titik longsor yang belum tuntas pemulihannya.
"Sampai pagi ini jalur Riau-Sumbar via Kampar masih terputus. Belum bisa dilalui. Masih ada dua titik longsor yang belum tuntas pemulihannya," tuturnya dikutip RiauGreen.com dari riauterkinicom, Ahad (5/3/17).
Dijelaskan Mas’ud dua titik longsor yang masih dalam proses pemulihan dan baru dimula kemarin sore, adalah yang berlokasi di Tanjung Belit, Pangkalan. Lokasi tersebut yang kemarin sore ditinjau langung Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menggunakan helikopter.
Ketika ditanya mengenai kapan kemungkinan jalur utama Riau-Sumbar bisa mulai dilalui, Mas’ud belum bisa memastikan. Semua tergantung proses pengerjaan di lokasi. Selain itu, faktor cuaca juga akan sangat berpengaruh.
"Kita berharap saja cuaca bagus. Tidak sampai turun hujan, sebab kalau hujan, penimbunan badan jalan yang putus sulit dilakukan,"demikian penjelasannya.
Sebagai informasi banjir bandang dan longsor di Pangkalan, Sumbar yang terjadi pada Jumat (3/3/17) dini hari lalu memutus utama Riau-Sumbar. Untuk sementara kendaraan di alihkan melalui jalur alternatif melalui Kuantan Singingi-Kiliranjao.***(red/rtc)
"Sampai pagi ini jalur Riau-Sumbar via Kampar masih terputus. Belum bisa dilalui. Masih ada dua titik longsor yang belum tuntas pemulihannya," tuturnya dikutip RiauGreen.com dari riauterkinicom, Ahad (5/3/17).
Dijelaskan Mas’ud dua titik longsor yang masih dalam proses pemulihan dan baru dimula kemarin sore, adalah yang berlokasi di Tanjung Belit, Pangkalan. Lokasi tersebut yang kemarin sore ditinjau langung Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menggunakan helikopter.
Ketika ditanya mengenai kapan kemungkinan jalur utama Riau-Sumbar bisa mulai dilalui, Mas’ud belum bisa memastikan. Semua tergantung proses pengerjaan di lokasi. Selain itu, faktor cuaca juga akan sangat berpengaruh.
"Kita berharap saja cuaca bagus. Tidak sampai turun hujan, sebab kalau hujan, penimbunan badan jalan yang putus sulit dilakukan,"demikian penjelasannya.
Sebagai informasi banjir bandang dan longsor di Pangkalan, Sumbar yang terjadi pada Jumat (3/3/17) dini hari lalu memutus utama Riau-Sumbar. Untuk sementara kendaraan di alihkan melalui jalur alternatif melalui Kuantan Singingi-Kiliranjao.***(red/rtc)
======
Jalan Payakumbuh-Pangkalan Sudah Bisa Dilalui
Jalan Payakumbuh – Pangkalan sudah bisa dilalui. (bule) |
pada Jalan Payakumbuh-Pangkalan Sudah Bisa Dilalui
SARILAMAK – Jalur transportasi dari Limapuluh Kota ke Pangkalan sudah mulai bisa dilalui, pasca banjir yang menghatam daerah itu, Jumat (3/3) lalu.
Banjir yang menerjang delapan kecamatan dari 13 kecamatan, di Kabupaten Limapuluh Kota, membuat transportasi lumpuh total selama dua hari. Sejak Sabtu (4/3), sekitar pukul 13.30 WIB, jalan raya Sarilamak hingga ke Pangkalan sudah mulai lancar. Sedangkan jalan menuju Pekanbaru belum dapat ditempuh karena jalan tepatnya di Sibunbun putus total.
Bupati Limapuluh Kota Irfendi Arbi, dalam rapat koordinasi, menyampaikan, longsor dan banjir yang terjadi di Limapuluh Kota sudah berskala nasional.
“Kita berharap agar petugas dilapangan senantiasa melaksanakan tugas dengan maksimal, sehingga perlu pembagian tugas. Dalam hal ini, bagian dapur umum saya tunjuk staf ahli Desri sebagai penanggung jawab, bekerja sama dengan Dinas Sosial, BPBD, TNI dan dinas maupun lembaga lainnya. Untuk Penanggungjawab Posko induk dipercayakan kepada Asisten II Setdakab M. Yunus dan penganggaranya ditunjuk Plt. Dinas Damkar Irwandi,” ujar Irfendi. (bule)
====
Polres Kampar Terjunkan Ratusan Personil Evakuasi Warga Terdampak Banjir
Minggu, 05 Maret 2017 | 12:07
KAMPAR, RIAUGREEN.COM - Kapolres Kampar AKBP Edy Sumardi Priadinata SiK menerjunkan ratusan personil untuk bantuan antisipasi banjir ke beberapa wilayah rawan banjir dalam wilayah Kabupaten Kampar, Riau, Sabtu (4/3) pukul 09.30 Wib.
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai atensi tingginya curah hujan dan meningkatnya permukaan air pada waduk PLTA Koto Panjang, sehingga managemen PLTA Koto Panjang terpaksa menambah bukaan Spill Ways (pintu pembuangan air) yang berakibat tingginya debit air pada hilir sungai yang berpotensi menimbulkan banjir.
Selain itu Kapolres Kampar mengatakan bahwa personil yang dikerahkan ini adalah untuk mengevakuasi warga yang terkena dampak banjir.
Pemberangkatan personil Polres Kampar ini dibekali dengan peralatan pendukung berupa alat keselamatan seperti perahu karet dan kano sebanyak 5 unit, juga disertakan tim Dokkes Polri beserta peralatan medis dan obat-obatan.
Selain itu juga disiapkan sejumlah sembako yang berasal dari sumbangan personil Polres Kampar berupa beras, mie instant, pop mie dan biskuit yang akan dibagikan kepada masyarakat di wilayah rawan banjir dan memerlukan bantuan.
Sebelum pemberangkatan personil menuju daerah rawan banjir ini, Kapolres Kampar didampingi Pejabat Utama Polres memberikan arahan kepada anggota, agar melaksanakan tugas ini dengan penuh rasa tanggungjawab, berikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan jaga keselamatan diri.
Menurut rencana pada siang ini, Kapolres Kampar akan turun langsung meninjau wilayah rawan banjir sekaligus pengecekan personil yang telah ditugaskan kelokasi-lokasi tersebut.
Kapolres Kampar AKBP Edy Sumardi Priadinata SiK saat dikonfirmasi terkait penugasan personil Jajarannya ini menyampaikan, bahwa hal ini sebagai bentuk kepedulian pihak Kepolisian dalam membantu masyarakat mengantisipasi banjir guna meminimalisir korban dan kerugian materil, semoga upaya ini mendapat Ridho dari Allah SWT, jelas Kapolres. (tnr)
=====
Achmad Anizar menambahkan sebuah foto dan sebuah video.
Innalillahi wa inna ilaihi rojiun
MUSlBAH BANJIR DAN LONGSOR DI SUMATERA BARAT
MUSlBAH BANJIR DAN LONGSOR DI SUMATERA BARAT
"Laporan Langsung Dari Lokasi Banjir dan Longsor Pangkalan Kab. Lima Puluh Kota Sumbar.
I. Longsor.
Lebih kurang seribu mobil terjebak Longsor semenjak Kamis malam atau dua malam silam.
Kondisi mereka sudah sangat lapar dan kehausan.
Mereka sudah sangat lelah. Bahkan perasaan khawatir atau was-was tampak dari wajah mereka kalau-kalau longsor susulan datang kembali menerjang.
Kondisi mereka sudah sangat lapar dan kehausan.
Mereka sudah sangat lelah. Bahkan perasaan khawatir atau was-was tampak dari wajah mereka kalau-kalau longsor susulan datang kembali menerjang.
MEREKA PERLU BANTUAN :
1. Akses jalan supaya cepat dapat dibuka.
2. Makanan dan minuman secepatnya diantarkan.
3. Sekiranya jalan belum juga dapat dibuka sampai siang ini, maka sebaiknya penumpang yang mampu berjalan kaki sekitar 2-3 KM melewati daerah titik longsor yang parah sebaiknya mereka berangsur-angsur jalan kaki dan diharapkan ada mobil yang membantu MENGANGKUT mereka untuk keluar dari daerah Pangkalan sehingga mereka bisa istirahat dan dapat kembali melanjutkan perjalanan sesuai dengan tujuan masing-masing.
1. Akses jalan supaya cepat dapat dibuka.
2. Makanan dan minuman secepatnya diantarkan.
3. Sekiranya jalan belum juga dapat dibuka sampai siang ini, maka sebaiknya penumpang yang mampu berjalan kaki sekitar 2-3 KM melewati daerah titik longsor yang parah sebaiknya mereka berangsur-angsur jalan kaki dan diharapkan ada mobil yang membantu MENGANGKUT mereka untuk keluar dari daerah Pangkalan sehingga mereka bisa istirahat dan dapat kembali melanjutkan perjalanan sesuai dengan tujuan masing-masing.
Sore kemaren dengan keterbatasan tenaga kami hanya bisa membawa 200 nasi bungkus, dan kami tidak mampu memenuhi harapan mereka yang belum mendapatka bagian nasi bungkus yang kami bawa.
Sore kemaren bersama warga kami mengevakuasi mobil-mobil yang jatuh ke jurang dibawa longsor. Kami belum maksimal mengevakuasi korban. Sore kemaren kami baru dapat mengevakuasi satu orang mayat.
Medan sangat curam, hari hujan sarana terbatas, rasa longsor perasaan rasa akan datang longsor susulan, sehingga evakuasi korban belum maksimal.
Kami yakin masih ada mobil-mobil yang terkubur oleh longsor
Kami yakin masih ada mobil-mobil yang terkubur oleh longsor
II. BANJIR.
Sampai sekarang air masih menggenangi kampung di Pangkalan seperti Pao Anok, Lubuak Nogo, Koto baru dan sebagainya.
Semenjak pukul 4 shubuh kemaren ketika air naik mereka menyelamatkan diri di atas loteng rumah-rumah mereka.
Mereka membutuhkan :
1. Cepat di evakuasi.
Alat untuk mengevakuasi warga sangat terbatas, sementara bantuan tenaga relawan dan perahu karet baik dari arah Payakumbuh maupun dari arah Pekanbaru belum berhasil menuju Pangkalan karena hambatan longsor.
2. Warga membutuhkan makanan dan minuman karena susah sehari semalam mereka terkurung banjir.
1. Cepat di evakuasi.
Alat untuk mengevakuasi warga sangat terbatas, sementara bantuan tenaga relawan dan perahu karet baik dari arah Payakumbuh maupun dari arah Pekanbaru belum berhasil menuju Pangkalan karena hambatan longsor.
2. Warga membutuhkan makanan dan minuman karena susah sehari semalam mereka terkurung banjir.
Kondisi mereka sangat menyedihkan...
Di daerah manggilang alhamduliah maghrib kemarem air berangsur-angsur surut. Namun untuk daerah kisaran Masjid raya pangkalan, Lubuak nago sampai ke Pao Anok air belum surut.
Sekitar pukul 22.00 malam tadi kami keluar dari Pangkalan untuk mencari bantuan makan dan minum buat korban banjir dan longsor. Insya Allah siap shubuh ini kami segera kembali meluncur ke pangkalan.
Sekitar pukul 22.00 malam tadi dengan berjalan kaki dari Manggilang ke Koto Alam sambil melewati titik-titik longsor kami sangat sering meneteskan air mata menyaksikan betapa susahnya kondisi yang sedang mereka alami.
Malam tadi kami putuskan bahwa, kami harus cepat kembali ke Payakumbuh untuk :
1. Memberitakan khabar korban banjir dan longsor.
2. Kami harus mencari nasi bungkus dan air minum untuk dapat kami antar shubuh ke korban banjir dan longsor. Sebab kalau kami bermalam di Pangkalan kami pasti tidak dapat mangabarkan dan mencarikan makan dan minum korban yang terkurung longsor dan banjir.
3. Kami harus persiapkan team relawan yang solid, banyak dan profesional agar warga cepat tertolong.
1. Memberitakan khabar korban banjir dan longsor.
2. Kami harus mencari nasi bungkus dan air minum untuk dapat kami antar shubuh ke korban banjir dan longsor. Sebab kalau kami bermalam di Pangkalan kami pasti tidak dapat mangabarkan dan mencarikan makan dan minum korban yang terkurung longsor dan banjir.
3. Kami harus persiapkan team relawan yang solid, banyak dan profesional agar warga cepat tertolong.
Allahumma laa sahla, illa ma ja'altahu sahla. Wa anta taj'alul hazna iza syikta syahla. Amin...
Sekiranya ada Muhsinin yang akan menyalurkan infak dan shadaqah untuk membantu warga korban longsor dan banjir pangkalan silahkan salurkan melalui :
Donasi Longsor dan Banjir Pangkalan :
Bank Muamalat
No.Rek 4230014005.
A/N. Minangkabau Muslim Care (MMC).
Bank Muamalat
No.Rek 4230014005.
A/N. Minangkabau Muslim Care (MMC).
Syukran katsiran.
Barakallahu fikum jami'an. Amin...
Barakallahu fikum jami'an. Amin...
Dua Titik Longsor Masih Hambat Jalur Riau-Sumbar
Berita Riau Terkini (Siaran Pers)-7 jam yang lalu
KAMPAR, RIAUGREEN.COM - Kasat Lantas Polres Kampar AKP Mas’ud Ahmad memastikan bahwa jalur utama Riau-Sumatera Barat ...
Jalur Riau-Sumbar Putus, Polres Kampar Siapkan Jalan Alternatif
SINDOnews.com (Siaran Pers)-2 Mar 2017
SINDOnews.com (Siaran Pers)-2 Mar 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar