Jumat, 04 Agustus 2017

PADANG JAPANG DAN PDRI

Foto Yana Abe.

Ya Allah.....Lindungilah Nusa dan Bangsaku dari si ANGKARA - MURKA
Merdeka.....
Sekali Merdeka, Tetap Merdeka
Dirgahayu....
72 Tahun Indonesiaku. Ada galery Foto dan 4 buah video untuk ditonton.






PADANG JAPANG DAN PDRI

Soekarno memakai KOPIAH BK (Bung Karno), hadiah dari Sjech Abbas Abdullah Padang Jopang, tahun 1943; Dimasa-masa perjuangan Kopiah dipakai Rakyat Minangkabau "Sumatera Tengah" sebagai simbol mendukung perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia. Disebut sebagai "KOPIAH BEKA",
BeKa, kependekan dari BUNG KARNO. Akhirnya Kopiah ditetapkan sebagai
Pakaian Resmi Acara dan Upacara Kenegaraan.

Serial Foto Dan 4 Video Dibagian Bawah
Foto Situs dan Tokoh Pejuang.
Mohd Sarong/ Ajudan Wakil Ketua PDRI Teuku Mohammad Hasan
Letda Martais, tewas Medan Tempur
Padang AREA

Sisa-sisa Pejuang dalam sebuah Upacara Peringatan Perjuangan PDRI di Koto Tinggi 2015


Makam Beliau Tobek Godang

Situs Batu Yang memuat Nama-nama Pahlawan Yang Gugur dalam peristiwa Penyerangan Belanda
Tanggal 15 Januari 1949 di Lurah Kincir, Situjuah Batur.
Tono; Anak Angkat Machmud Yunus,
Juru Kunci Museum Mini PDRI di Padang Japang
BJB -^;Pemancar Radio Yang Dioperasikan Oleh Gubernur Militer
Mr. Mohamad Rasjid di Pusat Pemerintahan Gubernur Sumatera Tengah di Koto Tinggi
Nama - nama Putera Padang Japang Yang Tewas di Medan Tempur Tahun 1946 dan 1947
Makam Imam Djihad Perjuangan Kemerdekaan RI
Syech Abas Abdullah
di Puncak Bakuang Padang Japang



Anak Sjafrudin Prawiranegara
menelusuri jejak perjuangan ayahandanya
di Kaupaten Lima Puluh Kota


==============================================================




Sosialisasi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
Tentang Peranan PDRI dalam Sejarah Kemerdekaan Republik Indonesia


Ismail Hassan SH, mantan Anggota MPR RI/DPA RI
menjelaskan Peranan Syech Abbas Abdullah dan Mr. Sjafruddin Prawiranegara
dalam mendukung perjuangan Kemerdekaan RI



=========

Dipublikasikan tanggal 3 Jun 2015
Jangan Ngaku Orang Indonesia Kalau Tidak Tau Pemerintah Darurat Republik Indonesia 1948-1949

====



========
Dipublikasikan tanggal 26 Des 2011
Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) yang berdiri pada 22 Desember 1948 di Sumatera Barat merupakan salah satu mata rantai bangsa Indonesia memperjuangkan tegaknya proklamasi 17 Agustus 1945. PDRI yang lahir menyusul ditangkapnya Bung Karno dan Bung Hatta serta para pemimpin republik di Yogya, tepat pada saat militer Belanda melancarkan agresi kedua pada 19 Desember 1948, menandai salah satu fase terpenting dalam sejarah survival Republik Indonesia menghadapi Belanda yang berkeinginan kuat menjajah kembali Indonesia. Sebagai sebuah pemerintahan darurat (emergency government), PDRI menyelenggarakan pemerintahan dengan cara berpindah-pindah di wilayah Propinsi Sumatera Tengah (kini Sumatera Barat) selama sekitar delapan bulan (22 Desember 1948-13 Juli 1949).

PDRI dipimpin oleh Menteri Kemakmuran Mr Syafrudin Prawiranegara, yang membentuk pemerintahan darurat setelah Presiden Soekarno memberikan mandat kepadanya lewat surat telegram tetapi tidak pernah sampai ke tangannya. Bersama sejumlah tokoh republik di Sumatera Tengah, seperti Tengku Mohammad Hassan, Soetan Mohammad Rasjid, dan lain-lain, PDRI mampu bertahan bahkan mampu memperkuat kedudukannya di mata dunia internasional semasa para pemimpin RI dipenjara oleh Belanda di Bangka. Meski demikian, ada sejumlah friksi yang menyertai masa pemerintahan PDRI, sebuah friksi antar elit politik yang memiliki konsekuensi mendalam dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
  • Kategori

  • Lisensi

    • Lisensi YouTube Standar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar