Jumat, 15 September 2017

Hari Ini DK PBB Rapat Darurat

DK PBB rapat darurat bahas peluncuran rudal Korea Utara

 | 1.375 Views
DK PBB rapat darurat bahas peluncuran rudal Korea Utara
Warga melihat laporan berita menunjukkan peluncuran rudal balistik jarak-menengah Hwasong-12 melalui layar elektronik di stasiun Pyongyang, Korea Utara, dalam foto yang diambil Kyodo, Rabu (30/8/2017). (Mandatory credit Kyodo/via REUTERS )
Perserikatan Bangsa-Bangsa/PBB (ANTARA News) - Dewan Keamanan PBB mengadakan rapat darurat pada Jumat untuk membahas peluncuran rudal terbaru Korea Utara, yang melintasi Jepang, menurut pengumuman kepresidenan dewan itu.

Amerika Serikat dan Jepang mengajukan penyelenggaraan pertemuan yang akan diadakan pukul 15.00 (1900 GMT) menurut pengumuman Presiden Dewan Keamanan dari Ethiopia yang dikutip kantor berita AFP. Para diplomat mengatakan pertemuan itu akan berlangsung tertutup.

Peluncuran terbaru Pyongyang dilakukan setelah Dewan Keamanan PBB memberlakukan paket sanksi kedelapan terhadap Korea Utara berkenaan dengan program rudal balistik dan senjata atomnya.

Korea Utara pada Rabu berikrar meningkatkan program persenjataannya sebagai balasan atas sanksi-sanksi "jahat".

Sanksi baru itu meliputi larangan ekspor tekstil Korea Utara dan pembatasan pengiriman produk minyak.

Masyarakat internasional berharap sanksi-sanksi ekonomi akan menghambat pemenuhan sumber daya yang dibutuhkan Korea Utara untuk mengejar program nuklirnya dan menekannya untuk mengikuti perundingan.

Resolusi susunan AS disahkan pada senin, sebulan setelah Dewan Keamanan memutuskan pelarangan ekspor batu bara, timbal dan makanan laut sebagai respons terhadap peluncuran rudal balistik antar-benua yang bisa menjangkau daratan Amerika Serikat.

Peluncuran itu disusul dengan uji nuklir pada 3 September.

Dalam aksi terkininya, Korea Utara menembakkan rudal balistik berjangkauan menengah melewati atas Jepang menuju Samudra Pasifik menurut komando militer regional Amerika Serikat, yang menyatakan peluncuran itu tidak membawa ancaman ke Amerika Utara.(mr)

Editor: Maryati
COPYRIGHT © ANTARA 2017
=====

Korea Utara kembali menembakkan rudal lintasi Jepang

  • 9 jam lalu

Korea Utara, rudalHak atas fotoKCNA
Image captionPeluncuran rudal Korea Utara bulan lalu yang melewati angkasa Jepang disebut sebagai 'ancaman yang belum pernah ada'.
Korea Utara menembakkan rudal yang tidak teridentifikasi melintasi wilayah udara Jepang di utara.
Pemerintah Korea Selatan dan Jepang langsung merencanakan pertemuan Dewan Keamanan Nasional.
Media Jepang melaporkan rudal tampaknya ditembakkan ke arah timur laut Jepang. Ditambahkan bahwa rudal kemungkinan besar melewati wilayah angkasanya dan memperingatkan warganya untuk mencari perlindungan.
Ketua Sekretariat Kabinet Jepang, Yoshihide Suga, mengatakan rudal diluncurkan pada pukul 06:57 pagi waktu setempat pada hari Jumat (15/09) dan terbang di atas Pulau Hokkaido sebelum jatuh pada pukul 07:06, dengan jarak sekitar 2.000km.
Namun Kementrian Pertahanan Korea Selatan memperkirakan rudal terbaru ini kemungkinan melesat sejauh 3.700 km dan mencapai ketinggian maksimalnya pada 770 km, yang lebih tinggi dan lebih jauh dari rudal sebelumnya.
A TV screen in Tokyo, Japan, display a projected path of the North Korean IRBM, 14 September 2017Hak atas fotoREUTERS
Image captionJalur melesatnya rudal melintasi Hokkaido, dalam tayangan TV Jepang.
Komando Pasifik AS menyebut, pengkajian sementara mereka 'menunjukkan bahwa yang diluncurkan itu adalah rudal balisik jarak menengah (IRBM).
Pengamat mencatat, rudal ini melesat dalam daya jangkau yang cukup untuk mencapai Guam, pulau di pasifik yang merupakan wilayah AS, yang berjarak sekitar 3.400km dari Pyongyang.
Bulan lalu, Korea Utara meluncurkan rudal jarak menengah Hwasong-12 yang melintasi wilayah angkasa Jepang, yang memicu sirene keadaan darurat sebelum jatuh ke Samudra Pasifik.
Jepang menyebutkan sebagai 'ancaman yang belum pernah ada' atas negara itu.
Peluncuran terbaru ini merupakan yang pertama sejak dijatuhkannya sanksi lebih berat terhadap Korea Utara.
Sanksi tersebut dijatuhkan menyusul uji coba nuklir pada 3 September lalu, yang menurut Pyongyang yang paling kuat dan merupakan bom hidrogen.
Korea Utara memicu ketegangan di kawasan dengan perkembangan teknologi persenjataannya yang pesat di bawah kepemimpinan Kim Jomg-un.
====


Tidak ada komentar:

Posting Komentar