Selasa, 21 Maret 2017

Raja Bomoh Tangkal Rudal Korut Dengan Kelapa ?

Sesumbar Raja Bomoh klaim bisa temukan MH370 dan tangkal rudal Korut

Senin, 20 Maret 2017 07:08Reporter : Yulistyo Pratomo
Hasil gambar untuk Raja Bomoh
Raja Bomoh Malaysia Ibrahim Mat Zen. ©2017 New Straits Times
Merdeka.com - Lama menghilang, Raja Bomoh kini muncul kembali saat hubungan Malaysia dan Korea Utara tengah memanas. Kehadirannya mengejutkan sejumlah jurnalis yang sedang menunggu di depan kamar mayat Rumah Sakit Kuala Lumpur.

Tanpa banyak bicara, dia langsung menggelar ritual dengan menggunakan teropong bambu dan kelapa. Di hadapan awak media, pria bernama asli Ibrahim Mat Zin ini mengaku ingin melindungi negaranya dari gempuran rudal Korea Utara.

Pengakuan dukun berjuluk "Raja Bomoh Sedunia" itu membuatnya jadi pusat perhatian, bahkan bahan pergunjingan banyak orang. Tetapi dia bergeming, sembari mengklaim sudah melindungi Malaysia selama tujuh dekade, jauh sebelum kemerdekaan Malaysia.

"Saya tidak butuh uang. Saya berdoa untuk memagari Malaysia," aku lelaki yang kini berusia 86 tahun itu dalam wawancaranya dengan The Sunday Times.

Berkat aksi kleniknya itu, bomoh Ibrahim mengaku berhasil melindungi negaranya dari serangan rudal. Bahkan membuat senjata mematikan dari negara komunis tersebut gagal mencapai target dan jatuh sebelum mencapai Malaysia.

"Kita tidak punya senjata modern seperti Korea (Utara). Jika kita sampai perang bersenjata, kita akan kalah. Tapi kita menggunakan metode kuno untuk memagari udara, bumi dan air, sehingga rudal itu akan gagal dan tidak mencapai Malaysia," jelasnya.

Namanya menjadi dikenal banyak orang ketika melakukan ritual nyeleneh saat hilangnya pesawat Malaysia Airline pada Maret 2014 lalu. Dia membuat terkejut pengamanan dan pengunjung di Bandara Internasional Kuala Lumpur.

Aksinya tetap sama, membawa air zam-zam, dua buah kelapa, sebuah tongkat dan karpet ajaib. Dia duduk di atas karpet seakan sedang terbang di atas permadani mencari kapal yang hilang tersebut. Dia mengklaim telah menemukan jejak pesawat yang hilang itu.

Ketika didekati para awak media setempat, Ibrahim enggan membeberkan temuan dari ritualnya itu. Prosesi ritual yang dilakukan bersama salah satu asistennya itu hanya dilakukan sekitar 30 menit.

Dukun itu mengaku tersentuh hatinya untuk ikut mencari pesawat yang mengangkut 239 penumpang itu. Merasa mempunyai kemampuan yang sangat sakti, Ibrahim mengatakan mampu menemukan letak pesawat yang diketahui terdapat 12 warga negara Indonesia tersebut.

Rupanya ritual tersebut jadi perbincangan publik, bahkan pemberitaan internasional. Pemerintah dan sejumlah ulama memperingatkan agar dia tidak mengulangi perbuatannya lagi.

Meski sudah disemprit, Ibrahim kembali menggelar ritual di Pulau Sembilan, Perak, mencoba memanggil arwah para korban pesawat MH370.

Dalam video yang diupload situs Malaysia suara.tv, Ibrahim dan empat lelaki lainnya menaiki motor boat. Seorang pria tampak meneropong dengan batang bambu ke arah lautan.

Ada juga adegan seorang pria mencoba mencari sesuatu di laut berbekal tongkat. Lalu beberapa orang menggotong kentongan besar dan sesekali mengumandangkan azan ke arah lautan.

Kini, soal pesawat yang hilang itu, Ibrahim menyatakan, "Pesawat itu berada di dunia paralel. Mereka akan hilang selama 25 tahun sebelum akhirnya kembali, tetapi orang di dalamnya tetap hidup karena perbedaan udara, sebulan sama halnya dengan sehari bagi mereka." [tyo]
===

Ketika nuklir Korut bikin Amerika Serikat melunak dengan China

Selasa, 21 Maret 2017 07:14Reporter : Marcheilla Ariesta Putri Hanggoro
Peluncuran roket Korea Utara. ©REUTERS/KCNA
Merdeka.com - Nuklir Korea Utara sepertinya semakin membuat Amerika Serikat ketar-ketir, terlebih usai Pyongyang mengancam Washington akan menembakkan rudal mereka. Misil itu disebut bisa menghancurkan AS dalam sekali tembak.Presiden Amerika Serikat Donald Trump sempat bercuit di akun Twitter, dan meremehkan nuklir milik Korut. "Korea Utara menyatakan itu (rudal balistik) dalam tahap akhir pengembangan senjata nuklir dan mampu mencapai negara bagian AS, namun hal tersebut tidak akan terjadi!" cuit Trump di Twitter.
Tak hanya itu, Trump juga sempat menyalahkan China karena Beijing seperti mendukung Korea Utara melakukan uji coba nuklir. "China telah mengambil sejumlah besar uang dan kekayaan dari Amerika Serikat dalam perdagangan satu sisi, namun tidak membantu Korea Utara agar lebih bagus lagi," serunya.
Namun sepertinya China mulai gerah dengan kelakuan Korut, apalagi mereka sempat melakukan uji coba rudal dekat perairan China.
Melihat gelagat tersebut, AS yang tadinya 'sebal' dengan Beijing, sepertinya harus mengalah demi mendapatkan sekutu untuk menjegal Korut. Kini, kedua negara sepakat bekerja sama mencari solusi baru menghadapi ambisi rudal dan nuklir Korut.
Trump kemudian mengutus Menteri Luar Negeri Rex Tillerson ke China dan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Wang Yi. Keduanya setuju bekerja sama membujuk Pyongyang agar menghentikan penggunaan senjata nuklir.

"Kami memiliki pandangan yang sama bahwa ketegangan di Semenanjung Korea saat ini yang cukup tinggi, dan sudah mencapai level yang membahayakan. Kami berkomitmen untuk melakukan segala yang kami bisa untuk mencegah konflik itu pecah," ungkap Tillerson usai bertemu dengan Wang, seperti dikutip Reuters, Minggu (19/3).

Tillerson menilai komunitas internasional perlu cara baru menghadapi ancaman nuklir Korut. Sebab menurutnya, upaya denuklirisasi Korut yang telah berjalan hampir dua dekade ini tak kunjung membuahkan hasil yang memuaskan.
Saat bertandang ke Seoul, mantan bos ExxonMobil itu bahkan menekankan bahwa cara militer bisa dipertimbangkan jika Pyongyang terus-menerus mengancam AS dan sekutunya di kawasan menggunakan propaganda nuklirnya.
Tillerson juga mendesak China, sekutu dekat Korut, untuk lebih berkontribusi dalam meredam ambisi nuklir Korut. Bahkan, Washington tak segan menjatuhkan sanksi finansial bagi sejumlah perusahaan dan bank China jika masih kedapatan berbisnis dengan negara paling terisolasi itu.
Beijing kerap kesal lantaran sering dikaitkan dan ditekan Washington untuk mengendalikan teman dekatnya itu. Walaupun begitu, saat bertemu Tillerson, Wang menggambarkan pertemuan keduanya berjalan "produktif dan pragmatis."
Wang mengatakan, negosiasi dan pemetaan sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) baru terhadap Korut juga terus berjalan dan berharap segera dirampungkan. Dan komunitas internasional itu harus tetap berkomitmen mengedepankan cara diplomatik daripada cara militer untuk menghadapi Korut. [tyo]
===

TETAPKAN PILIHAN ANDA 
SESUAI KEBUTUHANMU

Minat  ?Waktu dan Stock Terbataschat yaa inbox fb atau BBM 5D34A253 n wa 081363563800.. happy shopping..tq dear

Baca Juga:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar