Senin, 29 April 2019

Karni Ilyas Ungkap Fakta Ini-Koreksi Pernyataan Mahfud MD

Pembungkaman Media: 

Bang Karni Ilyas Semoga Tetap Sehat dan Waras



Oleh : Hersubeno Arief.
“Mas mulai hari ini kami tidak boleh menayangkan berita-berita kecurangan. Selesai kita mas,” ujar seorang produser di TV One melalui jaringan pribadi WA dua pekan lalu.
Seorang redaktur pelaksana media online juga menunjukkan pesan dari seorang petinggi TKN. “Tolong untuk berita kecurangan dan berbagai deklarasi dukungan jangan ditayangkan.”


Pesan-pesan tersebut melengkapi berita di balik layar, latar belakang cutinya Karni Ilyas, pembawa acara program talkshow Indonesia Lawyers Club (ILC) di TV One. Karni mengumumkannya melalui cuitan di akun twitternya Senin (22/4).
@karniilyas : Dear Pencinta ILC: Selama hampir setahun ILC sudah bekerja memberikan informasi, pendidikan publik dan ikut mengawal dari kampanye sampai pemilu. Karena itu mulai Senin besok, saya memutuskan untuk mengambil cuti. Mohon maaf dan sampai ketemu ILC yad
Bang KI—begitu dia dipanggil di kalangan dekat— bukan hanya cuti selama dua pekan seperti umumnya para karyawan. Ternyata dia memutuskan cuti panjang.
Tak jelas sampai kapan tayangan yang berkali-kali mendapat penghargaan Panasonic Award itu akan kembali mengudara. Jumat (3/4) Bang KI kembali mencuit Mohon maaf saya dan ILC lagi cuti panjang. Sampai ketemu di ILC mendatang.
Cuitan KI menjawab status guru besar Universitas Indonesia Prof Ronnie Higuchi Rusli yang menantang para pemilik lembaga survei untuk buka-bukaan metode quick count di program ILC.
Cuti panjang Bang KI ini mengundang banyak spekulasi. Mantan Sekretaris Kementerian BUMN M Said Didu termasuk yang meyakini adanya tekanan yang sangat kuat sehingga Bang KI berhenti siaran.
@msaid_didu : Bagi yg berakal sehat pasti meyakini bhw hanya “bom besar” atau “tekanan kuat” yg bisa mematikan acara TV terpopuler @ILCtv1 dan “memaksa” presenter sekaliber @karniilyas untuk “cuti”
Didu membalas status Bang KI sebelumnya : Sekali lagi mohon maaf untuk yang kecewa ILC cuti. Saya pernah mengatakan, “Tidak semua yg saya tahu bisa saya katakan. Tidak semua yg saya alami bisa saya ceritakan.”
Bahwa Bang KI mendapat tekanan yang sangat kuat tidak perlu diragukan. Tapi kemudian dia memilih menepi dan mengambil cuti panjang, pasti bukan hanya karena tekanan secara pribadi kepadanya.
ILC adalah bayi yang diasuh dan dibesarkan oleh Bang KI sejak masih menjadi pemimpin redaksi majalah Forum Keadilan. Acara tersebut tayang pertama kali di SCTV pada bulan Mei 1998 dengan nama Jakarta Lawyers Club (JLC).
Acara ini mengikuti kemanapun Bang KI mengembara. Ketika dia bergabung menjadi pemimpin redaksi SCTV, acara ini tayang secara rutin. Begitu pula ketika dia pindah menjadi pemimpin redaksi ANTV.
JLC yang kemudian ganti nama menjadi ILC mencapai puncak kepopulerannya ketika Bang KI diminta keluarga Bakrie membenahi dan mengubah Lativi menjadi stasiun berita TV One.
Sebagai wartawan, Bang KI bukan jenis wartawan yang mudah tunduk pada tekanan. “Saya ini orangnya sombong dan keras kepala,” katanya suatu kali. Sebuah sikap yang melekat pada beberapa orang wartawan sukses.
Seperti wartawan senior lainnya, dia juga kenyang dengan kerasnya tekanan terhadap media pada masa rezim Orde Baru. Namun dia tetap bersuara lantang.
Jangan lupa dia adalah orang Minang. Di kalangan orang Minang ada sebuah pepatah “Takuruang nak dilua, taimpik nak diateh.” Terkurung hendak di luar, terhimpit hendak ke atas.
Dalam konotasi yang positif ujaran itu mengajarkan sebuah sikap yang ulet, tidak mudah putus asa. Meskipun terhimpit, kita harus mencari celah dan keluar dari persoalan yang sedang dihadapi. Pepatah petitih inilah salah satu kunci keuletan dan kesuksesan urang awak termasuk Bang KI.
Sudah cukup lama TV One dan terutama ILC menjadi sasaran kemarahan dan tekanan dari penguasa. Ketika semua media massa, terutama televisi dapat ditundukkan dan melakukan kompromi-kompromi, TV One tetap mencoba berselancar di tengah karang.
Aburizal Bakrie kepala keluarga klan Bakri pasang badan ketika berlangsung hiruk pikuk Aksi Bela Islam (ABI) menjelang Pilkada DKI 2017. ILC tetap tayang kendati mendapat tekanan. Sebagai balasan, pemerintah memotong sejumlah bisnis keluarga Bakrie di sektor migas. Beberapa kontrak proyek bernilai trilyunan dibatalkan.
ILC pernah mendapat teguran dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) setelah menayangkan episode “Setelah Ahok Minta Maaf.” Pada rentang November 2016-Mei 2017 ILC mengalami beberapa kali tidak tayang.
Soal kecurangan Pilpres
Cuti panjangnya Bang KI tampaknya sangat erat kaitannya dengan massifnya pemberitaan kecurangan seputar pilpres. Seperti media lainnya TV One berhenti menayangkan berita kecurangan pilpres. Mereka juga tidak menayangkan berbagai kegiatan elemen masyarakat yang melakukan deklarasi maupun protes atas kecurangan tersebut.
Sejumlah wartawan bercerita, mobil satelit (SNG) TV One terpaksa dibongkar dan ditarik pulang dari arena Ijtima Ulama III di Hotel Lor In Sentul Rabu (1/5). Tarik ulur menghadapi tekanan itu terlihat dari kebijakan redaksi.
Sebelumnya mereka boleh melakukan siaran langsung ( live ) dan menayangkan beritanya. Namun kemudian hanya boleh menayangkan berita, tapi tidak boleh live. “Tiba-tiba tidak boleh menayangkan kedua-duanya. Padahal sudah kami proyeksikan,” ujar seorang kru TV One.
Bersamaan dengan menghilangnya berita kecurangan, TV One mulai menayangkan hasil penghitungan suara Situng KPU. Aplikasi Situng itu ditayangkan di semua stasiun televisi dan media online. Ribuan protes dari masyarakat tak digubris.
Sejumlah akademisi, penggiat dan relawan IT menemukan bukti adanya puluhan ribu entry data pada Situng KPU. Namun KPU bersama media seakan tidak peduli. “Anjing menggonggong kafilah berlalu.”
Tak salah bila banyak yang meyakini —seperti halnya quick count, —publikasi Situng KPU melalui media adalah upaya cuci otak publik yang sangat terencana. Mereka menjalankan permainan psikologi mind games. Memanipulasi dan mengintimidasi pikiran publik bahwa Jokowi sudah memenangkan Pilpres.
Semoga Bang KI tetap sehat dan tetap berperan menjaga akal waras publik.
Menepi bukan berarti menyerah. Selamat cuti dan beristirahat sejenak Bang. Jangan terlalu lama keasyikan menjadi orang “dungu” https://www.hersubenoarief.com/artikel/pembungkaman-media-bang-karni-ilyas-semoga-tetap-sehat-dan-waras/


Koreksi Pernyataan Mahfud MD 

Karni Ilyas Ungkap Fakta Ini


Koreksi Pernyataan Mahfud MD yang Viral, Karni Ilyas Ungkap Fakta Ini

https://twitter.com/OtoSecond/status/1122330763469344769.
16 jam
PROF INI MULAI PIKUN....NGANGO.... NGAUR.
Garis keras......garis miring.....garis bawah-atas,... garis lurus
Replying to @mohmahfudmd
Pud Baju putih udah di ukur
Kain putih tanpa jahit menunggu kita semua 
jadi
Hati2 bicara jangan kau bilang orang minang radikal
7 dari 6 proklamator adalah Orang Sumbar
1. Soekarno Proklamator
2. Tan Malaka
3. M. Yamin,
4. Hatta,
5. Agus Salim,
6. Sjahrir,
7. M Natsir,
Komentar
  • Yana Abe Banyak lagi yang lainnya,....Asaad, Mohmd Roem, tuh ada juga dari kalangan militer.....
    1
    Tulis balasan...
  • Ujank Saifuddin Ucapan prof Mahfud itu sangat extrim... Luntur kenegarawanan nya... Memperkeruh suasana. salah makan apa yaa...! Harus dirukiyah ini pk prof..!!!
    2
  • Antony Pito Tambah ciek.moh.roem.diplomat konvensi roem-royen.Mr.assad.presiden ri kaduo.waktu soekarno jadi presiden ris.
    2
  • Indrai Ibrahiem Lah lupo baju lah diukua.. Apo masih mengharapkan.. Pemain cadangan.. Nio jemput baju putih yg tertinggal yaa.. Mpuuutt.. 100jt cuman harga dirimuumpuuutt....murah amiitt.. Prooff.. Keleenggkelengg..
    2
  • Indrai Ibrahiem Madura ndk berani yaa... Mppuutt.. Mpputt.. Kan kalah juoo... Dan jawa tengah sekalian...garundang monang.. Basis pekaii.. Jadii.....pki dunk..
    2
  • Yartati Tati Demi perjuangan para syuhada yang telah mengirban kan nyawa dan harta dari pejuang bangsa dan ibu kota pemerintahan ada di Sumatra Barat di Koti Tinggi zaman bulu. Mangangi mako mangecek ....
    2
  • Yartati Tati Asal ngomong pelajari sejarah bangsa ya lembaran sejarah membuat negara yang ada sekarang ini demi perjuanga
    2
  • Gusrizal Akm Seorang Pemimpin..udah se harus..nya Bahasa nya..membawa kesejukan..Narasi yg di bangun,harus..membuat Bangsa ini..menjadi..semakin..bersatu,dan menghargai perbedaan..

    Dalam Bahsa Minang..seseorang pemimpin itu ,berbicara..
    Lihat Lainnya
    2
  • Ade Reza Geleng kepala saya sama mu mput...mput
    1
  • Yartati Tati Kalomak dek inyo nan kajadi Cawapres tu bacaliek sikek obuok nyo
    1
  • Malin Kayo 7 dari sepuluh atau 7 dari enam Pak? Mungkin Bapak salah ketik...
    1
  • Irwan Hidayat strees ni pak ndak jadi di calon kan jadi cawapres
    4
  • Dedy Martha Korban PHP yang belum juga sembuh!
    2
  • Budiman Mang mulai tu
    1
  • Pak Sarawak untung prof ini bkn tetangga saya..
    1


BANGKAPOS.COM--Jurnalis senior sekaligus Pembawa acara 'Indonesia Lawyers Club (ILC)' tvOne, Karni Ilyas memberikan koreksi atas pernyataan Mantan Ketua MK Mahfud MD.
Dilansir oleh TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitter @karniilyas, Minggu (28/4/2019).
Awalnya, Mahfud MD adu argumen dengan politisi PKS Refrizal tentang daerah yang disebut Mahfud MD sebagai wilayah Islam Garis Keras.
"Pak MMD bilang di Jabar, Sumbar, Aceh & Sulsel; Islam Garis Keras se olah2 anti Keberagaman, Apakah ada di Sumbar Gereja dirusak & dibakar?," tulis Refrizal.
Menanggapi hal itu, Mahfud MD kemudian menyebut bahwa Refrizal terprovokasi oleh cuitan Mantan Staf Khusus Menteri ESDM, Muhammad Said Didu.
"Pak Refrizal, Krn Anda teman sy maka sy jelaskan. Anda blm melihat video yg sy katakan shg responnya buru2.
Anda terprovokasi oleh @msaid_didu , hahaha.? Saya bilang, Pak Jkw kalah di provinsi yg "dulunya" adalah tempat garis keras dlm keagama. Makanya Pak Jkw perlu rekonsiliasi," kata Mahfud MD.
Mahfud MD lantas memberikan penjelasan terkait omongannya di atas.
"Sy katakan DULU-nya krn 2 alsn: 1) DULU DI/TII Kartosuwiryo di Jabar, DULU PRRI di Sumbar, DULU GAM di Aceh, DULU DI/TII Kahar Muzakkar di Sulsel. Lht di video ada kata "dulu".
Puluhan tahun terakhir sdh menyatu. Maka sy usul Pak Jkw melakukan rekonsiliasi, agar merangkul mereka.
Pak Refrizal, generasi yg lahir sejak tahun 1970-an bnyk yg tdk tahu bhw "dulu" ada itu. Sekarang sih tidak.
Dimana salahnya sy mengatakan itu? Itu kan sejarah?
Makanya sy usul agar Pak Jkw merangkul mereka dgn rekonsiliasi segera agar pembelahan tdk berlanjut sampai 2024," tulisMahfud MD.
Menanggapi hal itu, Karni Ilyas langsung memberikan koreksi.
Menurutnya, sejarah yang diceritakan Mahfud MD tidak ada hubungannya dengan daerah Islam garis keras.
"Sekedar meluruskan Prof Mahfud. PRRI/Permesta bukan pemberontakan dg ideologi agama. Pemimpin perlawanan Kol Simbolon (Medan), Letkol A.Husein (Padang), Letkol Ismail Lengah (Riau), Kol Kawilarang dan Lekol V. Samual (Sul-Ut). Tidak ada hubungannya denga daerah Islam garis keras," koreksiKarni Ilyas.
Pernyataan Mahfud MD yang viral
Sebelumnya, Mahfud MD sempat membahas soal daerah dengan Islam garis keras di acara televisi.
dari Metro Pagi Primetime, Selasa (23/4/2019), mulanyaMahfud MD menyampaikan hal itu untuk menyoroti soal sebaran kemenangan.
Saat itu, Mahfud MD menyatakan bahwa sebaran kemenangan pada Pilpres 2019, mengingatkan untuk segera melakukan rekonsiliasi.
"Kalau melihat sebaran kemenangan, mengingatkan kita untuk lebih sadar, segera rekonsiliasi," ujar Mahfud MD.
"Karena saat ini kemenangan Pak Jokowi ya menang, dan mungkin sulit dibalik kemenangan itu dengan cara apapun."
"Tetapi kalau lihat sebarannya, di provinsi-provinsi yang agak panas, Pak Jokowi kalah," sambungnya.
"Dan itu, diidentifikasi tempat-tempat kemenangan Pak Prabowo, itu diidentifikasi dulunya dianggap dulunya sebagai provinsi garis keras."
"Dalam hal agama, misalnya Jawa Barat, Aceh, Sulawesi Selatan juga," ungkap Mahfud MD.
Oleh karena itu, menurut Mahfud MD saat ini sangat penting untuk membuat bangsa sadar akan keberagaman.
"Bangsa ini hanya akan maju kalau bersatu, karena buktinya kemajuan dari tahap ke tahap kita raih karena kebersatuan kita," kata Mahfud MD.
"Soal kemenangan, kekalahan, itu soal waktu saja, dan kita akan segera selesai kalau dalam soal itu," imbuh Mahfud MD.
Pembawa acara, kemudian menanyakan soal pelanggaran pemilu kepada mantan Komisioner KPU, Hadar Nafis Gumay.
Menurut Hadar, saat ini, adanya kekurangan dalam penyelenggaraan harusnya bisa diterima.
"Yang terpenting dipastikan kalau itu memang pelanggaran atau kekeliruan terjadi, itu harus segera dikoreksi," ujar Hadar.
"Jadi itu menunjukkan kalau memang lembaga kita ini (KPU), memang lembaga yang kredibel, dan tidak mengambil posisi apapum," imbuhnya.
Terkait kecurangan-kecurangan yang ada, Mahfud MD juga turut memberikan komentar.
"Masyarakat perlu mengawasi, dan saat ini saya kira sudah mengawasi, sehingga KPU misalnya, menurut saya ya dalam pengamatan saya ini KPU sudah cukup berjalan dalam track yang benar," ungkap Mahfud MD.
"Misalnya isu-isu bahwa terjadi kecurangan dalam entry data, ke situng, itu kan dengan mudah bisa dikontrol," sambungnya.
Menurutnya, kesalahan entry data ini masih sedikit, dibanding entry data yang benar.
"Ini sampai dengan semalam [Senin (22/4/2019)], kesalahan entry data ini hanya 87 dari 179 ribu TPS yang sudah di-entry," kataMahfud MD.
"Itu kan hanya 1/2.000, tapi kalau dihitung sekarang yang sudah diperbaiki, sekarang misalnya jadi seper empat ribu, artinya dari 4.000 TPS, hanya 1 yang keliru."
"Tapi ini bukan untuk membenarkan kesalahan ya, oleh karena itu masyarakat jangan percaya pada hoaks," sambungMahfud MD.
Penjelasan Mahfud MD
Mahfud MD melalui akun Twitternya menjelaskan garis keras yang ia maksud.
Dirinya memaparkan bahwa garis keras sama artinya dengan fanatik yang memiliki kesetian tinggi.
Mahfud MD mengatakan bahwa itu tidaklah termasuk dalam hal yang dilarang.
Kemudian, ia menyinggung terkait kemenangan antara kubu 01 Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin dengan kubu 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada wilayah tertentu.
"Garis keras itu sama dgn fanatik dan sama dgn kesetiaan yg tinggi.
Itu bkn hal yg dilarang, itu term politik.
Sama halnya dgn garis moderat, itu bkn hal yg haram.
Dua2nya boleh dan kita bs memilih yg mana pun.
Sama dgn bilang Jokowi menang di daerah PDIP, Prabowo di daerah hijau," papar Mahfud MD.
Selain itu Mahfud MD juga menyatakan bahwa dirinya juga berasal dari wilayah garis keras.
Ia menuturkan bahwa istilah garis keras sudah biasa dipakai dalam dunia politik.
"Dlm term itu sy jg berasal dari daerah garis keras yi Madura.
Madura itu sama dgn Aceh dan Bugis, disebut fanatik krn tingginya kesetiaan kpd Islam shg sulit ditaklukkan.
Spt halnya konservatif, progresif, garis moderat, garis keras adl istilah2 yg biasa dipakai dlm ilmu politik," tutur Mahfud MD, Sabtu (27/4/2019).
(TribunWow.com/Lailatun Niqmah/Atri Wahyu)
Artikel ini tayang di TribunWow.com dengan judul "Karni Ilyas Koreksi Pernyataan Mahfud MD yang Viral: Tidak Ada Hubungannya dengan Islam Garis Keras"
http://bangka.tribunnews.com/2019/04/28/koreksi-pernyataan-mahfud-md-yang-viral-karni-ilyas-ungkap-fakta-ini?page=all

Tidak ada komentar:

Posting Komentar