Lalu Muhammad Zohri Pulang Kampung Ditemani Ketua Umum PB PASI Bob Hasan
Jumat, 31 Agustus 2018 21:00:13
TABLOIDBINTANG.COM - Sprinter Lalu Muhammad Zohri pulang kampung ke Lombok Utara, pada Jumat, 31 Agustus 2018, pukul 11.30 WITA. Lalu Muhammad Zohri yang ikut merebut medali perak estafet 4 x 100 meter Asian games 2018 datang ditemani Ketua Umum PB PASI Bob Hasan.
Ini merupakan kedatangan pertama Lalu Muhammad Zohri ke kampungnya, setelah Lombok diguncang gempa, awal Agustus 2018. Sesuai keterangan Kepala Penerangan Komando Resor Militer 162 Wirabhakti, Mayor Dahlan, Zohri pulang ke rumahnya di Dusun Karang Pangsorn, Desa Pamenang Barat, Kecamatan Pamenang, Kabupaten Lombok Utara.
Dahlan mengutip pembicaraan Bob Hasan dengan Lalu Muhammad Zohri mengenai pulang kampungnya tersebut. ''Kamu mau tinggal di sini,'' kata Bob Hasan sewaktu berada di rumah yang selesai direnovasi TNI selama sebulan terakhir. Zohri menjawab, ''Ya sampai akan balik ke Jakarta nanti.''
Lalu Muhammad Zohri yang juara lari 100 meter di Kejuaraan Dunia Junior ini, juga ditemui Komandan Korem 162/WB Kolonel CZI Ahmad Rizal Ramdhani yang menjadi penanggung jawab renovasi pembangunan rumahnya dari semula terbuat dari dinding anyaman bambu menjadi dinding papan kayu. Rumah tersebut rencananya diserahkan langsung oleh Panglima TNI. Rumah tersebut tetap berdiri kokoh walaupun telah diguncang oleh gempa berulang-ulang kali.
Lalu Muhammad Zohri mengucapkan rasa syukur dan terima kasih atas pembangunan ulang rumahnya. "Terima kasih kepada Bapak Panglima TNI yang telah membantu untuk merehab rumah yang penuh kenangan bersama orang tua saya dengan tidak meninggalkan bentuk aslinya", kata Zohri. Bob Hasan juga mengucapkan terima kasih kepada Panglima TNI dan jajaran karena telah membantu merehab rumah Lalu Muhammad Zohri. ''Rumah ini baik, tahan gempa dan nyaman untuk ditempati atlet bertaraf internasional,'' kata Bob Hasan.
Pengacau Asian Games Cabang Paralayang Dideportasi ke Taiwan
Antara, Jurnalis · Rabu 22 Agustus 2018 22:03 WIB
JAKARTA - Ditjen imigrasi terpaksa mendeportasi seorang pengacau Asian Games ke-18, khususnya cabang olahraga Paralayang, ke negara asalnya Taiwan, melalui Bandara Soekarno-Hatta.
"Elsa May, warga negara Taiwan, telah kami deportasi hari ini menggunakan China Airline, CI 762 dari Soekarno-Hatta Airport pukul 12.30 menuju Taipei. Elsa telah mengacaukan kegiatan Asian Games ke-18, di cabang paralayang," kata Agung Sampurno, Kabag Humas Ditjen Imigrasi, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (22/8/2018).
Elsa Mai, terbukti menggunakan identitas panitia Asian Games milik orang lain. Bahkan, yang bersangkutan sempat mengikuti secara tidak resmi pertemuan Pra Kompetisi (technical meeting) tanggal 18 Agustus 2018 bukan sebagai atlet, offisial dan perangkat lomba. Dan mengajukan pertanyaan yang tidak perlu dan beberapa interupsi yang mengganggu jalannya technical meeting, tambah Agung.
Juru bicara Ditjen Imigrasi kemudian membeberkan kronologinya. Pada 20 Agustus 2018, Elsa memasuki arena kompetisi Paralayang Asian Games di Puncak Bogor dan mencoba mengganggu jalannya kompetisi. Gangguan yang dilakukannya adalah dengan melakukan provokasi kepada setiap negara untuk tidak menerima keputusan seluruh perangkat lomba (ITO/NTO).
Setelah dilakukan pemeriksaan diputuskan oleh Competition Manager mengeluarkan Elsa dari arena kompetisi, namun tetap melakukan kegaduhan dan memprovokasi seluruh negara peserta lomba paralayang, Agung mengemukakan, panitia terpaksa memeriksa Elsa, kemudian mengakui kesalahan dan meminta maaf selanjutnya dibebaskan dan diminta keluar dari arena kompetisi.
Namun, si pengacau ini kembali mendatangi lokasi kompetisi Paralayang Asian Games yaitu di tempat pendaratan (Landing), Selasa 21 Agustus 2018. Ia berhasil teridentifikasi oleh petugas dan bersepakat untuk kembali ke hotel.
Elsa kembali berulah dengan mendatangi tempat Take Off di Gunung Mas dan mencoba masuk ke aren kompetisi Paralayang, selanjutnya diantar turun ke tempat Landing, "Dari hasil pemeriksaan awal ditemukan fakta bahwa Elsa menggunakan kartu akreditias milik orang lain yang dipergunakan untuk memasuki tenda atlet, mengganggu ketertiban pelaksanaan kompetisi, memprovokasi negara peserta untuk tidak menerima keputusan penyelenggara kompetisi, dan dengan sengaja melawan hukum.
Peristiwa ini jelas menyalahi aturan dan mengancam keamanan atlet, ofisial peserta lomba paralayang, dan kelancaran serta kesuksesan agenda nasional Asia Games. "Tiga orang petugas penindakan keimigrasian Kanim Bogor menjemput Elsa pada Selasa, 21 Agustus 2018 pukul 10.00 WIB. Petugas imigrasi membawa Elsa ke Kantor Imigrasi Bogor untuk pendalaman dan ditahan di ruang Detensi Imigrasi Kanim Bogor," kata Agung.
Wahyu selaku Manager of Venue Cabang Olah Raga Paralayang Asean Games 2018, mengatakan, Elsa adalah anggota federasi Paralayang China Taipei tetapi tidak diikutsertakan oleh federasi ke Indonesia untuk Asian Games melainkan atas biaya Indonesia dengan biaya sendiri. (Ari)
Atlet Anggar Amerika Ini Ungkap Kegembiraanya Berhaji
Kamis 23 August 2018 02:54 WIB
Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Andi Nur Aminah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar