"SELAMAT TINGGAL TELUK BAYUR"
Pro Rekan Rhian D'Kincai.
Pelabuhan Teluk Bayur adalah salah satu pelabuhan yang terdapat di Kota Padang, provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Pelabuhan Teluk Bayur sebelumnya bernama Emmahaven dibangun sejak zaman kolonial Belanda antara tahun 1888 sampai 1893. Wikipedia |
* Rhian tak berpisah dengan rokok dan minuman kopinya, itu kebiasaanya yang saya kenal ketika kami berdekatan dalam pergaulan sehari-hari, beberapa tahun nan lalu.
Saya mengenalnya sebagai seorang yang selalu gelisah dalam penjelajahannya. Berupaya menselaraskan pemikirannya dalam karya-karya Jurnalistik dan Seni Budaya. Ia saya percayakan mengurusi ruang Budaya dan Kesenian.
Kini Rhian D'Kincai sedang merenung membagi "asa" sampai larut.
Sunyi dalam keheningan malam.
Ada "senyum" yang membekas dalam komunikasinya yang intens,
terbayang di dinding kamarnya....
pun, bagaikan angin malam menjelang subuh pun enggan "berberita".
Rhian"menyepi".....
Ia " taragak " merindukan mimpi yang nyata dulunya.
Lara
"Lara"-nya, menyesak dada, angannya tentang keindahan dan kecantikan gadis pujaannya; yang ia buru dengan menerobos batas -batas waktu.
Kekinian sang gadis sudah beda. "pelabuhan" yang awalnya dibangun untuk membentangkan ekonomi Sumatera Tengah yang mewah, bahan tambang, emas,besi, batu bara, semen dan hasil hutan, dan pengangkutan orang ke seantero dunia.
Kini.....
Sekarang... sudah kehilangan masa-masa mesra nan Jaya,
kini sang kekasih gadis pujaan itu tengah menuju masa "rongsokan" , sebagai benda cagar budaya, menyusul kota Sawahlunto.Sebagai objek destinasi wisata.
Bagaikan kekasih pujaan-nya di masa muda. Kini masih tersisa, keelokannya dengan raut-raut dan garis lukisan "picasso". Saat ini sang pujaan bagaikan nenek tua lagi merenda, menunggu kedatangan "sang penjemput".
Itulah angan-nya yang bagaikan meniti pematang ( berperang-berdamai ) antara Pikir versus Rasa.
Waouuu.....
Kenapa aku terasa menggila menulis ini komentar.
Kenapa saya sendiri ikut hanyut dalam angan sendiri.
Aku pun sama dengan dikau bung Rhian, biarkanlah "aksara' ini terbuang jadi sisa, lantaran tak mampu menjadi "kata" yang mampu menjulangkan "rasa"ku.
Pikir-ku pada pelabuhan yang dinyanyikan Ernie Djohan .....
"Selamat Tinggal Teluk Bayur Permai.
Kini....
Si Erni pun sudah me-ngekalkan dirinya di "rantau" .
Biarlah lah hilang di rantau dari pada pulang sengsara.
Sang Kembara sansai pun tak mau lagi mendatangi Teluk Bayur.
Good Night, 26/09/2016,0.05;
Bung Rhian Boleh sunting, komentar saya ini.
Nota Bene:
Sebaiknya Otorita Pelabuhan Teluk Bayur mengatur kerjasama dengan DinasPariwisata, mempersiapkan Teluk Bayur sebagai Kota Wisata Pantai. Pasar Ekonomi sekarang sudah berada Pantai Timur Soematera, tidak lagi di Jakarta. Masyarakat Ekonomi Asia...(MEA) dan telah ditetapkan Batam jadi Daerah Ekonomi Khusus, berubah dari Otorita khusus dan otonomi khusus Prov. Riau.
Trim's.
Lihat Juga Catatan Saya
Tentang Merantau yang saya tulis sebelum-nya.
BIAR LAH PULANG NAMA DARI PADA PULANG SENGSARA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar