Menteri Energi Israel Yuval Steinitz mengatakan pihaknya khawatir dengan kesepakatan pembelian senjata antara Amerika Serikat (AS) dan Arab Saudi. Foto/Istimewa |
Duterte:
Barat Penuh Omong Kosong
Duterte, yang berbicara saat melakukan wawancara dengan media Rusia menyatakan, negara-negara Barat hanya tertarik untuk melakukan pembicaraan ganda dan mengabaikan kepentingan Filipina. Sedangkan Rusia dan China menurutnya memiliki sikap yang bertolak belakang dengan negara Barat.
Dia kemudian mengatakan tidak memiliki hubungan pribadi dengan Amerika Serikat (AS), dan menuturkan negaranya membutuhkan perubahan dalam kebijakan luar negeri untuk memisahkannya dari kepentingan Amerika.
"Saya tidak punya apa-apa melawan Amerika, (Presiden AS Donald) Trump adalah temanku. Tapi kebijakan luar negeri saya telah bergeser. Saya ingin berurusan dengan China dan Rusia. Sebab di dunia Barat, itu omong kosong," katanya.
"Anda memperlakukan saya seolah-olah saya masih menjadi koloni Anda. Kamu pasti bercanda! Kami adalah negara merdeka. Saya ingin negara saya diperlakukan dengan harga diri," sambungnya, seperti dilansir Russia Today pada Minggu (21/5).
Pernyataan Duterte itu sendiri dilontarkan beberapa hari jelang kunjungannya ke Moskow. Duterte dijadwalkan akan tiba di Moskow pada pertengahan pekan depan, dan direncanakan akan melakukan pertemuan dengan Presiden Rusia Vlaidmir Putin, dan sejumlah pejabat Rusia lainnya.
(esn):
Tidak ada komentar:
Posting Komentar