Kemenkumham Riau Akui Kerusuhan Rutan Sialang Bungkuk Dipicu Pungli
Rutan Sialang Bungkuk (Foto: Banda Haruddin) |
Banda Haruddin Tanjung
Jurnalis
PEKANBARU - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Wilayah Riau, Ferdinand Siagian menjelaskan, banyak tuntutan yang disampaikan pihak tahanan dan napi.
Hal yang paling dituntut tahanan dan napi di Rutan Sialang Sibungkuk adalah masalah pungutan liar (pungli).
BERITA REKOMENDASI
"Tadi saat saya ke dalam rutan, mereka meminta penghapusan pungli yang dilakukan oknum rutan," ucap Ferdinand, Jumat (5/5/2017) malam.
Permasalahan makanan dan minuman turut menjadi tuntutan para tahanan dan napi. Di mana, kabarnya para tahanan harus membayar untuk makanan dan minuman. Selain itu, mereka juga meminta tidak ada pembatasan air.
"Banyak tuntutan mereka, ada masalah makanan, minuman, air, pungli. Apakah mereka yang ucapkan itu benarkan, saya selidikinya," tukasnya.
=====
Ilustrasi kericuhan di rutan. |
Sabtu , 06 May 2017, 01:59 WIB
Tahanan Bakar Mobil di Dalam Rutan Pekanbaru
Red: Ilham
REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Tahanan di Rumah Tahanan Kelas IIB Sialang Bungkuk, Pekanbaru, kembali membuat kericuhan dengan membakar benda di dalam rutan pada Jumat (5/5), malam. Mereka juga melempar batu keluar rutan.
"Ada mobil yang rusak dan tak bisa hidup di dalam, dibakar oleh tahanan pada pukul 22.00 WIB," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Riau Kombes Guntur Aryo Tejo.
Akan tetapi, katanya, aksi mereka di tempat terbuka dan tidak berpengaruh terhadap blok tempat tahanan. Ia mengatakan, aksi mereka merupakan resistensi para tahanan ketika melihat adanya pihak kemanan yang masuk rutan.
"Ada sedikit teriakan keras lalu disuruh personel di luar. Itu dilakukan tahanan Blok B dan C. Situasi bisa dikendalikan dan masih kondusif," kata Guntur.
Berdasarkan pantauan udara melalui pesawat drone Polda Riau, terlihat api membumbung di dalam rutan yang diisi tahanan yang berjumlah sekitar 1.800 orang. Di sekitar api terlihat titik kumpul massa.
Di luar tempat tersebut, empat satuan setingkat kompi terus berjaga. Mereka, di antaranya 2 SSK Brimob Polda Riau dan masing-masing 1 SSK dari Kepolisian Resor Pekanbaru dan Komando Resor Militer 031/Wirabima. Terkait dengan kondisi dalam rutan, pihak keamanan meminta masyarakat yang ramai menonton situasi, untuk menjauh dari tempat tersebut.
Hal itu, terlebih karena ada beberapa lemparan benda dilakukan para tahanan dari dalam rutan yang sampai di luar rutan. Pada Jumat siang, masyarakat Pekanbaru digemparkan oleh kaburnya ratusan tahanan rutan. Pemicu kejadian tersebut diduga kapasitas rutan yang hanya untuk 361 orang namun ditempati lebih dari 1.800 orang. Hingga Jumat malam, telah berhasil ditangkap 171 tahanan yang kabur oleh aparat keamanan.
Sumber : Antara
=====
=====
Tidak ada komentar:
Posting Komentar