Minggu, 11 Maret 2018

Berlaga Pemilihan Presiden 2019. "No no no no,"

Kata Sandiaga Uno Jika Anies Baswedan Akhirnya Maju Capres 2019
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno berbincang dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelum mengikuti lomba adu cepat dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dalam Festival Danau Sunter, Jakarta Utara, 25 Februari 2018. TEMPO/Maria Fransisca Lahur.

Reporter:
Editor:

Juli Hantoro

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno berbincang dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelum mengikuti lomba adu cepat dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dalam Festival Danau Sunter, Jakarta Utara, 25 Februari 2018. TEMPO/Maria Fransisca Lahur.

TEMPO.COJakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan akan patuh pada putusan partainya apabila akhirnya sang Gubernur Anies Baswedan berlaga dalam Pemilihan Presiden 2019.
"Saya di sini sebagai kader Gerindra selalu samina wa'atana, patuh sama putusan partai," ujar Sandiaga saat menghadiri deklarasi pencapresan Prabowo Subianto oleh DPD Gerindra DKI Jakarta di Lapangan Arcici, Jakarta Timur, Ahad, 11 Maret 2018.
Sandiaga akan mengikuti apapun keputusan yang diambil sang ketua umum setelah menyimak aspirasi dari seluruh DPD Partai Gerindra. "Kita tunggu nanti apa pertimbangan dari Pak Prabowo," ujar dia.Dewan Pimpinan Daerah Partai Gerindra hari ini mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai calon presiden dalam Pilpres 2019.
"Dengan rahmat Allah yang maha kuasa, Tuhan yang Maha Esa, dengan ini kami mencalonkan Bapak Haji Prabowo Subianto menjadi Presiden RI masa bakti 2019-2024. Kepada DPP Partai Gerindra agar menetapkan menjadi keputusan Partai Gerindra," ujar Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik.
Taufik mengatakan deklarasi itu dilakukan setelah memastikan dan menyerap aspirasi secara bersama yang berkembang di tengah masyarakat dan seluruh kader Partai Gerindra di Provinsi DKI Jakarta.
Namun, yang pasti, kata Sandiaga, masyarakat ingin Indonesia lebih baik ke depannya. Dan itu berawal dari DKI Jakarta yang tengah dipimpinnya bersama Anies.
"Bagi kader, kalau mau sukses mencalonkan dan memastikan pimpinan baru di Indonesia harus juga mensukseskan kerja Pak Anies dan Gerindra di DKI, karena nanti Indonesia melihat Jakarta," tutur dia.
Anies Baswedan memang belakangan disebut-sebut berpotensi untuk berlaga dalam Pilpres 2019. Dalam survei Indo Barometer yang dirilis belakangan, Anies Baswedan memiliki tingkat keterpilihan 12,1 persen, sedangkan Presiden Joko Widodo alias Jokowi 49,9 persen. Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari mengatakan Anies berpeluang menjadi penantang kuat Jokowi dalam pemilihan presiden 2019.
Tidak jauh berbeda, lembaga konsultan politik PolMark Indonesia melakukan simulasi penantang Jokowi dalam pilpres 2019 di luar Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto. Hasilnya, nama Anies Baswedan dan Jenderal Gatot Nurmantyo mampu meraih potensi elektabilitas di atas 50 persen.



TEMPO.COJakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan tidak akan berlaga dalam ajang pemilihan presiden 2019. "No no no no," katanya kepada awak media di Lapangan Arcici, Rawasari, Jakarta Timur, Ahad, 11 Maret 2018.
Menurut Anies, Indonesia saat ini telah memiliki dua calon untuk dipilih dalam kontes politik tahun depan. "Kan sekarang sudah ada calonnya. Ada Pak Jokowi, ada Pak Prabowo. Sudah selesai. Saya ngurusin Jakarta," ujarnya sambil tersenyum.
Hari ini, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai calon presiden dalam pilpres 2019.
"Dengan rahmat Allah Yang Maha Kuasa, Tuhan Yang Maha Esa, dengan ini, kami mencalonkan Bapak Haji Prabowo Subianto menjadi Presiden RI masa bakti 2019-2024. Kepada DPP (Dewan Pimpinan Pusat) Partai Gerindra agar menetapkan menjadi keputusan Partai Gerindra," ujar Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik.
Taufik mengatakan deklarasi itu dilakukan setelah memastikan dan menyerap aspirasi secara bersama yang berkembang di tengah masyarakat dan semua kader Partai Gerindra di Provinsi DKI Jakarta.
Atas deklarasi itu, Anies mengucapkan selamat. Dia pun mendoakan agar konsolidasi di dalam partai seusai deklarasi itu bisa berjalan dengan lancar.
Anies disebut-sebut berpotensi untuk berlaga dalam pilpres 2019. Dalam survei Indo Barometer yang dirilis belakangan, Anies memiliki tingkat keterpilihan 12,1 persen, sementara Presiden Joko Widodo alias Jokowi 49,9 persen. Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari mengatakan Anies berpeluang menjadi penantang kuat Jokowi dalam pemilihan presiden 2019.
Tidak jauh berbeda, lembaga konsultan politik, PolMark Indonesia, melakukan simulasi penantang Jokowi dalam pilpres 2019 di luar Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Hasilnya, nama Anies Baswedan dan Jenderal Gatot Nurmantyo mampu meraih potensi elektabilitas di atas 50 persen.


Ditanya Soal Anies Cawapres, Sandiaga: Saya Ikuti Arahan PartaiAnies-Sandi (Foto: dok. detikcom)
Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menanggapi isu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang dikabarkan akan maju di Pilpres 2019 sebagai cawapres. Sandi mengatakan akan mematuhi keputusan partai.

"Saya menyerahkan mekanisme partai bagi saya sami'na wa atho'na (kami mendengar dan kami taat) saya ikut aja arahan. Hari ini DPD menyampaikan Pak Prabowo yang diminta membawa mandat dan koalisi dan ini kita tunggu. Pak Prabowo sudah menyampaikan berulang kali yang penting Indonesia, Prabowo tidak penting yang penting Indonesia maju, Indonesia sejahtera itu yang kita inginkan," kata Sandi kepada wartawan di Lapangan Arcici, Rawasari, Jakarta Pusat, Minggu (11/3/2018).
"Kita kan inginnya Indonesia lebih baik ke depan. Dan ini kita lihat berawal dari Jakarta, ini kita lihat alhamdulillah sudah mulai berbenah," tutur dia.
Sandi berharap kesuksesan Pilkada DKI dapat menjadi awal yang baik untuk Partai Gerindra di Pilpres mendatang.

"No, no, no, no, kan sekarang sudah ada calonnya. Ada Pak Jokowi, ada Pak Prabowo, sudah selesai. Saya ngurusin Jakarta," imbuh Anies di lokasi yang sama. 
"Bagi kader kalau mau sukses mencalonkan dan memastikan pimpinan baru di Indonesia, harus juga mensukeskan kerjanya Pak Anies dan Gerindra di DKI karena nanti Indonesia melihat Jakarta. Kalau Jakartanya sukses di hasil 2017 kemarin ya insyallah perubahan yang sama akan dibawa untuk Indonesia di 2019," lanjut Sandi.

Sementara itu pada kesempatan yang sama, Anies mengatakan tidak akan maju menjadi capres ataupun cawapres. Dia hanya akan fokus di Jakarta.(jbr/jbr)

Baca juga: 
Anies hingga Gatot Masuk Radar Cawapres Prabowo, Fadli: Masih Wacana

Saat Kivlan Zen Promosikan Gatot Tapi Cegah Anies Nyapres di 2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar