Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan. Foto: dokumen JPNN.Com |
Selasa, 04 Oktober 2016 , 19:57:00
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan mengusut dugaan adanya fee USD 2,5 juta dari proyek kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) ke Gamawan Fauzi saat masih menjadi menteri dalam negeri.
Dugaan tentang aliran uang proyek e-KTP ke Gamawan itu berawal dari pengakuan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat (PD) M Nazaruddin usai diperiksa KPK sebagai saksi kasus e-KTP beberapa waktu lalu.
Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan mengatakan, informasi dari Nazaruddin itu harus dibuktikan kebenarannya. "Kita harus konfirmasi itu dulu dan harus berdasarkan fakta-fakta," kata Basaria saat ditemui di Menteng, Jakarta, Selasa (4/10).
Karena itu, KPK segera memanggil Gamawan Fauzi untuk dimintai keterangan soal pernyataan Nazaruddin. Basaria pun menginginkan penyidikan kasus korupsi pengadaan e-KTP segera selesai.
"Lebih cepat lebih baik. Kalau penyidik kan harus punya data dan pertimbangan, tidak hanya memanggil orang kalau tidak punya kepentingan dalam pemeriksaan," pungkasnya.
Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan dua orang tersangka. Yakni mantan Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil Kemendagri, Irman dan anak buahnya, Sugiharto.
Keduanya diduga bersama-sama melakukan perbuatan melawan hukum dalam proyek pengadaan e-KTP yang bernilai lebih dari Rp 6 triliun. Kerugian negara dalam proyek itu diduga mencapai Rp 2 triliun.
Sugiharto dan Irman disangka melanggar Pasal 2 ayat 1 subsider Pasal 3 UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Tipikor jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 jo Pasal 64 ayat 1 KUHP.(put/jpg)
Pak Kapolri Ketahuan Belum Punya e-KTP
JAKARTA - Langkah pemerintah menggenjot program kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) ternyata belum sepenuhnya diikuti para pejabat.
Bahkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian pun belum mengantongi e-KTP.
Hal itu terungkap dari pengakuan istri Tito, Tri Suswati Karnavian yang juga ketua Bhayangkari.
Tri menuturkan, suaminya karena terlalu sibuk sampai belum membuat e-KTP.
"Ini Pak Kapolri belum buat e-KTP, karena kesibukannya sangat padat," kata Tri saat memberikan sambutannya pada acara bakti sosial Bhayangkari di Rumah Susun Warga (Rusunawa) Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (29/9).
Tri mengaku sudah berulang kali mengagendakan suaminya untuk mengurus e-KTP di kelurahan terdekat.
Hanya saja, Tito selalu saja ada agenda mendadak sehingga tak sempat mengusur e-KTP.
"Saya sudah atur jadwal, tapi tak pernah bisa untuk membawa Pak Kapolri ke kelurahan untuk mengurus langsung e-KTP," ujarnya.
Dalam bakti sosial ini, Bhayangkari memberikan layanan pembuatan e-KTP, SIM, dan akta kelahiran secara gratis.
Kapolri Tito Karnavian juga hadir dalam acara itu dengan didampingi Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan dan Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli.
Tri bahkan sempat menyinggung suaminya untuk segera mengurus e-KTP.
"Mungkin dengan kegiatan ini, Pak Kapolri mau mengurus e-KTP. Kan repot kalau ke mana-mana nanti tidak punya E-KTP," tandas Tri.(mg4/jpnn)
===
Dapatkan blog gratis yang bisa digunakan menyiarkan
informasi, opini dan analisa dan memajang dagangan Anda
Klick foto atau Link di bawah ini
http://goo.gl/yXWAVb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar