Rabu, 26 September 2018

Manta Pemulung Yang Jadi Juara

Sejumlah atlet menjadi bahan pembicaraan netizen.

Sampai Senin (27/08), Indonesia sudah melewati target perolehan medali emas di Asian Games 2018, yaitu dengan 22 emas. Total, Indonesia sudah meraih 64 medali, melebihi pencapaian tertinggi pada 1962 silam, dengan 51 medali.
Namun, perolehan medali ini bukan satu-satunya yang menjadi buah bibir penonton. Asian Games juga mencuatkan nama sejumlah atlet Indonesia ke panggung popularitas, karena berbagai kondisi, prestasi dan aksi yang mereka lakukan. VOA Indonesia merangkum lima di antaranya.
Si Kembar Mantan Pemulung
“Kehidupan ini keras.. Saudara.. Tapi jangan gampang menyerah dengan keadaan. Allah tidak akan merubah jika kita tidak merubahnya sendiri.”
Tulisan di akun Instagram, @lenitwins ini hampir di-like 3.000 kali. Pemilik akun, Leni dan saudari kembarnya, Lena adalah atlet sepak takraw Indonesia yang ikut berlaga di Asian Games 2018.

Foto yang mendampingi tulisan di unggahan Instagram tersebut, sekaligus menjadi gambaran perjuangan hidup keduanya.
Sebelum menjadi atlet sepak takraw, Lena dan Leni, yang tumbuh di keluarga dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah, harus berjuang dari hari ke hari agar bisa ‘bertahan hidup’.
Mulai dari menjadi pekerja cuci piring, buruh cuci baju, hingga memulung, mereka lakukan.

Bahkan, menjadi atlet sepak takraw dipilih agar mereka bisa terus bersekolah.
“Soalnya di sekolah (SMA), kalau jadi atlet takraw, gratis sekolahnya,” kata Lena dalam sebuah wawancara yang diunggah oleh kanal resmi Kementerian Pemuda dan Olahraga, di Youtube.

Para netizen pun ramai memberikan pujian.
Misalnya pemilik akun Twitter @sayasinners yang mencuit, “From zero to hero. Proud!”.
Sepanjang karir mereka yang dimulai 2006 lalu, keduanya telah meraih berbagai prestasi, mulai menyumbangkan 2 medali perunggu di Asian Games 2014 di Incheon, hingga medali perak di Sea Games 2017.

Berkat prestasi tersebut, Lena dan Leni, bahkan telah memberangkatkan kedua orang tua mereka pergi berhaji.
Meskipun begitu, hingga berita ini diturunkan, mereka belum menyumbangkan medali pada Asian Games 2018.
Suami-Istri Peraih Emas
Iqbal Candra Pratama dan Sarah Tria Monita adalah dua atlet yang menjadi bagian tim pencak silat Indonesia yang menyapu bersih 8 emas di Asian Games 2018, Senin (27/08).
Namun, mungkin tidak banyak yang tahu bahwa keduanya adalah pasangan suami-istri. Mereka bahkan baru menikah 23 Maret 2018 lalu.



Iqbal Candra Pratama (kanan) meraih emas di kelas 60-65kg.
Iqbal Candra Pratama (kanan) meraih emas di kelas 60-65kg.
Sang suami, Iqbal, meraih emas di kelas D (60-65kg) setelah mengalahkan pesilat Vietnam, Ngoc Toan Nguyen dengan skor 1-4.
Lelaki berusia 22 tahun itu mendalami pencak silat sejak masih berusia 10 tahun.
Sementara, sang istri, Sarah, merebut emas di kelas C (55-60kg) setelah mengalahkan atlet Laos, Nong Oy Vongphakdy, dengan skor telak 5-0.



Sarah Tria Monita (kiri) merebut emas di kelas 55-60kg.
Sarah Tria Monita (kiri) merebut emas di kelas 55-60kg.
Sarah, yang kini berusia 22 tahun, mulai serius menekuni pencak silat sejak 8 tahun lalu.
Kepada wartawan di Jakarta, Iqbal dan Sarah bercerita bahwa mereka saling menyemangati satu sama lain jelang final.
“Tadi malam begitu tau besok main, ngomong besok fokus ya sama-sama tanding, sama-sama berjuang, kalau bisa harus raih emas untuk Indonesia," cerita Iqbal, Senin, (27/08).
Dengan raihan emas ini, sesuai janji Kementerian Pemuda dan Olahraga, keduanya akan memboyong pulang uang total Rp3 miliar, di samping berbagai hadiah lain.
Terkaya dan Raih Medali
Berusia 78 tahun, Michael Bambang Hartono adalah atlet paling tua yang berlaga di Asian Games 2018.
Dia membela Indonesia di cabang olahraga bridge dan telah menyumbangkan medali perunggu.



Michael Bambang Hartono menjadi atlet tertua yang berlaga di Asian Games 2018.
Michael Bambang Hartono menjadi atlet tertua yang berlaga di Asian Games 2018.
Lelaki kelahiran Kudus, Jawa Tengah, yang gemar bermain bridge sejak berusia 6 tahun itu, juga merupakan salah satu orang terkaya di Indonesia.
Menurut catatan Forbes pada Maret 2018, total pundi-pundinya mencapai $16,7 miliar atau sekitar Rp225 triliun.

Tidak hanya itu, Bambang, yang merupakan pemilik perusahaan rokok Djarum dan punya investasi di Bank BCA, menempati urutan ke-75 orang terkaya sedunia.
Seorang pengguna media sosial dengan akun @gilangdwinata menggunakan akun Twitter-nya berseloroh, saat mendapat hadiah medali senilai Rp500 juta, Bambang akan menjawab, “Aduh gk usah repot2 saya buru2 ini udah ditungguin tamu. udah itu pegang dulu aja (uangnya)."

Pemerintah memang menjanjikan berbagai hadiah untuk atlet peraih medali di Asian Games 2018.
Yosi, pemilik akun Twitter @freenandyka juga bercanda menulis, “Akhirnya setelah berpuluh-puluh tahun, Bambang Hartono keterima jadi PNS. Takdir manusia memang tak tertebak. Selamat.”
Tukang Lipat Parasut Berprestasi
Kamis (23/08) bisa jadi adalah salah satu hari paling membahagiakan di hidup Jafro Megawanto. Dia berhasil meraih medali emas cabang olahraga paralayang, nomor akurasi tunggal putra.
Namun, sebelum bergelimang prestasi, 9 tahun lalu, saat Jafro masih berusia 13 tahun, dia ternyata adalah seorang tukang lipat parasut. Gajinya kala itu hanya Rp5.000.



Jafro Megawanto bekerja sebagai pelipat parasut sebelum menjadi atlet.
Jafro Megawanto bekerja sebagai pelipat parasut sebelum menjadi atlet.
Hasratnya untuk menjadi atlet juga sempat terkendala biaya untuk berlatif.
Namun, segala jerih payahnya terbayarkan ketika pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 di Jawa Timur, Jafro menyumbangkan satu medali emas untuk Jawa Timur.

Prestasinya pun kemudian mulai mendunia. Pada 2017, Jafro meraih peringkat kedua Piala Dunia Paralayang Akurasi (PGAWC) Paralayang di Kanada.
Memasuki 2018, prestasinya pun semakin mentereng.
Selain menjadi juara pada Piala Dunia Paralayang Akurasi (PGAWC) di Kazakhstan, dia juga bertengger pada peringkat kelima dunia, daftar atlet paralayang nomor ketepatan mendarat tunggal putra.
Selebrasi Buka Baju
Namun, rasanya tidak ada atlet Indonesia yang bisa membuat netizen ramai bergemuruh berkomentar di lini massa, melebihi pebulu tangkis Jonatan Christie, atau yang akrab disapa Jojo.



Jonatan Christie melakukan selebrasi masuk ke final dengan melepas bajunya.
Jonatan Christie melakukan selebrasi masuk ke final dengan melepas bajunya.
Usai mengalahkan pebulu tangkis Jepang, Kenta Nishimoto, dalam tiga set pada babak semi final, Senin (27/08), Jojo melakukan selebrasi kemenangannya dengan membuka baju.
Warganet pun ramai mengomentari aksi itu dengan menggunakan Tagar #AyoJojo atau #JojoBisa.

Pemilik akun Twitter @nur_halizaa mencuit, “ Masih terbayang bayang indah di dalam pikiran ketika jojo bisa ngepel di lapangan, kemudian buka baju di lapangan lalu menunjukkan badannya yg super duper ADUHHHHH lalu lempar baju ke penonton ARGH pikiranku masih terngiang ngiang olehmu jo..”
Sementara dengan nada bercanda, warganet bernama Susi menggunakan akunnya, @susijacinda22 menulis, “Untunglah si jojo gak lagi habis kerokkan, gak bisa bayangin dech tambah kerenkan klo ada lorengnya kyk tutul gtu??”

“Untung Jojo tadi selebrasi nya buka baju doang , kalo buka warung bisa ribet deh tuh,” cuit M. Nugroho T.

Prestasi Jojo yang masih berusia 20 tahun, ternyata membuat sejumlah warganet bertanya-tanya soal prestasinya sendiri.
“Liat atlit2 udah ada pencapaian diumur segitu lah gue? Jadi pgn balik kecil lagi biar bisa bangun ulang idup gue. Sedih bgt,” tulis pemilik akun @lovethemall99.

Masuk ke babak final, Jonatan Christie akan bertarung melawan pebulu tangkis Taiwan, Chou Tienchen, Selasa (28/08) siang.
Tienchen adalah atlet yang sebelumnya menaklukkan atlet Indonesia Anthony Sinisuka Ginting.

Pemilik akun @irvankhatami_ pun menulis, “Harapan gue mlm ini sbelum menutup mata untuk tidur,:Bsk Jojo bisa sukses menangin medali emas dan mmbuat lagu Indonesia Raya berkumandang di Istora, serta mmbuat bendera Indonesia ada di puncak tertinggi tiang. Amin.” (RH)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar