Warga Padang berhamburan akibat gempa
| 2.013 Views
Padang (ANTARA News) - Warga Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) berhamburan ke luar rumah dan menghentikan aktivitas di dalam ruangan akibat terjadinya gempa berkekuatan 5,5 Skala Richter pada pukul 18.28 WIB di daerah itu.
"Saya bersiap akan melaksanakan shalat Maghrib kemudian terasa gempa cukup kuat, saya berlari keluar rumah," kata salah seorang warga Padang Budi (26) di Padang, Senin.
Ia mengatakan getaran gempa yang dirasakan cukup lama sehingga saat berhenti pun ia merasa pusing.
Baca Juga : Gempa 5,9 Skala Richter guncang Padang
Warga lainnya Lina (23) yang juga merasakan gempa mengaku sedang bekerja di dalam ruangan saat terjadi gempa, dan langsung berlari ke luar takut gempa berakibat fatal pada bangunan tempat ia bekerja.
"Saya kaget. Gempanya cukup kuat dan lama," ujarnya.
Selain berhamburan keluar rumah dan bangunan lainnya, sebagian toko yang berada di kawasan Pondok, Kota Padang langsung tutup dan para karyawan memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing.
"Takutnya ada gempa susulan jadi kami memutuskan tutup toko dan pulang," kata salah seorang karyawan toko di Padang, Nova (25).
Baca Juga : BMKG pastikan gempa Sumbar tidak berpotensi tsunami
Berdasarkan data yang dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Padang Panjang, gempa yang diarasakan warga Padang itu berkekuatan 5,5 Skala Richter dan 1.69 Lintang Selatan dan 100.31 Bujur Timur atau 64 kilometer barat laut Pesisir Selatan.
Gempa tersebut terjadi pada pukul 18.28 WIB dengan kedalaman 17 kilometer.
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2017
"Saya bersiap akan melaksanakan shalat Maghrib kemudian terasa gempa cukup kuat, saya berlari keluar rumah," kata salah seorang warga Padang Budi (26) di Padang, Senin.
Ia mengatakan getaran gempa yang dirasakan cukup lama sehingga saat berhenti pun ia merasa pusing.
Baca Juga : Gempa 5,9 Skala Richter guncang Padang
Warga lainnya Lina (23) yang juga merasakan gempa mengaku sedang bekerja di dalam ruangan saat terjadi gempa, dan langsung berlari ke luar takut gempa berakibat fatal pada bangunan tempat ia bekerja.
"Saya kaget. Gempanya cukup kuat dan lama," ujarnya.
Selain berhamburan keluar rumah dan bangunan lainnya, sebagian toko yang berada di kawasan Pondok, Kota Padang langsung tutup dan para karyawan memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing.
"Takutnya ada gempa susulan jadi kami memutuskan tutup toko dan pulang," kata salah seorang karyawan toko di Padang, Nova (25).
Baca Juga : BMKG pastikan gempa Sumbar tidak berpotensi tsunami
Berdasarkan data yang dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Padang Panjang, gempa yang diarasakan warga Padang itu berkekuatan 5,5 Skala Richter dan 1.69 Lintang Selatan dan 100.31 Bujur Timur atau 64 kilometer barat laut Pesisir Selatan.
Gempa tersebut terjadi pada pukul 18.28 WIB dengan kedalaman 17 kilometer.
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2017
BMKG: gempa Sumbar tidak berpotensi menimbulkan tsunami
| 1.216 Views
Jakarta (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa bumi yang mengguncang wilayah pesisir selatan Sumatera Barat dengan magnitude 5,5 pada skala Richter yang terjadi Senin pukul 18.28 WIB tidak berpotensi tsunami.
"Dengan kedalaman hiposenter di kedalaman menengah dan kekuatan gempa yang relatif kecil, hasil modeling tsunami menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Mochammad Riyadi di Jakarta, Senin.
Hasil pemutakhiran analisa BMKG didapat bahwa gempa bumi tersebut berkekuatan M=5,3 dengan kedalaman 69 km.
Dia mengatakan, gempa bumi pesisir selatan jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya merupakan jenis gempa bumi menengah, sehingga wajar jika guncangannya dirasakan dalam wilayah yang luas.
Gempa tersebut terjadi akibat aktivitas Subduksi lempeng Indo Australia terhadap lempeng Eurasia. Dari hasil analisis mekanisme fokal, gempa bumi itu mempunyai mekanisme sesar naik.
Dari dasil monitoring BMKG hingga saat ini belum terjadi gempa bumi susulan. Untuk itu masyarakat diimbau agar tetap tenang, dan terus mengikuti arahan BPBD dan informasi dari BMKG.
"Khusus masyarakat di daerah pesisir pantai barat Pulau Sumatera dan sekitarnya diimbau agar tidak terpancing isu mengingat gempa bumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami," katanya.
Peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG menunjukan bahwa dampak gempa bumi dirasakan hampir semua orang (skala SIG II yang setara dengan skala III - IV MMI) dapat terjadi pada daerah yang berdekatan dengan sumber gempa di wilayah Sumatra Barat, mulai Padang Panjang, Kota Padang, Batusangkar, Teluk Bayur, Pariaman, Sungai Penuh sampai dengan Painan.
Wilayah Bengkulu di daerah Muko-muko juga merasakan serupa II SIG, sebagaimana sebagian besar kepulauan Mentawai seperti daerah Tua Pejat dan sekitarnya. Selain itu gempa ini juga dirasakan luas di wilayah lain dengan intensitas lebih kecil antara II-III MMI.
"Dengan kedalaman hiposenter di kedalaman menengah dan kekuatan gempa yang relatif kecil, hasil modeling tsunami menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Mochammad Riyadi di Jakarta, Senin.
Hasil pemutakhiran analisa BMKG didapat bahwa gempa bumi tersebut berkekuatan M=5,3 dengan kedalaman 69 km.
Dia mengatakan, gempa bumi pesisir selatan jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya merupakan jenis gempa bumi menengah, sehingga wajar jika guncangannya dirasakan dalam wilayah yang luas.
Gempa tersebut terjadi akibat aktivitas Subduksi lempeng Indo Australia terhadap lempeng Eurasia. Dari hasil analisis mekanisme fokal, gempa bumi itu mempunyai mekanisme sesar naik.
Dari dasil monitoring BMKG hingga saat ini belum terjadi gempa bumi susulan. Untuk itu masyarakat diimbau agar tetap tenang, dan terus mengikuti arahan BPBD dan informasi dari BMKG.
"Khusus masyarakat di daerah pesisir pantai barat Pulau Sumatera dan sekitarnya diimbau agar tidak terpancing isu mengingat gempa bumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami," katanya.
Peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG menunjukan bahwa dampak gempa bumi dirasakan hampir semua orang (skala SIG II yang setara dengan skala III - IV MMI) dapat terjadi pada daerah yang berdekatan dengan sumber gempa di wilayah Sumatra Barat, mulai Padang Panjang, Kota Padang, Batusangkar, Teluk Bayur, Pariaman, Sungai Penuh sampai dengan Painan.
Wilayah Bengkulu di daerah Muko-muko juga merasakan serupa II SIG, sebagaimana sebagian besar kepulauan Mentawai seperti daerah Tua Pejat dan sekitarnya. Selain itu gempa ini juga dirasakan luas di wilayah lain dengan intensitas lebih kecil antara II-III MMI.
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2017
Senin , 09 Januari 2017, 20:22 WIB
====
Warga Pesisir Selatan Berhamburan ke Luar Saat Gempa
Red: Yudha Manggala P Putra
REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Warga di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) berhamburan ke luar rumah akibat guncangan gempa sekitar pukul 18.28 WIB, Senin (9/1). "Guncangan gempa cukup kuat, sehingga kami lari ke luar rumah," kata salah seorang warga Painan, Erman (54) ketika dihubungi dari Padang.
Ia mengatakan getaran gempa yang cukup kuat itu membuat banyak warga ke luar dari rumah, dikarenakan takut ada bangunan yang runtuh. "Tidak ada bangunan yang runtuh, maupun perabotan yang jatuh, semoga tidak ada lagi gempa susulan" ujar dia.
Menurutnya, gempa yang terasa itu mengingatkan kembali akan gempa yang terjadi pada tahun 2009, karena getarannya yang kuat.
Warga lainnya Jefri (24) mengatakan guncangan gempa sehingga dirinya dan keluarga lari ke luar rumah dan menghentikan aktivitas saat itu juga.
"Saya sedang duduk-duduk bersama keluarga saat itu, ketika gempa kami langsung lari ke luar rumah," katanya.
Berdasarkan data yang dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Padang Panjang, gempa yang diarasakan warga Padang itu berkekuatan 5,5 Skala Richter dan 1.69 Lintang Selatan dan 100.31 Bujur Timur atau 64 kilometer barat laut Pesisir Selatan. Gempa tersebut terjadi pada pukul 18.28 WIB dengan kedalaman 17 kilometer.
Ia mengatakan getaran gempa yang cukup kuat itu membuat banyak warga ke luar dari rumah, dikarenakan takut ada bangunan yang runtuh. "Tidak ada bangunan yang runtuh, maupun perabotan yang jatuh, semoga tidak ada lagi gempa susulan" ujar dia.
Menurutnya, gempa yang terasa itu mengingatkan kembali akan gempa yang terjadi pada tahun 2009, karena getarannya yang kuat.
Warga lainnya Jefri (24) mengatakan guncangan gempa sehingga dirinya dan keluarga lari ke luar rumah dan menghentikan aktivitas saat itu juga.
"Saya sedang duduk-duduk bersama keluarga saat itu, ketika gempa kami langsung lari ke luar rumah," katanya.
Berdasarkan data yang dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Padang Panjang, gempa yang diarasakan warga Padang itu berkekuatan 5,5 Skala Richter dan 1.69 Lintang Selatan dan 100.31 Bujur Timur atau 64 kilometer barat laut Pesisir Selatan. Gempa tersebut terjadi pada pukul 18.28 WIB dengan kedalaman 17 kilometer.
Sumber : Antara
=====
Getaran gempa dirasakan warga Solok Selatan
| 1.359 Views
Padang Aro (ANTARA News) - Gempa berpusat di Barat Laut Pesisir Selatan, Sumatera Barat, dengan kekuatan 5,5 Skala Richter (SR) pada Senin Sore juga dirasakan warga Solok Selatan di provinsi itu.
Warga Pasir Talang, Kecamatan Sungai Pagu, Ikbal (20) di Padang Aro, menyebutkan guncangan gempa terasa cukup kuat. "Gempa cukup kuat terasa. Saya dan ibu yang sedang di dapur langsung ke luar rumah," ujarnya.
Sesampainya di luar rumah, katanya terlihat beberapa tetangga juga sudah berlarian untuk menyelamatkan diri.
Warga Pasir Talang, Kecamatan Sungai Pagu, Ikbal (20) di Padang Aro, menyebutkan guncangan gempa terasa cukup kuat. "Gempa cukup kuat terasa. Saya dan ibu yang sedang di dapur langsung ke luar rumah," ujarnya.
Sesampainya di luar rumah, katanya terlihat beberapa tetangga juga sudah berlarian untuk menyelamatkan diri.
Gempa yang terjadi saat azan Magrib itu, sempat mengagetkan sejumlah warga. "Ada beberapa tetangga yang sempat teriak gampo, gampo, gampo (gempa--red)," ujarnya.
Baca Juga : Warga Padang berhamburan akibat gempa
Setelah getaran gempa mereda, warga mulai kembali ke dalam rumah.
Warga lainnya, Harry (25) mengatakan dirinya merasa adanya gempa setelah melihat air minumnya bergoyang. "Saat gempa, saya sedang nonton televisi. Terlihat air minum saya dalam gelas goyang, kemudian saya keluar rumah," ujarnya.
Menurut BMKG, gempa yang berpusat di 64 kilometer barat laut Pesisir Selatan itu berkekuatan 5,5 SR.
Gempa bumi yang terjadi sekitar pukul 18.28 WIB di lokasi 1,69 lintang selatan dan 100,31 bujur timur tersebut terjadi di kedalaman 17 kilometer. Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Baca Juga : BMKG pastikan gempa Sumbar tidak berpotensi tsunami
Getaran gempa tersebut juga dirasakan di sejumlah kabupaten dan kota di Sumbar, seperti Padang, Agam, Mentawai, Pariaman, Pesisir Selatan, Tanah Datar dan Bukittinggi.
Baca Juga : Warga Padang berhamburan akibat gempa
Setelah getaran gempa mereda, warga mulai kembali ke dalam rumah.
Warga lainnya, Harry (25) mengatakan dirinya merasa adanya gempa setelah melihat air minumnya bergoyang. "Saat gempa, saya sedang nonton televisi. Terlihat air minum saya dalam gelas goyang, kemudian saya keluar rumah," ujarnya.
Menurut BMKG, gempa yang berpusat di 64 kilometer barat laut Pesisir Selatan itu berkekuatan 5,5 SR.
Gempa bumi yang terjadi sekitar pukul 18.28 WIB di lokasi 1,69 lintang selatan dan 100,31 bujur timur tersebut terjadi di kedalaman 17 kilometer. Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Baca Juga : BMKG pastikan gempa Sumbar tidak berpotensi tsunami
Getaran gempa tersebut juga dirasakan di sejumlah kabupaten dan kota di Sumbar, seperti Padang, Agam, Mentawai, Pariaman, Pesisir Selatan, Tanah Datar dan Bukittinggi.
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar