Senin, 30 Juli 2018

Kalau Cocok, Kita Sama-sama.Cawapres Ditentukan Prabowo Subianto


Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto didampingi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon tiba di DPP PKS untuk membahas hasil Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional, di Jakarta, Senin, 30 Juli 2018. Hasil Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional menunjuk Prabowo sebagai Calon Presiden 2019 serta Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri dan Ustaz Abdul Somad sebagai Cawapres. TEMPO/M Taufan Rengganis
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto didampingi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon tiba di DPP PKS untuk membahas hasil Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional, di Jakarta, Senin, 30 Juli 2018. Hasil Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional menunjuk Prabowo sebagai Calon Presiden 2019 serta Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri dan Ustaz Abdul Somad sebagai Cawapres. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.COJakarta-Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan menerima hasil rekomendasi ijtima ulama Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) ihwal calon presiden dan calon wakil presiden untuk pemilihan umum 2019. Kendati begitu, dia tak menutup kemungkinan membahas nama cawapres di luar rekomendasi ijtima ulama.
"Kami memperhatikan ijtima ulama, tetapi kami terbuka. Tentunya kami memang sekarang membahas dua nama itu," kata Prabowo dalam konferensi pers usai bertemu dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Senin, 30 Juli 2018.
Hasil ijtima ulama GNPF merekomendasikan dua paket capres-cawapres untuk pilpres 2019, yakni pasangan Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri, serta Prabowo Subianto dan pendakwah Abdul Somad.
Prabowo menuturkan Gerindra masih terbuka membahas nama lain, apalagi dengan bergabungnya Demokrat ke dalam koalisi. Mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus ini mengatakan bahwa pandangan Demokrat akan diperhatikan. "Kami ingin bangun suatu kelompok besar, pandangan Demokrat juga akan kami perhatikan," kata dia.
Prabowo berujar Gerindra menghargai rekomendasi hasil ijtima ulama. Dia mengakui memang menerima hasil rekomendasi ijtima ulama itu. Namun, kata dia, rekomendasi itu hanyalah alat. Prabowo juga menyinggung klausul dalam rekomendasi itu yang menyebut bahwa Dewan Pembina GNPF Ulama akan mempertimbangkan dinamika politik yang ada.
Prabowo berkata mekanisme perpolitikan di Indonesia tetap merupakan ranah partai politik. "Ijtima itu rekomendasi, tapi keputusan akhir mekanismenya di partai politik," katanya.
Tak senada, Presiden PKS Sohibul Iman mengatakan partainya menerima hasil rekomendasi ijtima ulama yang terdiri dari dua paket itu. Sohibul mengatakan, pembicaraan ihwal pasangan capres-cawapres menurut PKS menyangkut dua paket hasil rekomendasi itu.
"PKS menerima nanti mana pun yang jadi kesepakatan di antara partai-partai yang membicarakan hal tersebut, ya dalam koridor rekomendasi tersebut, yang 2 pasang itu," kata Sohibul di lokasi yang sama dengan Prabowo.

Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertemu dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman di Hotel Gran Melia, Jakarta pada Senin, 30 Juli 2018. TEMPO/Dewi Nurita
Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertemu dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman di Hotel Gran Melia, Jakarta pada Senin, 30 Juli 2018. TEMPO/Dewi Nurita
TEMPO.COJakarta - Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY bertemu dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman di Hotel Gran Melia, Jakarta pada pukul 19.30, Senin, 30 Juli 2018. Agenda pertemuan keduanya, dalam rangka menjajaki koalisi di pemilihan presiden 2019.
SBY tiba pukul 19.42 mengenakan baju batik berwarna kuning. Kemudian, disambut Sohibul yang mengenakan batik biru. Seperti diketahui, logo partai Demokrat berwarna biru dan logo PKS berwarna kuning. "Salam barokah semuanya," kata SBY kepada wartawan di Lobby Hotel Gran Melia, Jakarta.
Setelah itu, SBY bersalaman dengan Sohibul. Selanjutnya SBY menyalami satu per satu para petinggi PKS lainnya. Mereka kemudian menggelar pertemuan tertutup. Sebelum SBY tiba, elite kedua partai terlebih dahulu tiba di Hotel Gran Melia.
Beberapa petinggi PKS yang hadir di antaranya, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid, Sekretaris Jenderal PKS Mustafa Kamal.
Sementara elite Demokrat, ada Wakil Ketua Umum Demokrat Syarief Hasan, Roy Suryo, dan Nurhayati Assegaf. Kemudian hadir pula Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan, Wakil Sekjen Demokrat Rachland Nashidik dan Ketua Pemanangan Pemilu Eddy Baskoro Yudhoyono (Ibas).
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Demokrat Syarief Hasan mengatakan, agenda malam ini, kedua partai akan menyamakan visi dan misi. "Kita akan saling mendengarkan. Kalau cocok, Insya Allah kita sama-sama ke depan," ujar Syarief Hasan di bilangan Kertanegara, Jakarta pada Senin, 30 Juli 2018.
Syarief berpendapat, tidak akan sulit menyatukan pemahaman dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sebab, lanjut Syarief, dulu PKS juga pernah bersama dengan Demokrat selama dua periode pemerintahan SBY pada 2004-2009 dan 2009-2014. "Dari pengalaman kami berkoalisi, banyak hal-hal positif kita raih disitu," ujar Syarief.
sumber:https://nasional.tempo.co/read/1112058/sby-bertemu-presiden-pks-demokrat-kalau-cocok-kita-sama-sama?BeritaUtama&campaign=BeritaUtama_Click_1

Minggu, 29 Juli 2018

HE HE....Siapa Dia....Abdul Somad, Ada Nino dan Rr Dewinta Pringgodani

Kampanye #2019GantiPresiden Bisa Timbulkan Perpecahan

Minggu, 29 Juli 2018 – 01:52 WIB
Kampanye #2019GantiPresiden Bisa Timbulkan Perpecahan - JPNN.COM
jpnn.comJAKARTA - Pengamat politik, hukum, dan keamanan Rr Dewinta Pringgodani mengatakan, kampanye #2019GantiPresiden ke daerah bisa memicu perpecahan.
Menurut dia, hal semacam itu merupakan cerminan gerakan politik jalanan yang disinyalir telah ditunggangi kepentingan politik tertentu.
"Ini hanya kampanye dari pihak yang punya kepentingan politik jalanan. Padahal, sudah ada saluran untuk menyalurkan aspirasi. April 2019 saat pemilihan presiden (pilpres). Secara konstitusi sudah diatur itu," ujar Dewinta di Jakarta, Sabtu (28/7).
Dewinta mengatakan, kampanye #2019gantipresiden yang dilakukan beberapa pihak seperti Neno Warisman berpotensi menimbulkan perpecahan.
Dia mencontohkan penolakan warga terhadap Neno yang datang ke Batam, Sabtu (28/7).
"Gerakan ini tidak bisa dilarang, tetapi mengganggu ketertiban umum dan bisa memecah belah anak bangsa. Di sana ada yang pro dan ada yang kontra. Saya mensinyalir ada kepentingan parpol tertentu yang takut bersaing di Pilpres 2019," jelas Dewinta.
Karena itu, dia meminta aparat penegak hukum mengusut dalang dan penyandang dana yang berada di belakang gerakan #2019GantiPresiden.
"Kenapa saya katakan ditunggangi? Sebab, massa seperti dimobilisasi. Masa warung martabak anak presiden ikut didemo, kan, konyol. Padahal, itu warung maratabak yang kebetulan punya anak presiden," kata Dewinta. (jos/jpnn)
==============
Ustaz Abdul Somad Dukung Jokowi 2 Periode, Nanti dulu! - JPNN.COM

jpnn.comJAKARTA - Ustaz Abdul Somad (UAS) tak mau berlama-lama membiarkan rumor dukungannya kepada Jokowi memimpin Indonesia dua periode, beredar tanpa klarifikasi.
Lewat Instagram, UAS membantah pernah memberikan pernyataan seputar dukungan untuk Jokowi. "Tidak pernah memberikan pernyataan apa-apa. Yang menyebarkan info hoax, suruh mereka carikan bukti," tulis UAS di akun ustadzabdulsomad, Jumat (20/7) kemarin.
Sebelumnya beredar luas kabar UAS satu pendapat dengan TGB Zainul Majdi soal dukungan untuk Jokowi.
Dari sejumlah meme di medsos, disebutkan bahwa UAS mendukung Jokowi menjadi presiden dua periode.
"Mereka yang menyebarkan 'hoax' seperti ini, suruh mereka cari: Di video yang mana UAS menyatakan demikian. Pada menit ke berapa. Kirimkan link sumber videonya," tulis UAS. (adk/jpnn)
sumber:
https://www.republika.co.id/berita/video/berita/18/07/29/pcmq39216-kejanggalan-saat-neno-warisman-tiba-di-batam

REPUBLIKA TV

Kejanggalan Saat Neno Warisman Tiba di Batam

Kejanggalan Saat Neno Warisman Tiba di Batam

Ahad , 29 Juli 2018, 20:13 WIB

BERITA TERKAIT

Jumat, 27 Juli 2018

20 Kepala Daerah Tersangka Korupsi di KPK

Masyarakat Pemantau Peradilan Indonesia (MAPPI) Fakultas Hukum UI menilai banyaknya kepala daerah yang ditetapkan tersangka karena kasus korupsi itu, menunjukkan pemenjaraan tidak memberikan efek jera kepada para pelakunya.
"Kalau fokusnya hanya penjara tapi tidak ada sanksi moneter seperti denda dinaikkan dan maksimalisasi uang pengganti, maka koruptor akan tetap berduit seperti yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Bandung," katanya.
Di bawah ini, ke-20 kepala daerah yang terjaring KPK akan dirinci:
  1. Bupati Hulu Sungai Tengah Abdul Latief
    KPK menangkap tangan Abdul Latief bersama tiga orang lainnya terkait tindak pidana suap terkait pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Damanhuri Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan tahun anggaran 2017 pada 4 Januari 2018.
  2. Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad
    Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 23 Januari 2018 resmi menetapkan Bupati Kebumen Muhammad Yahya Fuad beserta dua orang lainnya sebagai tersangka tindak pidana korupsi terkait pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Kebumen Tahun Anggaran 2016.
    Perkara tersebut bermula dari operasi tangkap tangan KPK pada pertengahan Oktober 2016 di Kabupaten Kebumen. Saat itu, penyidik KPK saat itu mengamankan Yudhy Tri Hartanto di rumah seorang pengusaha swasta di Kebumen dan Sigit Widodo di kantor Dinas Pariwisata Kabupaten Kebumen.
  3. Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko
    KPK pada 3 Februari 2018 menggelar Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko, terkait suap perizinan dan pengurusan penempatan jabatan di Pemerintah Kabupaten Jombang.
  4. Bupati Ngada Marianus Sae
    KPK menangkap tangan (OTT) Bupati Ngada Marianus Sae pada 11 Februari 2018 terkait suap di proyek-proyek Pemerintahan Kabupaten Ngada.
  5. Bupati Halmahera Timur Rudy Erawan
    KPK menetapkan Bupati Halmahera Rudy Erawan sebagai tersangka menerima hadiah dari proyek Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun anggaran 2016.
  6. Bupati Subang Imas Aryumningsih
    KPK menggelar operasi tangkap tangan pengurusan izin perizinan di Pemkab Subang, Jawa Barat 2017-2018, pada 14 Februari 2018 dan menetapkan Bupati Subang Imas Aryumningsih sebagai tersangka.
  7. Bupati Nganjuk nonaktif Taufiqurrahman
    KPK menetapkan Bupati Nganjuk Taufiqurrahman sebagai tersangka suap mutasi dan promosi jabatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Nganjuk.
  8. Gubernur Jambi Zumi Zola
    KPK menetapkan Gubernur Jambi Zumi Zola Zulkifli sebagai tersangka dugaan penerimaan suap proyek-proyek di Provinsi Jambi. Penetapan tersangkanya pada 2 Februari 2018.
  9. Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari
    Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada September 2017. Majelis hakim Pengadilan Tipikor memvonisnya dengan 10 tahun penjara karena terbukti menerima uang terkait perizinan dan proyek-proyek di lingkungan Pemkab Kukar.
  10. Bupati Lampung Tengah, Mustafa
    KPK menangkap tangan Bupati Lampung Tengah Mustafa pada 16 Februari 2018. Mustafa memberi arahan kepada jajarannya untuk memberi suap kepada pihak DPRD Lampung Tengah. Suap tersebut untuk memuluskan langkah Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah meminjam dana sebesar Rp300 miliar kepada salah satu Badan Usaha Milik Negara PT Sarana Multi Infrastruktur.
  11. Bupati Bandung Barat, Abubakar
    KPK menangkap Bupati Bandung Barat, Abu Bakar pada 10 April 2018 terkait penerimaan sejumlah uang dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
  12. Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasa
    Pada 30 April 2018, KPK menetapkan Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasa sebagai tersangka penerimaan hadiah atau janji terkait pembangunan menara telekomunikasi di Kabupaten Mojokerto tahun 2015.
  13. Bupati Buton Selatan Agus Feisal Hidayat
    Pada April 2018, KPK menetapkan Agus Feisal sebagai tersangka dalam dugaan penerimaan hadiah atau janji terkait proyek di lingkungan Pemerintah Kabupaten Buton Selatan.
  14. Bupati Purbalingga Tasdi
    KPK melakukan penangkapan terhadap Bupati Purbalingga, Tasdi pada 4 Juni 2018, terkait perkara penerimaan hadiah atau janji terkait pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.
  15. Bupati Tulungagung Syahri Mulyo
    Pada 9 Juni 2018, Bupati Tulungagung Syahri Mulya menyerahkan diri kepada KPK setelah sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka pascaoperasi tangkap tangan terhadap tersangka lainnya Wali Kota Samanhudi Anwar. Keduanya menjadi tersangka kasus suap. Sedangkan Syahri diduga menerima suap fee proyek-proyek pembangunan infrastruktur peningkatan jalan di Dinas PUPR Pemkab Tulungagung. Total penerimaan Syahri sebesar Rp 2,5 miliar.
  16. Wali Kota Blitar Muhammad Samanhudi Anwar
    KPK menetapkan Wali Kota Blitar Muhammad Samanhudi Anwar sebagai tersangka penerimaan suap pada Mei 2018. Samanhudi diduga menerima Rp 1,5 miliar terkait ijon proyek pembangunan sekolah lanjutan pertama di Blitar dengan nilai kontrak Rp23 miliar.
  17. Bupati Bener Meriah, Ahmadi
    Bupati Bener Meriah Ahmadi ditangkap KPK pada 4 Juli 2018 yang berujung kepada Gubernur Aceh Irwandi Yusuf.
  18. Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf
    Komisi Pemberantasan Korupsi terus mendalami aliran dana untuk Gubernur Aceh nonaktif Irwandi Yusuf yang telah ditetapkan sebagai tersangka suap terkait dengan pengalokasian dan penyaluran Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA) pada tahun anggaran 2018.
  19. Bupati Labuhanbatu Pangonal Harahap
    KPK menetapkan Bupati Labuhanbatu Provinsi Sumatera Utara Pangonal Harahap sebagai tersangka penerima suap dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi memberikan atau menerima hadiah atau janji kepada Bupati Labuhanbatu terkait proyek di Kabupaten Labuhanbatu tahun anggaran 2018.
  20. Bupati Lampung Selatan
    Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (26/7) malam hingga Jumat dini hari melakukan operasi tangkap tangan (OTT) diantaranya Bupati Lampung Selatan, Zainuddin Hasan.
Sumber : Antara

Kamis, 26 Juli 2018

PUTERI DYANA YANG RENDAH HATI : FASHONABLE




Selain karena kerendahan hatinya,
sosok Lady Di juga dikenal sebagai salah satu
bangsawan yang fashionable.
Gaya busananya yang modis membuatnya
jadi "kiblat" fashion hingga kini.

Bicara tentang fashion Lady Diana, saat masih hidup Mantan Istri Pangeran Charles ini rupanya punya tas favorit.
Tas tersebut menjadi kesayangan Lady Di dan kerap ia tenteng kemanapun ia pergi.
Penasaran kan bagaimana kisahnya?
Berikut ulasan lengkapnya yang dilansir TribunStyle.com dari akun Instagram Lamis Corner.
Kisah tentang tas favorit Lady Diana ini berawal di Bulan September 1995 silam.
Tas Favorit Lady Diana
Kala itu, Bernadette Chirac yang merupakan Ibu Negara Prancis menghadiahi Lady Diana sebuah tas kulit elegan berwarna hitam.
Tas tersebut berasal dari rumah mode Dior.
The Princess of Wales itupun langsung jatuh cinta pada tas hadiahnya tersebut.

Tas Favorit Lady Diana
Tas itu kemudian menemani Lady Diana di dalam kunjungannya ke beberapa acara.
November 1995, Lady Di memakai tas tersebut saat menyambangi children's home di Birmingham.

Sumber: http://style.tribunnews.com/2018/07/26/dikenal-sebagai-ikon-fashion-dunia-ini-kisah-di-balik-tas-favorit-lady-diana?page=all&_ga=2.63844139.526622140.1532618194-873487709.1531068666

Selasa, 24 Juli 2018

SBY Bertemu Prabowo (2jam): Prabowo" Hasilnya Menggembirakan


Bertemu SBY Selama Dua Jam, Prabowo: Hasilnya Menggembirakan
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberikan keterangan kepada media mengenai hasil pertemuan mereka, Selasa (24/7/2018) malam. Foto: SINDOnews/Rico Afrido Simanjuntak
JAKARTA - Pertemuan antara Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto telah selesai dilaksanakan. Pertemuan di rumah SBY, Jalan Kuningan Timur VII, Setiabudi, Jakarta Selatan, itu berlangsung sejak pukul 19.12 WIB hingga 21.20 WIB.
Namun, pertemuan yang berlangsung sekitar dua jam itu belum memastikan koalisi antara Partai Gerindra dengan Partai Demokrat untuk Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019. 
"Saya harus mengatakan bahwa jalan untuk membangun koalisi ini terbuka lebar," ujar SBY kepada wartawan seusai pertemuan. 
SBY mengatakan, koalisi yang efektif dan kokoh berangkat dari niat baik, saling menghormati, saling percaya, dan memiliki ikatan bathin alias chemistry. "Kalau syarat-syarat ini terpenuhi, saya yakin bahwa jalan untuk kebersamaan terbuka dengan baik," kata SBY.
Sementara itu, Prabowo Subianto mengaku gembira seusai melakukan pertemuan dengan SBY. "Kami sangat gembira malam ini. Chemistrynya bagus, tanpa ditanya kalian (awak media) sudah tahu lah," kata Prabowo. 
Ke depan, kata Prabowo, para elite Partai Demokrat dan Partai Gerindra akan melakukan pertemuan lanjutan. "Hari-hari yang akan datang, tim kecil Gerindra akan intensif dengan tim kecil Demokrat," ujar Mantan Danjen Kopassus ini.(thm)
Sumber: https://nasional.sindonews.com/read/1324704/12/bertemu-sby-selama-dua-jam-prabowo-hasilnya-menggembirakan-1532448048
Bertemu SBY Selama Dua Jam, Prabowo: Hasilnya Menggembirakan   Selasa, 24 Juli 2018 - 23:00 WIB

Minggu, 15 Juli 2018

Piala Dunia 2018 Kehujanan


The match had to be halted temporarily during the second half after four people wearing suits and hats burst on to the pitchOne of the pitch invaders is tackled by a steward at the Luzhniki Stadium during the second-half interruption to the final 


A female pitch invader is dragged off by two stewards after the intrusion for which Pussy Riot have claimed responsibility 








1-1: Croatia's Ivan Perisic (number 4 shirt) fires in with his left foot to give Croatia an equaliser in the first half 




4-2: Croatia pull a goal back when Mario Mandzukic tackles French goalkeeper Hugo Lloris on the edge of the six-yard box 



Croatian President Kolinda Grabar-Kitarovic gave her Russian counterpart Vladimir Putin a Croatian soccer shirt with 'Putin' printed on the back




"Kamu back saja ya ...nomor mu 9 di Kroasia.": Croatian President Kolinda Grabar-Kitarovic


Russian president Vladimir Putin presents a bouquet of flowers to his Croatian counterpart Kolinda Grabar-Kitarovic

Russian President Vladimir Putin (right) offers flowers to Brigitte Macron (left), wife of French President Emmanuel Macron (centre) during their meeting at the Kremlin in Moscow on Sunday



French President Emmanuel Macron celebrates wildly after France beat Croatia 4-2 to win the World Cup final 

Kehujanan

The French squad celebrate with their manager Didier Deschamps as they lift the World Cup after beating Croatia 4-2 


Emmanuel Macron is drenched as he congratulates France's Kylian Mbappe after his team's 4-2 win over Croatia in Moscow 




19-year-old French star Kylian Mbappe holds up the World Cup after he played a starring role in France winning the trophy 



4-1: Kylian Mbappe shoots and scores to extend France's lead in the second half of the World Cup final in Moscow 


Kylian Mbappe holds the World Cup trophy as French players celebrate on the pitch after their dramatic victory in Moscow 


French President Emmanuel Macron celebrates while his wife Brigitte and Russian President Vladimir Putin look on


Macron embraces Croatian President Kolinda Grabar-Kitarovic, wearing her team's shirt, after France's 4-2 win in Moscow 


A storm-drenched French President Emmanuel Macron celebrates while an official holds up an umbrella for Vladimir Putin

sumber: http://www.dailymail.co.uk/news/article-5955603/Pamela-Anderson-leads-French-WAGs-prepare-support-team.html?ITO=1490&ns_mchannel=rss&ns_campaign=1490

Kamis, 12 Juli 2018

Zohri Mencatat Sejarah Baru Indonesia.

Zohri berasal dari keluarga sederhana. 
"Saya merinding melihat perjuangan Zohri. 
Dia seorang yatim. Dari keluarga tidak mampu. 
Tapi berhasil mencatatkan sejarah baru bagi Indonesia,"

Pelari Indonesia Lalu Muhammad Zohri melakukan selebrasi seusai menang dalam perlombaan Atletik IAAF World U20 Championships cabang lari 100 meter di Tampere, Finlandia, Kamis (11/7). Lehtikuva/Kalle Parkkinen via REUTERS
Pelari Indonesia Lalu Muhammad Zohri melakukan selebrasi seusai menang dalam perlombaan Atletik IAAF World U20 Championships cabang lari 100 meter di Tampere, Finlandia, Kamis (11/7). Lehtikuva/Kalle Parkkinen via REUTERS
Foto: REUTERS

Lombok Utara, NTB (ANTARA News) - Komandan Korem 162/Wira Bhakti, Kolonel Czi Ahmad Ramdhani, mengatakan, TNI AD akan memberikan peluang dan prioritas kepada Lalu Muhammad Zohri, sang peraih medali emas lomba lari 100 meter U20 di Tampere, Finlandia.

Komandan Korem 162/WB beri prioritas Zohri jadi tentara
Komandan Korem 162/Wira Bhakti, Kolonel Czi Ahmad Ramdhani (kiri) berbincang bersama Baiq Fazilah (tengah) kakak kandung Lalu Muhammad Zohri, peraih medali emas lari 100 meter Kejuaraan Dunia Atletik U-20, di Tampere, Finlandia, di rumah orangtua mereka, di dusun Karang Pangsor,Kecamatan Pemenang, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Kamis (12/7/2018).
 (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)
"TNI AD akan memberikan peluang dan perioritas kepada Zohri setelah lulus SMA melalui jalur khusus sebagai Bintara TNI AD," kata Ramdhani, saat berkunjung ke rumah Zohri, di Dusun Karang Pengsor, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Kamis.Zohri, sang peraih medali emas dunia itu akan kembali ke Lombok pada tanggal 16 Juli 2018.Saat berkunjung ke rumah Zohri, Ramdhani diterima langsung kakak kandungnya, Baiq Fazilah dan Lalu Mahrif.Selain memberikan peluang dan prioritas kepada Zohri sebagai bintara TNI AD, pihak TNI AD juga akan merenovasi rumah yang ditempati Zohri. Hal ini karena prestasi luar biasa Zohri. "Sesuai petunjuk dari pimpinan, mulai besok kami akan melakukan perehaban rumah yang dilakukan prajurit TNI dengan masyarakat agar layak huni," ujarnya."Kami dari TNI AD akan fokus untuk merehabilitasi rumah milik orangtua Zohri," katanya.Pada kesempatan yang sama, Ramdhani juga mengungkapkan kepada keluarga Zohri bahwa dia siap sebagai orangtua angkat Zohri.Sementara, Fazilah mengucapkan terimakasih atas kehadiran dan tawaran Ramdhani, juga untuk penawaran terhadap Zohri sebagai anggota TNI AD.Editor: Ade P MarboenCOPYRIGHT © ANTARA 2018
Baiq Fazilah memamerkan sejumlah medali yang diraih adiknya, Lalu Muhammad Zohri.


Baiq Fazilah memamerkan sejumlah medali yang diraih adiknya, Lalu Muhammad Zohri.

Foto: Republika/Muhammad Nursyams
 
Rumah Lalu Muhammad Zohri di Dusun Karang Pangsor, Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, NTB.
Rumah Lalu Muhammad Zohri di Dusun Karang Pangsor, Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, NTB.
Foto: Republika/Muhammad Nursyams
Pewarta: 

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Rumah Lalu Muhammad Zohri di Dusun Karang Pangsor, Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, NTB, mendadak ramai didatangi warga sekitar pada Kamis (12/7).
Keberhasilan Zohri menjadi juara dalam ajang Kejuaraan Dunia Atletik U-20 yang berlangsung di Tampere, Finlandia, membuat heboh masyarakat sekitar. Terlebih dengan pemberitaan yang cukup masif di berbagai media. Zohri Kerap Latihan Lari di Pantai tanpa Alas Kaki
Tetangga Zohri, Herman Heri (52) mengaku bangga atas pencapaian yang ditorehkan Zohri.
"Kita bangga sekali sebagai warga di sini, sangat, sangat bangga sekali dengan prestasi putra Lombok Utara ini," ujar Herman kepada Republika.co.id di rumah Zohri, Lombok Utara, NTB, Kamis (12/7).
Herman mengaku sudah melihat potensi Zohri sejak lama. Meski tinggal di rumah yang terkesan cukup miris, Herman menilai, Zohri tidak pernah mengeluh dengan keterbatasannya.
"Anaknya biasa-biasa aja, gak neko-neko," lanjutnya.
Yang menarik, kata Herman, Zohri mampu mengubah keterbatasannya dengan segudang prestasi apik. Ia menyebutkan, Zohri acapkali berlatih dengan memanfaatkan kondisi alam yang ada di sekitar rumahnya. Rumah Zohri berada di sekitar area penyeberangan Bangsal menuju kawasan tiga gili.
"Latihannya kadang di lapangan, seringnya di pantai enggak pakai sepatu," katanya.

Kamis 12 July 2018 18:49 WIB  
Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Hazliansyah
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menjanjikan bonus bagi atlet muda Indonesia, Lalu Muhammad Zohri yang berhasil menyabet emas di ajang Kejuaraan Atletik Dunia U-20 di Finlandia. 
Meski belum tentu dalam bentuk uang, namun bonus kepada pelari asal Lombok tersebut dipastikan dalam bentuk beasiswa dan santunan.
"Kami (Kemenpora) akan memberikan beasiswa. Bahkan saya pribadi, akan berusaha untuk memperbaiki rumahnya," kata Imam saat dijumpai di sela kunjungan ke pusat pelatihan nasional pencak silat di Jakarta, Kamis (12/7).
Imam mengatakan, Zohri merupakan tanggungjawab pemerintah. Selama ini pelari U-20 itu bersekolah di Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Nusa Tenggara Barat (NTB) yang dibiayai oleh Kemenpora.
Imam menerangkan, Zohri berasal dari keluarga sederhana. "Saya merinding melihat perjuangan Zohri. Dia seorang yatim. Dari keluarga tidak mampu. Tapi berhasil mencatatkan sejarah baru bagi Indonesia," sambung Imam.
Karena itu, Imam mengatakan, kewajiban pemerintah untuk tetap menjamin perkembangan karier Zohri di bidang atletik.
Zohri finis tercepat di nomor 100 meter putra dengan waktu 10,18 detik saat mengikuti Kejuaran Atletik Dunia U-20 di Finlandia, Rabu (11/7). Zohri mengalahkan dua pelari terbaik Amerika Serikat (AS) Anthony Scwartz dan Eric Harisson yang finis dengan waktu 10,22 detik.
Catatan waktu tersebut membuat Zohri berada di podium utama dunia dan berhak dengan medali emas. Gelar juara dunia pun menjadi miliknya. Gelar tertinggi atletik Indonesia yang tak sekalipun pernah tercapai.

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK UTARA -- Rasa syukur tak putus-putus diucapkan Baiq Fazilah (29) dan Lalu Marib (28). Keduanya adalah kakak dari Lalu Muhammad Zohri (18), pelari tercepat pada nomor sprint 100 meter putra di ajang Kejuaraan Dunia Atletik U-20 Finlandia.

Ketiga kakak beradik ini adalah anak dari Lalu Ahmad Yani (Almarhum) yang meninggal pada tahun lalu, dan Saeriah (Almarhumah) yang sudah meninggal sekitar 2015.

Keluarga ini hidup dalam keterbatasan ekonomi. Rumahnya terlihat seperti gubuk yang tidak terawat dan begitu memprihatinkan. Kondisi ini yang membuat Fazilah, Marib, dan Zohri berjuang untuk menghidupi diri.
Fazilah dan Marib bekerja di Gili Trawangan, sebagaimana kebanyakan warga di Dusun Karang Pangsor, Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB). Hal ini cukup wajar mengingat lokasi dusun ini berada tepat di jalur pintu masuk Pelabuhan Bangsa yang menjadi pelabuhan penyeberangan utama menuju kawasan tiga gili: Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno.
Lalu Marib mengaku sangat bersyukur atas keberhasilan adiknya. Namun begitu, ia tidak menyangka sambutan yang datang begitu luar biasa. Sejak tersiar kabar kemenangan Zohri, rumahnya memang tak henti-henti didatangi tamu, baik pejabat, media, hingga masyarakat sekitar.
"Kita tidak menyangka disambut kaya begini," ujar Marib kepada Republika.co.id di rumahnya, Dusun Karang Pangsor, Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, NTB, Kamis (12/7) malam.
Marib mengaku sedang berada di Gili Trawangan bersama sang kakak, Fazilah, saat adiknya menang di Finlandia. Kemudian, tetangganya memberitahu bahwa banyak media datang ingin mewawancarai dia dan kakaknya.
"Soalnya tadi kita lagi di Gili, ada yang telepon suruh balik, katanya ada yang mau wawancara, makanya saya dan kakak langsung buru-buru pulang," kata dia.
Kata Marib, ia dan kakaknya memang lebih banyak tinggal di Gili Trawangan. Biasanya, ia pulang ke rumah seminggu sekali. Marib berharap, Zohri bisa terus berprestasi di masa-masa mendatang.
Mengenai maraknya bantuan yang datang dan sejumlah tawaran kepada Zohri, ia menyerahkan sepenuhnya kepada Zohri.
"Ya pesan saya Zohri tetap semangat saja, soal bantuan dan lain-lain terserah Zohri saja," ungkap Marib.
Keluarga Zohri tak Sangka dengan Sambutan yang Luar Biasa  Kamis 12 July 2018 23:46 WIB
Sprinter Indonesia, Lalu Muhammad Zohri
Lalu Mohammad Zohri (18 tahun) meraih medali emas untuk nomor lari 100 meter pada Kejuaraan Dunia Atletik U-20 yang berlangsung di Finlandia, Rabu (11/7) lalu Sprinter Indonesia, Lalu Muhammad Zohri; Foto: Google/Galamedia
Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Hazliansya

     

Asosiasi Atletik Polandia: Pinjamkan Bendera ke Zohri

Lalu Mohammad Zohri (18 tahun) meraih medali emas untuk nomor lari 100 meter pada Kejuaraan Dunia Atletik U-20 yang berlangsung di Finlandia, Rabu (11/7) lalu.
Namun, kabar gembira itu sempat diwarnai insiden yang kurang menyenangkan. Sang juara terpaksa menggunakan bendera Polandia saat selebrasi di depan kamera. Sebab, dia tidak mendapatkan bendera Indonesia sesaat setelah lomba usai.
Fakta ini diungkap pihak Polski Związek Lekkiej Atletyki  (PZLA), Asosiasi Atletik Polandia. Melalui akun Twitter resminya tertanggal 11 Juli 2018, PZLA menampilkan foto Mohammad Zohri menjelang selebrasi. Atlet yang lahir di Lombok, NTB, itu tampak sedang menyelimuti punggungnya dengan bendera berwarna merah dan putih. 
Zohri bersama bendera merah putih
Zohri bersama bendera merah putih
Foto: Twitter
Sementara, di belakangnya seorang pria dan seorang perempuan yang, melihat pada warna kulitnya, patut diduga bukan orang Indonesia.
Foto tersebut disertai keterangan dalam bahasa Polandia, yang artinya: “Ya—bendera ini, yang kalian dapat lihat melalui gambar tersebut adalah bendera Putih-Merah milik Polandia. Tim kami meminjamkannya (kepada Mohammad Zohri –Red), tetapi para jurnalis menolak menerjemahkannya ke dalam (bahasa) Indonesia @#IAAFW.”
Sebelumnya, duta besar RI untuk Finlandia, Wiwiek Setyawati Firman telah menyampaikan klarifikasi terkait insiden tersebut.
Pihak KBRI Finlandia menanggapi pelbagai keberatan yang diungkapkan warganet tentang tayangan Mohammad Zohri yang mondar-mandir di depan tribun penonton untuk mencari bendera Indonesia.
Menurut Wiwiek, hanya wartawan televisi yang punya akses di garis finis ketika kejuaraan itu berlangsung. Dia lantas mencontohkan awak media Negeri Paman Sam yang dinilainya sigap meliput.
“Media Amerika Serikat sangat banyak dan mereka siap meliput di garis finis. Mereka juga membawa bendera mereka karena yakin atlet AS selalu menang pada lari 100 meter,” kata Wiwiek Setyawati Firman dalam keterangannya, Jumat (13/7).
Dia mengklaim, media asal Indonesia tidak ada dalam ajang kejuaraan tersebut. Adapun para pelatih Indonesia yang duduk di tribun penonton, lanjutnya, tidak diperbolehkan masuk ke lintasan lari.
“Hanya superman-lah yang bisa meloncati pagar masuk ke lintasan untuk memberikan bendera di garis finis dengan cepat dalam tempo yang sama dengan wartawan AS yang sedari awal memang sudah siap siaga di garis finis," demikian siaran pers KBRI Finlandia itu.